Chapter 18 - Sisi Lain Bara

579 155 3
                                    

"Kasus ini sudah bisa dinyatakan P21, Bar." Ujar Aldo pada Bara yang hanya diam dengan kepala menunduk lesu. Mereka sedang berada di ruang kerja, ada Randi dan Mirza yang memilih diam dan membiarkan Aldo menyampaikan hal itu.

Sejujurnya tanpa Aldo beritahu pun, Bara sudah bisa menebak hal ini akan terjadi. Pernyataan Prabu dan kesaksian para tersangka serta saksi telah berhasil mengeluarkan nama Romeo dari kasus Gana. Alat bukti yang Bara miliki untuk menjerat Romeo pun tidak cukup.

Prabu dan semua orang yang terlibat benar-benar tidak membiarkan nama Romeo terseret dalam kasus ini. Mereka semua saling bekerja sama untuk menetapkan Prabu sebagai dalang dari kasus ini.

"Kita harus segera melimpahkan perkara ini ke Kejaksaan." Sambung Aldo lagi.

"Tapi bukan Prabu dalang di balik semua ini." gumam Bara dengan suara dingin yang menyimpan kemarahan sembari meremas dokumen di tangannya. "Harusnya nama Romeo ada di berkas ini."

Ketiga rekan kerjanya saling menatap satu sama lain. "Gue ngerti gimana perasaan lo," ucap Aldo. Bara sudah sangat lama menjadikan Romeo sebagai target. Dan Romeo membalasnya dengan cara menghancurkan hidup Gana, sahabat Bara, hingga nyaris tak lagi bisa terselamatkan.

"bajingan itu adalah orang yang paling pantas untuk di hukum. Tapi, Bar, lo tahu sudah sejauh apa Romeo mempermainkan hidup Gana, kan? Sudah selama apa Gana menderita selama ini. Sahabat lo itu harus bersembunyi selama dua tahun dan kehilangan hidupnya. Lo memang belum bisa menyeret Romeo ke dalam Penjara, tapi paling nggak..." Aldo meraih dokumen dari genggaman Bara. "lo bisa menyelamatkan Gana dan mengembalikan hidupnya melalui ini."

Ya, Aldo benar.

Semua hasil penyidikan yang mereka lakukan, meski tidak mengerucut pada Romeo, dan semuanya jelas menyatakan kalau Gana tidak bersalah.

Di Pengadilan nanti pun, sepertinya akan berjalan dengan sangat mudah.

Romeo sudah terdesak, dia ingin segera membersihkan namanya, maka Prabu dan semua tersangka lain harus segera mengaku untuk menyelamatkan dirinya.

"Selamatkan sahabat lo lebih dulu, setelah itu kita pikirkan gimana cara menghancurkan bangsat itu." ujar Mirza hingga Bara melirik padanya.

Randi pun turut bersuara. "Sahabat lo nggak bersalah, Bar, tapi dia harus menerima hukuman sekejam ini."

Gana...

Bara kembali mengulas bagaimana awal mula kasus ini terjadi. Mereka semua benar, Gana memang tidak bersalah. Dia tidak tahu apa-apa. Kesialan yang menimpanya pun akibat dari kecerobohan dan keinginan menggebu Bara untuk menangkap Romeo.

Dan jika Bara kembali egois bahkan keras kepala, dia hanya akan melakukan kesalahan serupa.

"Bar?" tegur Aldo, kali ini untuk meminta persetujuan.

Bara menarik napas panjang dan berat. "Hm. Kalau memang itu yang terbaik... lakukan aja." Kemudian dia berdiri dari kursinya dan menatap ketiga rekan kerjanya. "Thanks, lo semua udah bekerja keras untuk membantu gue." Tidak bisa Bara pungkiri, Aldo, Randi dan Mirza sudah bekerja keras selama ini untuk menyelesaikan kasus Gana.

"Kita semua melakukannya bukan demi lo, Bar. Tapi, demi keadilan. Karena itu adalah tugas kita semua." jawab Randi.

"Dan lo harus ingat, kita adalah tim. Kalau pun kasus ini selesai dan tujuan kita berhasil, keberhasilan itu bukan karena lo, karena Aldo, karena gue atau karena Randi. Keberhasilan itu ada, karena kerja sama kita sebagai tim yang solid."

Unstoppable 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang