"Maaf banget sayang, aku mendadak ada urusan."
"Kenapa sih Tzu selalu aja kayak gitu, aku ini udah di bandara loh yang mau otw Korea."
"Aku juga di bandara sayang, ini lagi boarding, maaf banget ya."
"Terserah kamu lah Tzu, capek aku."
Tzuyu menghela nafas pasrah saat panggilannya dimatikan sepihak oleh Sana.
"Kalo bukan karena kerjaan dan ngurus sesuatu, aku gak akan ninggalin kamu sayang." gumam Tzuyu.
Sementara itu di lain tempat, menyadari wajah Sana sudah ditekuk, manager unnie bisa langsung menyimpulkan kalo baru sebentar lagi akan ada perang diantara Sana dan Tzuyu.
*
"Barangmu sudah semua Sana?" Manager unnie masih sibuk mengurus koper bagasi miliknya yang sempat over, itu juga karena barang belanjaan milik Sana yang dititipkan padanya.
"Sudah semua unnie, maaf ya merepotkan."
"Memang tugasku seperti ini Sana, yuk keluar. Pasti media daritadi udah nungguin kamu."
Sana hanya mengangguk dan mulai berjalan diikuti dengan manager unnie di belakangnya.
Seharusnya hari ini akan jadi hari yang Sana tunggu-tunggu, karena janji Tzuyu sebelumnya.
Ternyata Sana harus menelan kenyataan pahit, gak ada manusia es itu yang nyambut kepulangannya hari ini, gak ada juga jadwal ngedate seperti janji Tzuyu itu.
Setelah melewati banyak media dan Once yang hadir menyambut kepulangannya, Sana hanya bisa bersandar lemas pada sandaran kursi mobil.
"Laporan ke agensinya besok aja kalo kamu capek San."
Sana tersenyum, dia bersyukur mendapat manager-manager yang sangat peka dan peduli kepada dirinya dan juga para member.
"Terimkasih unnie, aku mau istirahat hari ini."
*
"Jadi dia pergi ke Taiwan buat rayain imlek?" tanya Jihyo.
"Entah, dia gak ngomong mau kemana."
Mereka berdua kebetulan bertemu di agensi, dan disinilah mereka sekarang. Menikmati kopi dan cheseecake sambil mengobrol santai di caffe lantai bawah.
"Kenapa lo gak tanya?"
"Gimana mau nanya, dari semalem nomer dia gak aktif."
Jihyo ikut-ikutan penasaran dengan kemana perginya si bungsu.
"Perjalanan Korea ke Taiwan seharian?"
"Kan lo yang udah pernah, kenapa nanya gue anjir."
Jihyo hanya bisa nyengir, Sana yang lagi badmood gini emang nyeremin. Salah ngomong dikit udah kayak mau di mangsa.
"Harusnya sih udah nyampe dari kemarin atau semalem, tapi ngeliat nomernya belum aktif kemungkinan dia masih di pesawat. Alias dia gak pergi ke Taiwan kemarin."
Sadar kalo omongannya barusan bisa mancing kecurigaan Sana, Jihyo mengumpat dalam hati merutuki dirinya sendiri.
"Gimana maksud lo Hyo?"
"Hah? A-apa? Gue bilang apa tadi?"
"Tzuyu gak ke Taiwan, maksud lo dia pergi ke tempat lain yang dari Korea itu durasi penerbangannya bisa belasan jam gitu?"
"Gue gak bilang bagian itu ya."
"Emang, tapi maksud lo kayak gitu kan?"
Skak! Jihyo udah gak bisa lagi buat ngelak.
"I-iya sih."
"Sialan! Bener juga ya? Mungkin emang dia masih pake mode pesawat dan belum landing."
"Eitss mau kemana lo?" Jihyo menahan lengan Sana yang tiba-tiba bangkit dari duduknya.
"Mau ke ruang manager, pasti diantara mereka ada yang tau Tzuyu pergi kemana."
"Semua manager gak akan ada di satu tempat di hari yang sama San."
"Yaudah gue tanya JYP!"
Jihyo yang syok gak sengaja lepasin tangan Sana. "Woy tungguin gue San!"
Jihyo berlari mengejar perempuan gila itu yang benar-benar berjalan ke lift dan menekan lantai tempat dimana Park Jinyoung biasa berada.
"Nekat banget lo bego."
"Ya abisan gimana Hyooo, rasanya Tzuyu kok jadi menutup diri gini sih dari gueee."
*
"US! Kali ini ke negara bagian mana dia?"
Sana mondar-mandir sendiri sejak tadi setelah mendapat jawaban dari laki-laki polos dan suka ngegosip itu.
"Udahlah San, kali aja dia ada kerjaan individu yang belum saatnya kita tau."
"Masa iya dari gue juga dia main rahasia-rahasiaan."
"Ya buktinya gak ada yang tau kan Tzuyu tepatnya kemana, biarin aja lah San. Kali aja dia juga liburan keluarga lagi."
"Tunggu sampe dia ngabarin ya, gak usah kepoin dia segitunya. Kalo misalnya dia risih gimana hmm?" lanjut Jihyo.
Sana membuang nafasnya pasrah, gak pernah dia sekelimpungan ini gara-gara belum dapet kabar dari Tzuyu. "Yaudah gue numpang disini sampe Tzuyu ngabarin gue."
Mata Jihyo melotot, Sana emang suka banget sembarangan stay di tempat orang, apalagi di tempat Momo. "Lohhh ya jangannnn."
"Kenapa sih?"
"Ya pokoknya jangan."
Curiga, Sana memberi tatapan menggoda dan gak lupa dengan senyum nakalnya.
"Ayang lo yang ototnya gede itu mau dateng ya?"
"Apa sih jir, gak ya."
"Ya terus kenapa gue gak boleh disini?"
"Ah terserah lo deh, anggep aja rumah sendiri. Gue mau bukain paket gue dulu bye!"
Sana tertawa puas, rencananya berhasil untuk menggagalkan pacar Jihyo datang kesini.
"Semua orang yang ketemu gue pokoknya harus ngenes juga."
![](https://img.wattpad.com/cover/374208081-288-k464067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Be With You
Fiksi PenggemarSana harus tahan menghadapi pacarnya yang cuek dan gak peka demi kebaikan Twice *Cerita ini up kalo ada momen di Twice yang pas