LDT #50

208 47 5
                                    

Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
Kalau hari ini vote nya banyak aku up lagi nanti malam 😁✌️

•°• Happy Reading •°•


Nasya duduk sambil menyandarkan kepalanya pada bahu milik varo. Duduk di atas hamparan pasir putih menikmati indahnya matahari yang hampir sempurna tenggelam di temani dengan suara deburan ombak yang terdengar menenangkan.

" Makasih kak udah bawa aku kesini." Ucap Nasya tanpa mengalihkan pandanganya.

" Kamu suka?" Tanya varo

" Suka, suka banget. Disini tenang." Ucap Nasya menatap varo dengan binar mata bahagianya.

Varo balas menatap Nasya hingga tatapan mereka bertemu selama beberapa detik. Rona merah di pipi Nasya tampak jelas hingga membuatnya memalingkan wajahnya. Varo hanya tersenyum melihat Nasya salting hanya karena Meraka tak sengaja bertatapan.

" Kak." Ucap Nasya.

" Hmm, kenapa?" Tanya varo.

" Kenapa kakak bisa suka sama aku, padahal kakak tau semua tentang aku. Aku Gadis dengan gangguan mental dan ketergantungan obat penenang" Tanya Nasya menatap dalam netra coklat milik varo.

" Tidak ada alasan untuk aku tidak mencintaimu." Ucap varo dengan tatapan teduhnya. Mata mereka terkunci untuk beberapa saat.

" Kamu sendiri kenapa akhirnya terima aku?" Tanya varo mengerutkan keningnya.

" Setelah semua yang kakak lakukan, tidak ada lagi alasan untukku menolak kakak. Dan ada rasa nyaman setiap aku bersamamu kak." Ucap Nasya

" Terimakasih sudah memberiku kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini." Ucap varo merangkul Nasya.

" Tolong hidup lebih lama lagi, aku akan terus berusaha membuatmu bahagia." Ucap varo dalam hatinya.

Salsa baru saja keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsa baru saja keluar dari kamarnya. Ia hendak berangkat ke rumah sakit untuk bertugas. Hari-hari salsa lalui dengan lancar.

" Halo sayang, udah mau berangkat ke RS ya." Ucap Raka dari sebrang telpon.

" Iya, ini aku udah siap. Tinggal berangkat aja."

" Kamu semangat ya kerjanya. Jangan telat makan. Kan ngga lucu kalo dokter sakit." Ucap Raka.

" Iya, kamu juga semangat kerjanya. Jangan ganjen sama cewek lain." Ucap salsa

" Iya sayang, di hati aku cuma ada kamu seorang. Ngga ada tempat lagi buat orang lain." Ucap Raka membuat salsa tersenyum.

Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang