Sick (1)

4.7K 323 21
                                    

Harap komenannya yaaakkkk!!!! :D

.........................................

Malam ini terasa berbeda. Didalam kamar ini teras begitu sunyi. Hanya terdengar suara detak jarum jam saja yang menunjukan waktu masih berada pada pukul tujuh malam. Yuki berbaring menyamping menghadap elang yang tengah tertidur. Yuki tampak terus melihat wajah anaknya yang tampak memerah karena demam. Ia mengusap pipi anaknya berkali-kali sambil mengganti kompresan yang ada di dahi elang. Melihat elang seperti ini membuat yuki merasa sedih dan khawatir. Ia menghapus beberapa titik air mata yang mulai berjatuhan. Ibu mana yang tak sedih melihat anaknya sedang sakit seperti ini. Ditambah lagi disaat keadaan elang sedang demam begini sefan belum pulang dari Hongkong. Rencananya besok Stefan akan mengambil flight pertama dari sana.

Bi minah membuka pintu kamar yuki perlahan dan berjalan mendekati yuki sambil membawa baskom kecil berisi air untuk mengompres elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bi minah membuka pintu kamar yuki perlahan dan berjalan mendekati yuki sambil membawa baskom kecil berisi air untuk mengompres elang.

"gimana nyonya? Udah mulai turun panasnya?" Tanya bi minah saat ia sudah meletakan baskom kecil itu di nakas. Yuki menjawab dengan gelengan " belum bi, gimana ya? Saya bingung, bawa kerumah sakit aja kali ya?" Tanya yuki pada bi minah.

"iya nyonya coba aja dibawa ke rumah sakit dulu, biar bias ditangani dengan tepat sama yang ahli" jawab bi minah khas dengan logat medoknya. Saat yuki sedang mencerna jawaban bi minah, Getaran Handphone yuki mengalihkan perhatiannya. Ia meraih ponselnya yang berada tak jauh dari samping elang dan melihat panggilan dari suaminya.

"Hallo, yah" suara yuki terdengar serak dan pelan takut membangunkan anaknya yang baru saja terlelap setelah merengek.

"gimana sekarang keadaannya elang bunda? ayah sekarang lagi beres-beres kebetulan ayah dape tiket kelas bisnis untuk malam ini" suara Stefan pun tak kalah lirih, di negeri sana Stefan juga tampak cemas dan khawatir pada anak semata wayangnya.

"demamnya belum turun juga yah, aku khawatir banget, aku mau bawa ke rumah sakit aja"

" Ya udah langsung bawa aja ke rumah sakit, nanti dari bandara ayah langsung nyusul ke rumah sakit ya"

" okey yah, ya udah aku mau beres-beres dulu, ayah hati-hati yaa...." Yuki mematikan panggilannya saat Stefan mengiyakannya. Ia langsung menyuruh bi minah untuk menyiapkan perlengkapan elang.

......

Yuki menggendong elang lengkap dengan selimut kecil yang tebal untuk tetap membuat elang tetap hangat dan tak terkena angin malam. Ia memasuki mobil yang akan mengantarkan dan elang kerumah sakit. " bi tolong telponin mama aku ya, kasih tau aku ke rumah sakit" bi minah hanya mengiyakan perkataan yuki, "jaga rumah ya bi" pesan terakhir yuki sebelum mobilnya meluncur meninggalkan kediamannya keluarganya. Selama dalam perjalanan yuki terus saja memeluk elang dengan erat sambil terus menciumi kening elang yang sekarang tertempel bye-bye fever.

"bundaaaa" elang berkata dengan lirih. mencoba membuka matanya yang rasanya berat. "Iyaa ini bunda nak" jawab yuki tak kalah lirih airmatanya kembali menetes karena tak tega melihat anaknya yang seperti ini, rasanya dia ingin menggantikan elang yang sedang sakit ini. "tahan yaa, bentar lagi nyampe"

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang