maaf, saya NGAK MAU ya ada yang cuma komen "lanjut", "next" doang.. huehehehe sedih hati neng kalo baca komen begitu :'( kesannya aku kayak yang disuruh-suruh begitu yakkk.. sorry ya! wkwkwkwk itu ngaruh loh sama mood saya. Kadang disitu juga alasn saya lama next. Ah malesin pokoknya -_-
...............................
15 Februari 2014
Stefan mengetuk pintu rumah yang beberapa waktu ini sering ia kunjungi. Ia menunggu hingga ada orang yang mau membuka kan pintu untuknya. Ia menunggu dengan tak sabaran serta hati yang tak menentu antara takut, gugup, dan malu. Tapi sebisa mungkin ia mengesampingkan semua pikiran-pikiran negative yang melintas di benaknya mencoba berpikir positif dan berdoa jika yang akan dilakukannya sekarang bisa berjalan lancar dan menghasilkan sesuai yang dia inginkan. Stefan melihat seorang wanita paruh baya yang membukakan pintu untuknya. Wanita tersebut juga merasa bingung denga kedatangan laki-laki yang akhir-akhir ini diketahuinya sedang dekat dengan putrinya.
"Eh Stefan, ada apa? Mau ketemu yuki? Yuki nya kan lagi keluar kota stef, emangnya kamu ngak dikasih tau ya?" Tanya tante twina –mama yuki- beruntun. Sekarang Stefan tahu dimana yuki menuruni sifat yang sering memborbardir dirinya dengan banyak pertanyaan. Dan seketika Stefan terkekeh pelan.
"Eng, enggak kok tan, Stefan udah tahu yuki lagi diluar kota, Stefan kesini mau ketemu tante" mama twina mengerutkan alisnya bingung dengan tujuan kedatangan Stefan malam ini.
"oh ya udah masuk dulu yuk!" mama twina pun membiarkan Stefan masuk dan menyuruh Stefan untuk duduk di ruang tamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"mau minum apa stef?" Tanya mama twina langsung setelah Stefan duduk di sofa.
"ngak usah tante, aku Cuma sebentar kok" jawab Stefan sopan.
"jadi, ada apa?" mama twina penasaran dengan Stefan
"jadi gini tante, sbeelumnya maaf, Stefan kesini ketemu tante pengen minta izin sama tante" jelas Stefan dengan nada pelan dan hati-hati. Membuat mama twina mengerutkan alisnya kembali.
"minta izin buat?"
"Stefan berniat buat nembak yuki tante buat jadi pacar Stefan, tapi sebelum Stefan bertanya ke yuki Stefan pengen minta izin tante buat nembak yuki" wajah bingung mama twina berganti menjadi lembut dan tersenyum pada Stefan.
"jangan ditembak donk yukinya nanti mati, yuki kan anak perempuan tante satu-satunya" canda mama twina membuat Stefan menunduk.
"maksud saya, nembak buat jadi pacar saya tante" Stefan menjawab dengan cengengesan. Mama twina tertawa kecil. Melihat tingkah Stefan. Ia terkesan dengan Stefan. Baru kali ini ada laki-laki yang meminta izinnya untuk meminta anaknya menjadi pacar. Ini baru mau nembak jadi pacar gimana kalo minta jadi istri batin mama twina.