Maafin Elang ya Bun?

4.3K 336 4
                                    

Oke. karena handphone aku lagi sakit jadinya main laptop. trus ada modem ya udah aku publish deh cerita yang ini. padahal cerita ini udah ada lama tapi baru aku post sekarang soalnya nunggu beberapa cerita yang di request temen-temen selesai.

maaf ya kalau ceritanya ga jelas abiiissss....haaaa penulis abal-abalan sih. tapi meskipun yang bikin penulis abal-abalan jangan sampe di copy-paste(plagiat) seenaknya yaa... setidkanya minta izin dulu. pasti saya kasih kok kalo kalian minta izin hehehe....

oh iyaaaa... makasih ya temen-temen semuanya yang udah baca story-story aku... terus komentarin cerita-cerita aku ini ya.. biar jadi cerita yang lebih baik lagi...

love you guys.....

elang bilang : salam ya buat kakak dan aunty-aunty yang sering ngikutin cerita elang wkwkwkwk -cium elang-

====



Hari libur memang sangat menyenangkan. Apalagi jika diisi dengan bermalas-malasan. Tapi hal itu tidak berlaku untuk yuki. di hari libur ini ia harus ekstra keras membersihkan rumah yang tergolog besar itu seorang diri. Karena kedua pembantunya kini sedang pulang kampung. Yuki sengaja membiarkan kedua pembantunya untuk sesekali menikmati liburan bersama keluarganya. Tanpa ia sadari jika ia harus kerepotan membersihkan rumah yang berantakan gara-gara anaknya yang hiperaktif itu. Yuki berjalan menuju halaman belakang menuju suami dan anaknya yang sedang bermain disana. Belum juga memasuki halaman belakang yuki sudah membulatkan matanya melihat teras belakang rumah yang baru saja ia pel sudah kotor kembali. disana terdapat jejak sandal yang ia tahu sandal siapa. Siapa lagi kalau bukan anaknya –elang- yang tengah berjalan menghampirinya.

" Elang!" pekik yuki membuat elang terkejut dan langsung berlari menuju kearahnya meninggalkan jejak tanah yang menempel di sandalnya.

"Ihhhh kalau jalan liat-liat dong! Tuh kakinya kotor, kalau abis main di belakang cuci dulu kakinya baru masuk rumah biar ngak kotor kayak gini." Omel yuki sambil menyeret elang pelan kembali ke belakang rumah dan menghampiri keran yang berada tak jauh dari sana. Yuki menyalakan keran air dan mulai membersihkan kaki elang dengan telaten. Sedangkan yang di omeli hanya menggerutu tak jelas sambil memanyunkan bibirnya. Khas elang jika sudah diomeli oleh bundanya.

"Dahh, udah bersih. Ayah mana?" tanya yuki sedikit melunak.

" ngak tau" jawab elang masih dengan bibirnya yang manyun. Membuat yuki gemas dan mencubit gemas kedua pipi elang.

"aduh bunda sakiitt" elang mencoba melepaskan kedua tangan yuki dari pipinya. Yuki terkekeh melihat raut wajah anaknya.

"udah masuk sana! Cari ayahnya. Mainnya sama ayah aja di dalem rumah" titah yuki.

"iya bunda bawellll" elang berkata sambil berlari kedalam rumah. Yui menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali mengembuskan nafas dengan keras. Terpaksa ia harus mengepel ulang teras belakang.

***

Akhirnya, teras belakang rumah sudah bersih kembali membuat yuki tersenyum puas. Ia berjalan sambil membawa alat pel yang tadi ia gunakan untuk ditaruh di ruangan kecil dekat dapur. Setelah itu ia berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat sambil memijat tengkuknya dan lengannya berkali-kali yang terasa pegal karena seharian membersihkan rumah seorang diri. Jangan tanyakan kemana stefan. Stefan tentu saja ada berada di ruang kerjanya. Meskipun ini hari libur tapi stefan masih sibuk dengan beberapa pekerjaannya yang katanya akhir-akhir ini mengalami sedikit masalah. Yang membuat stefan harus lembur akhir-akhir ini. membuat yuki merasa kasihan melihat suaminya yang kurang istirahat. Yuki mengernyit saat mendengar suara gedebuk yang terdengar beberapa kali dari arah ruang keluarga. Dengan penasaran yuki menghampiri asal suara itu. Yuki menepuk jidatnya ketika menemukan asal suara itu. Ia menghela nafas kasar dan mengusap frustasi wajahnya saat melihat elang tengah bermain bola di ruang keluarga. Bukan hanya itu ia menemukan ruang keluarga yang dipenuhi oleh mainan elang. Tadi saat yuki meninggalkan ruang keluarga sebelum menemui elang tempat itu masih rapi dan bersih karena baru saja ia bersihkan tapi sekarang tempat itu sudah seperti kapal pecah dalam beberapa menit. Oh elang Lirih yuki dalam hati. Rasanya ia ingin menangis melihat semua ini. menahan marah pada anaknya yang sekarang masih asyik memainkan bolanya didekat televisi. Bagaimana tidak marah ruang keluarga termasuk ruang paling besar di antara ruangan lain yang ada di rumahnya. Belum lagi bantal kursi yang sudah tidak ditempatnya lagi dan kursi yang bergeser dari tempat seharusnya. "sebenarnya apa yang elang lakukan hingga bisa membuat ruangan ini berantakan dengan seketika" geram yuki dalam hati.

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang