jadi bingung mau lanjutin elang dulu atau yang stefkinya dulu.. yasudahlah ya biarkan mengalir secara mood saya...
Enjoy it!
Stefan merindukan suasana rumah yang berisik dan hangat seperti ini. Ia sekarang sedang berada diruang keluarga bersama dengan kaum pria lainnya. Disana dia lebih membicarakan tentang sekitar pekerjaan dan pengalaman dia serta tak jarang juga ada yang menanyakan tentang kehidupan keluarga kecilnya. Sedangkan yuki, ia tengah membantu ellen dan tante2-nya menyiapkan makan malam. Meski tak banyak membantu karena ellen tak mau menantunya terlalu banyak didapur dengan alasan takut menantunya kecape'an karena baru datang. Elang. Dia sedang bermain dengan anak-anak dari sepupu stefan sehingga membuat suasana rumah tersebut menjadi lebih ramai (kebayang dong segimana ramenya itu rumah).
"Stefan anak kamu itu tuh, anak kamu itu nakal banget!" adu Sandra –istri dari darma anak kedua oma mieke- Stefan ynag mendengarnya hanya tertawa kecil mendengar pengaduan tante Sandra padanya yang terlalu berlebihan pada Stefan padahal elang Cuma mengajak saudara-saudaranya untuk bermain ya meski bermainnya lari-larian dalam rumah. entah kenapa yuki selalu merasa tante Sandra tak menyukai elang. Yuki sempat berpikir kalau tante Sandra terlalu iri pada elang karena elang selalu menjadi cicit yang diprioritas pertama oleh oma mieke. Tapi bagi yuki itu hal yang wajar mengingat dulu Stefan memang cucu yang paling dekat dengan oma mieke. Dan oma mieke bilang kalau ia melihat elang. Ia seperti melihat Stefan kecilnya.
"kalau ngak nakal bukan anak aku tan" balas Stefan sambil berlalu meninggalkan Sandra yang tengah merenggut. Stefan menghampiri istrinya yang berada di dekat meja makan panjang yang sedang menyiapkan beberapa piring berisi makanan.
"Laper bunda" bisik stefan dari arah belakang pada yuki. Yuki terkejut dengan ulah tersebut tetapi langsung terkekeh mendegar keluhan stefan. "sabar ya yah, makanannya belum siap"yuki mengelus pipi stefan sebentar. "elang mana?" tanya yuki masih sibuk dengan piring-piring ditangannya. "tuh lagi main sama lincoln" jawab stefan.
"wih..wih.wiihh.... udah nikah bertahun-tahun tapi tetep aja mesranya kaya pengantin baru" seru jesicca -sepupu stefan(anaknya tante sandra)-.
"syirik aja je, makanya cepetan married" ujar stefan asal. Jessica duduk disalah satu kursi yang berada di depan yuki dan stefan.
"siapa yang syirik. yakali gue nikah. Baru juga lulus SMA kak." Balas jessica santai. Jessica dekat dengan stefan dengan yuki. Stefan dan yuki sudah menganggap jessica sebagai adiknya sendiri.
"bener je, kuliah dulu yang bener. Kejar cita-cita dulu baru nikah." bela yuki.
"tuh bener juga kata kak yuki. Ngak usah cepet-cepet kalo si julian jodoh aku kan ngak bakalan kemana"tambah jessica.
"ya siapa tau aja kan di jakarta si julian punya cewe lain yang lebih cantik dari kamu je. Lagian kaliankan long distance-an tuh, kan siapa tau, tanpa sepengetahuan kamu dia punya yang lain, hayoo loh mau gimana?" iseng stefan. Yuki tertawa kecil lalu menyikut pelan perut stefan dengan sikunya.
"ih kak stefan nyebelin banget sih, julian ngak bakalan kayak gitu!"seru jessica tak terima membuat stefan terkekeh. Ia juga percaya jika julian –pacarjessica- tak akan berbuat macam-macam pada sepupunya. Ia dan juga yuki juga mengenal julian dengan baik.
"ya siapa tau aja julian kuliah dijakarta sambil nyari yang baru" stefan kembali berujar. Julian memang orang bandung tetapi ia kuliah di jakarta. Julian memang lebih tua dari jessica mereka terpaut 2 tahun.
"ngak bakalan!" yakin jessica.
"udah-udah! Oh iya je, kamu mau kuliah dimana? Jakarta juga?" tanya yukimnegalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Just About Us (Slow Update)
FanficCerita Ini hanya KARANGANdan bersifat fiktif, dengan menggunakan cast Yuki dan stefan sebagai visualnya. [Cerita di private]