Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
•°• Happy Reading •°•
Suara berisik dari roda brankar yang tengah membawa tubuh nasya menuju ke ruang tindakan terdengar menggema di koridor rumah sakit.
Raka dan via turut serta membawa brankar bersama suster. Raut kecemasan terlihat jelas dari keduanya. Untung saja via sempat menutup luka itu dengan kain kasa saat masih berada di apartemen. Itu via lakukan agar darah nasya berhenti keluar.
Brankar yang membawa nasya masuk kedalam ruang igd. Via dan raka berhenti di depan pintu yang sudah ditutup rapat oleh suster.
Keduanya duduk di depan ruangan itu. Keduanya larut dalam pikiranya masing-masing. Keduanya sama-sama hening, hingga suara dering telepon dari salah satunya membuyarkan lamunan mereka.
" Halo tante." Suara via terdengar tidak bersemangat menjawab telepon itu.
" Gimana vi, apa yang terjadi pada nasya?" Tanya tante mawar karena via bellu memberi kabar padanya.
Terdengar tarikan nafas panjang sebelum via menjawab pertanyaan dari tante mawar. " Dia ngga baik-baik aja tan, aku di rumah sakit sekarang. Tante kesini sekarang ya, nanti aku jelasin disini. Aku disini sama pacarnya salsa." Ucap via membuat tante mawar khawatir.
" Ok, tante kesana sekarang. Apa kamu udah ngasih kabar tentang ini ke salsa? " Tanya tante mawar
" Belum, nanti biar raka aku suruh telpon salsa, terserah nanti dia mau datang atau tidak." Ucap via
" Baiklah, tante titi nasya dulu sama kamu, tante otw kesana." ucap mawar mengahiri panggilan telepon.
Via kembali memasukan hpnya pada saku celananya. Ia melirik ke arah varo yang beraada di sebelahnya. Tarikan nafas panjang kembali terdengar dari via sebelum ia mulai membuka suaranya.
" Ka, tolong beri tahu salsa mengenai keadaan nasya. Gimanapun keadaannya salsa harus tau keadaan adiknya." Ucap via pada raka.
" Kenapa ngga lu aja yang ngasih tau." Balas raka
" Gue ngga bisa, lu aja udah." Tolak via tanpa memberi alasan.
Raka beranjak dari duduknya dan sedikit menjauh dari via. Ia mulai menempelkan benda pipih pada telinganya.
" Halo sayang, kenapa? Tumben telpon jam segini." ucap salsa dari sebrang telepon.
" Nasya di rumah sakit sekarang." Ucap rka to the point.
" Ngga usah bercanda ka, 1 jam yang lalu dia baru chat aku." Ucap salsa tak percaya.
" Dia self-harm sal. Aku rasa dia ngga baik-baik aja selama ini." Jelas raka membuat salsa begitu shock.
" Ngga mungkin ka, kata ayah dia baik-bai aja. Ayah ngga pernah cerita apapun ke aku." Ucap salsa dengan suara bergetar karena ia menahan tangisnya.
" Ayah kamu ngga akan tau, karena nasya selama ini tinggal sendirian di apartemen selama ini." Ucap raka membuat salsa semakin shock. Pasalnya ayahnya tidak pernah memberi tahunya bahwa nasya tidak tinggal serumah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Trauma
Teen FictionNasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia? Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran. *disclaimer cerita ini hanya fiksi. ji...