Author POV
Gavin melihat semua barangnya yang sudah berada di dalam koper. Dia masih tak percaya dengan keputusan gila yang dia lakukan. Salahkan Darren yang terlihat begitu meyakinkan untuk melakukan ini.
"Gue masih gak percaya kalo gue bener-bener ngelakuin ini." kata Gavin sambil tangannya memeriksa barang-barangnya lagi.
Darren yang ada disana hanya tertawa karena tentu saja dia adalah penyebabnya.
"Opa sama Oma beneran nerima gue disana, Ren?" tanya Gavin. Dia menanyakan ini berulang kali pada Darren hanya untuk memastikan.
"Iya. Kan lo juga cucunya."
"Tapi mereka nggak sesayang itu sama gue."
"Mereka masih nerima lo. Tenang aja."
"Mana bisa sih gue tenang, gimana kalau sampe sana mereka ngusir gue?"
"Masih ada gue kan? kita cari tempat tinggal lain lah." sahut Darren santai.
"Kan tujuan lo kesana buat tinggal sama mereka."
"Nggak juga. Gue kesana cuma buat kabur doang." Sahut Darren.
"Udahlah Vin, santai aja. Lo nggak akan jadi gelandangan disana." kata Darren lagi meyakinkan Gavin.
Darren sudah membicarakan ini dengan Opa dan Omanya dan mereka akan menerima Gavin untuk tinggal bersama, karena bagaimanapun Gavin juga cucu mereka.
"Mama lo jadi nganter?" tanya Darren.
"Jadi, lima belas menit yang lalu udah berangkat." sahut Gavin yang dibalas anggukan Darren.
Dua puluh menit setelahnya Fara sudah sampai di tempat Darren dan mereka langsung menuju ke bandara sebelum ketinggalan pesawat.
"Kalian jaga diri ya disana" kata Fara. Dia tak mengajak Eva karena takut kalau Eva akan sedih, mungkin saja Eva akan menangis dan tak membiarkan kedua kakaknya pergi.
"Iya ma."
"Jangan lupa terus kabarin mama."
"Iya."
"Kamu juga jaga kesehatan disana ya, Darren." kata Fara pada Darre.
"Iya tante, makasih."
"Ini kartunya tante balikin." kata Fara memberikan kartu yang Darren berikan padanya.
"Tante bawa aja. Pakai untuk kebutuhan tante."
"Nggak Darren, tante nggak bisa nerima ini."
"Please, I beg." sahut Darren yang tentunya tak bisa membuat Fara menolak lagi.
"Nanti kalian pulang ya, kalo udah ngerasa baikan." kata Fara lagi, menimbulkan setitik rasa hangat pada Darren.
"Iya ma. Kita berangkat dulu." kata Gavin memberi salam.
Darren mengulurkan tangannya untuk memberi salam juga, sesaat setelah itu Darren tersadar dengan apa yang dia lakukan jadi dia menarik tangannya lagi. Tapi tangan Fara menarik tangan Darren lebih cepat hingga Darren juga memberi salam padanya.
Fara tersenyum pada Darren, memberi Darren pelukan singkat. Fara merasa senang karena Darren sudah mulai menerimanya dan Darren juga sudah mulai terbuka pada mereka.
---
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Darren dan Gavin sampai di rumah Opa dan Omanya.
Mita langsung memeluk Daren sangat erat setelah melihat kalau cucunya mau mengikuti sarannya untuk tinggal bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars | Watanabe Haruto
Teen FictionAnd how the star lost in the darkness . . . . . . ⚠️ Physical Abuse, Mental Illness, Harsh Word, Brothership, BxG, Angst. 🦋 Hati-hati dengan warning diatas ya..