Nadi mengamati penampilannya melalui spion mobil. Merasa bibirnya agak pucat, dia mengambil lipstik dari dalam tas, lipstik favorit Nadi, karena dulu setiap kali dia memakainya, Gana pasti selalu memuji. Kemudian dia mengoleskannya di bibir. Nadi benar-benar memastikan penampilannya lebih dulu sebelum turun dari mobil sembari menenteng tas bekal di tangannya.
Sejak pagi tadi, Nadi sudah berkutat di dapur untuk memasak beberapa jenis masakan. Nadi melakukannya seorang diri dan menghabiskan berjam-jam lamanya demi membuat masakan yang akan membuat Gana tersenyum senang saat menikmati masakannya.
Meski tidak begitu mahir memasak, meski kerap kali membuang masakan yang ketika Nadi cicipi tidak terasa enak di lidahnya, namun Nadi tidak putus asa hingga akhirnya dia bisa membawa masakannya dengan penuh percaya diri.
Berbekal informasi yang Nadi cari melalui internet, begitu tiba di Rutan, Nadi langsung mencari di mana loket kunjungan untuk mendaftar agar Nadi mendapatkan surat izin berkunjung.
Benar. Nadi ingin mengunjungi Gana dan melihat keadaannya. Sejak Bara membawa Gana pergi dari rumahnya saat itu, Nadi belum pernah bertemu atau pun bicara dengan Gana.
Tapi hari ini Nadi memutuskan untuk berkunjung. Situasi kasus Gana sudah lebih tenang dari sebelumnya, bahkan titik terang kasus ini pun sudah terlihat, maka Nadi tidak lagi harus menahan diri.
"Selamat siang," sapa Nadi pada petugas yang berjaga di loket.
"Siang, Bu."
Nadi mengeluarkan KTP dan mendorongnya di atas meja. "Saya mau mengunjungi seorang tahanan di sini."
KTP Nadi diambil untuk diperiksa. "Mau mengunjungi tahanan atas nama siapa, Bu?"
"Gana Ervin Keanu." Jawab Nadi, senyumnya kembali mengembang setelah menyebut nama Gana. Saat petugas itu tampak sedang memeriksa sesuatu pun, Nadi masih saja tersenyum-senyum membayangkan pertemuannya bersama Gana hari ini.
"Maaf, Bu, tapi tahanan atas nama Gana Ervin Keanu sudah menerima kunjungan hari ini. Jadi, Ibu nggak bisa melakukan kunjungan hari ini, karena jadwal kunjungan hanya boleh dua kali dalam satu minggu. Untuk jadwalnya, Ibu boleh lihat di sebelah sini." Petugas itu menunjukkan sebuah kertas yang di tempel di dinding yang berada tepat di sampingnya.
Mendengar penjelasan itu, Nadi tertegun dengan wajah sendu.
Jadi, dia tidak bisa bertemu Gana hari ini? Kini Nadi memandang lirih pada tas bekal yang ada di tangannya. Padahal Nadi sudah membayangkan bagaimana bahagianya dia nanti saat melihat Gana menikmati masakannya.
Nadi juga sangat merindukan Gana, berharap hari ini bisa bertemu dan Nadi bisa melepaskan rindu di hatinya.
Tapi sayangnya...
"Nadi?"
Seseorang memanggilnya. Seketika Nadi menoleh ke belakang, lalu mengernyit tak menyangka. "Kak Darel?"
Darel menghampiri Nadi. Lelaki yang mengenakan celana denim serta kemeja putih itu melepaskan kacamata hitam miliknya. "Ngapain di sini?"
Ditanya seperti itu, Nadi melirik tas di tangannya sekali lagi. Lalu dengan suara lirih dia berujar. "Mau ketemu sama Gana, sekalian kasih makanan ini buat dia. Tapi... Gana udah terima kunjungan dari orang lain hari ini."
Ekor mata Darel melirik tas di tangan Nadi. Hanya sejenak, karena setelah itu dia kembali mengamati wajah Nadi yang tampak menyimpan kecewa.
![](https://img.wattpad.com/cover/365977581-288-k696030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable 3
RomanceSetelah dua tahun hidup tanpa tujuan, pasca perceraian yang telah membuat hidup Bara hancur berantakan, dia kembali bertemu Gema, sang mantan istri yang sempat menghilang. Sejak awal, meski mengabulkan permintaan Gema untuk bercerai, namun Bara tida...