Sick (2)

4.4K 319 27
                                    

Biasakan untuk berkomentar ;)

semakin banyak yang komen semakin semangat saya nerusin ceritanya hihihi.....

...................

Suasana Kamar perawatan elang begitu sunyi menginjak waktu dini hari, yuki dan elang sama-sama terlelap di kasur dengan posisi elang dan yuki yang tak lepas berpelukan. Seolah-olah elang meminta perlindungan dari bundanya itu. Sedangkan maam twina tertidur di sofa dengan bantal dan selimut yang tadi pa mamat –sopir pribadi keluarga Stefan- bawakan. Suara pintu terbuka membuat mama twina terbangun dari tidurnya. Lampu yang remang-remang membuat ia harus menyipitkan matanya untuk melihat jelas siapa yang membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.

"Maaf ma, keganggu ya tidurnya" ucap Stefan yang baru saja tiba. Ia masih menggunakan setelan kerjanya. Wajahnya juga terlihat sama lelahnya. Mama twina tersenyum dan menggeleng.

"ngak papa, kamu langsung kesini fan?" Tanya mama twina pada Stefan yang kini berjalan kea rah kasur yang menopang dua tubuh orang yang disayanginya.

"iya, gimana ma keadaannya elang?" Stefan mengusap kepala elang dan menciumnya penuh dengan sayang. Ia juga menempelkan punggung tangannya di area dahi serta pipi elang untuk mengecek suhu tubuh elang.

"udah mendingan, tadi pas dibawa kesini panas banget, Alhamdulillah tuh sekarang elangnya bisa tidur, capek kayanya abis ngamuk" ucap mama twina.

"kata dokter gimana ma?" Tanya Stefan lagi sambil terus mengusap rambut elang.

"kata dokter gejala DBD fan. Tadi udah di cek darah, trus emang trombositnya turun" jelas mama twina.

"yuki tidurnya daritadi?" kini tangan Stefan berganti mengelus kepala yuki.

"iya, elang tidur yuki juga tidur, mama tidur lagi ya fan, masih malem ini" mama twina kembali merebahkan tubuhnya di sofa kembali.

"iya ma, mama juga jangan sampe kecapean, Stefan ngak mau mama ikutan sakit gara-gara ikut jagain elang" peringat Stefan pada mama mertuanya yang dibalas hanya dengan deheman oleh mama twina.

Saat sedang menciumi kepala yuki Stefan meraskan pergerakan dari istrinya itu. Ia melihat wajah yuki yang kini tengah mengerjapkan matanya beberapa kali. Pandangan yuki terfokus pada sosok suaminya yang berada disampingnya. Ia meraih pipi Stefan dan mengusapnya penuh sayang.

"baru nyampe banget?" Tanya yuki dengan suara seraknya. Ia bangun dari posisi tidurnya. Melepaskan pelukan elang secara perlahan agar tak membangunkan elang yang tengah tertidur lelap.

"enggak, udah daritadi" jawab Stefan pelan. Saat yuki sudah berdiri di depan tubuh suaminya ia langsung memeluk tubuh tegap Stefan. Mencari energy baru raga Stefan yang selama beberapa hari ini tak dilihatnya.

"tadi aku takut banget liat elang, panas nya tinggi banget, aku ngak tega liat elang yang nangis karena kesakitan" kini yuki mulai terisak di dada Stefan. Stefan menghela nafas mencoba membayangkan bagaimana tadi jika ia berada di posisi yuki. "maaf ya bunda, ayah ngak nemenin bunda sama elang yang lagi sakit" ucap Stefan penuh sesal. Yuki melepaskan pelukannya ia mnghapus air mata yang membasahi pipinya lalu setelah itu ia lihat wajah Stefan yang juga terlihat sama lelahnya dengan dirinya. Yuki menggeleng pelan.

"ngak yah, kenapa ayah minta maaf, ayah kerja juga buat aku dan elang kan? Ngak ad ayang harus dimaafin, lagian sekarang elang juga udha ngak papa kok, udha ditangani sama dokter hendra" yuki memberi penjelasan dengan tegas. Stefan mengamati wajah yuki yang sedikit pucat. Ia menghapus sisa-sisa air mata yuki yang tertinggal di pipi mulusnya.

"You're the best mom for elang. Elang beruntung terlahir dari Rahim wanita sebaik kamu, aku juga beruntung punya bidadari secantik kamu. I love you, I love you so much bunda" Stefan mengecup kening yuki dengan lembut dan kembali memeluk yuki. Ia rengkuh kepala yuki untuk menyender ke dadanya kembali. Yuki tak menolak ia peluk kembali suami tampannya itu. Melalui pelukan itu mereka saling menguatkan satu sama lain untuk menyambut hari esok ketika anaknya terbangun. Mereka siap menjadi orang tua siaga yang selalu ada untuk anaknya. Dan biasanya elang dua kali lipat lebih manja ketika sakit.

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang