LDT #49

244 57 7
                                    

Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗

•°• Happy Reading •°•

" Maaf ya kak ngrepotin kakak." Ucap Nasya pada varo yang sedang fokus menyetir.

" Apasih sya, ngga ada yang merasa di repotin. Kan kakak udah bilang, kalau kamu butuh bantuan kakak, kakak siap bantu kapanpun itu. Jadi jangan pernah sungkan ya sama kakak." Balas varo

" Pak Deden lagi nganter ayah ke luar kota, jadi dia lagi ngga bisa nater aku. Aku juga ngga boleh bawa mobil sendiri sama ayah." Ucap Nasya.

" Kakak setuju sih sama om Arga. Kakak juga ngga ijin kamu bawa mobil." Ucap varo melihat Nasya sekilas.

" Ih emang siapa kakak ngatur-ngatur aku." Ucap Nasya membuat varo menghentikan mobilnya secara mendadak.

" Kamu maunya aku jadi siapanya kamu? Dari dulu aku udah nyatain perasaan aku, tapi kamu selalu nolak. Sampe sekarang perasaan ku masih sama. Jadi apa sekarang kamu mau Jadi pacar aku?" Ucap varo mendekatkan wajahnya mengikis jarak diantara mereka. Netranya menatap lekat netra coklat milik Nasya.

Jantung Nasya berdegup kencang, ia segera mendorong varo agar menjauh darinya. Ia takut varo mendengar degup jantungnya.

" Ah sial aku salah ngomong tadi." Gumam Nasya merutuki diri sendiri.

" Jadi gimana?" Pertanyaan varo membuat pipi Nasya memerah. Varo hanya tersenyum melihat Nasya yang terlihat salah tingkah.

" Ngga usah di jawab sekarang, kalau emang belum siap aku nggapapa nunggu kamu. Aku akan selalu nunggu kamu Sampai kamu siap." Ucap varo mengusap lembut puncak kepala Nasya.

" Emang kakak siap punya pacar yang jauh dari kata sempurna seperti aku. Aku punya masalalu yang buruk dan aku juga Sampai sekarang masih mengkonsumsi obat untuk kesehatan mentalku." Balas Nasya menunduk.

" Hey lihat aku, aku Nerima kamu apa adanya kamu. Aku ngga nuntut kamu harus sempurna. Aku ngga Masalah dengan masalalu kamu, aku juga ngga masalah dengan semua yang kamu bilang tadi. Yang aku tau aku mencintaimu, And will always love you. Love you forever." Ucap varo menggenggam tangan Nasya.

" Jadi?" Tanya varo menatap penuh harap pada Nasya.

" Hmm.. iya." Balas Nasya singkat.

" Iya apa?"

" Aku mau jadi pacar kakak. Tapi maaf jika nantinya aku banyak membuatmu kesulitan dan banyak merepotkan mu." Ucap Nasya dengan mata berkaca-kaca.

" Kamu serius?" Tanya varo tak percaya. Sebab sudah berkali-kali ia menyatakan perasaannya pada Nasya namun selalu Nasya tolak. Nasya hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara lagi.

" Makasih ya, aku janji akan selalu berusaha buat kamu bahagia. Tolong andalkan aku saat kamu butuh seseorang untuk menemani masa sulitmu ataupun bahagiamu." Ucap varo mendekap Nasya dengan erat.

" Kak aku ngga bisa napas." Ucap Nasya membuat varo reflek melepaskan pelukannya.

" Maaf, aku terlalu bahagia tadi. Kita lanjutin perjalanannya ya. Kamu istirahat aja kalo ngantuk, nanti aku bangunin kalau sudah Sampai." Ucap varo diangguki Nasya.

Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang