PHP

3.3K 286 28
                                    

11.46 am

"Assamekum.." teriak elang mengucapkan salam sambil berlari ke arah yuki. Yuki sedang membaca majalah dengan keadaan televisi menyala di ruang keluarga ketika elang datang dengan masih menggunakan seragam TKnya yang sudah mulai berantakan disusul oleh karel datang menghampirinya. Yuki segera menyimpan majalahnya dan mulai menyambut elang yg kali ini dijemput oleh karel.
"Wa'alaikumsalam,  wihh Anak bunda udah pulang" yuki langsung merengkuh anaknya dan mulai menciumi anak semata wayangnya itu. 
"Emmmm bau matahari nih kakaknya, ganti baju dulu yuk" lanjut yuki sambil beranjak dari sofa. 
"Kak,  aku langsung pulang yah" kata karel.
"Ngak makan dulu rel?  Udah makan belum? " tanya yuki melihat adiknya yang memainkan kunci mobilnya.
"Nanti aja deh di rumah. Bye kak,  dahh elang" karel melambaikan tangannya pada yuki dab elang.
"Makasih ya rel" teriak yuki,  saat karel berada di pintu ia mengacungkan jempolnya pada yuki sebagai balasannya.

Sedangkan yuki lanjut menuntun tangan elang menuju kamar anaknya itu.
"Bunda,  bunda ayah pulang hari ini kan?? " tanya elang saat yuki tengah menggantikan baju elang. 

"Pulang dongg,  nanti kita tunggu sama-sama yaa? " kata yuki tak kalah semangat dari anaknya.  Yuki merasa semangat karena kepulangan stefan yang beberapa hari ini sedang melakukan dinas di luar negri tepatnya di sydney,  Australia. Yuki sudah sangat merindukan suaminya tersebut.  Rindu ingin bermanja-manjaan pada suaminya,  rindu di peluk saat tidur,  dan rindu dalam hal-hal kecil yg berkaitan dengan stefan. 

"Bawa oleh-oleh ngak bunda? " tanya elang lagi.
"Pasti dong" kekeh yuki melihat anaknya sama semangatnya seperti dirinya. 
"Kalo gitu aku mau main di rumah aja ah nemenin bunda nunggu ayah pulang" kata elang kembali saat dirinya sudah berganti pakaian.  Yuki tertawa mendengar perkataan anaknya. 

"Boleh... "

.....................................

13:36 pm

Yuki memainkan hanphonenya mencoba mengirim pesan kepada orang yang ditunggunya.  Siapa lagi kalo bukan stefan.  Dengan paha yag dijadikan bantalan oleh elang karena beberapa waktu lalu elang malah jatuh terlelap dalam pangkuannya setelah menanyakan kenapa stefan belum datang juga. 
"Isshhh,  kemana sih dia kok ngak di read-read sih,  sms ngaj dibales,  di telpon ngak aktif" omel yuki sambil terus mengirim pesan kepada nomor stefan. Sesekali yuki mencoba menelpon no stefan tapi yang ada hanyalah jawaban dari operator.  Membuat yuki terus mendengus. 
"Bikin khawatir aja sih, ngak ngabarin2. Dia udah nyampe belum ya?  Atau masih di pesawat? " yuki bermonolog sendiri. 

..............................

15:55 pm

"Bun,  ayah udah sampe mana? " tanya elang saat elang sudah wangi setelah mandi sore. 

"Ngak tau nih kak,  ayahnya ngak ada kabar" jawab yuki dengan menampilkan wajah cemberut.

"Kakak main dulu yah,  bunda masak dulu buat makan kakak,  sama buat ayah" elang mengangguk patuh menuruti perintah yuki.  Elang berjalan menuju ruang keluarga dan mulai memainkan game yg ada di handphone milik yuki.  Sedangkan yuki berjalan ke dapur untuk membantu asisten rumah tangganya memasak untuk menyambut kedatangan suami. 

Setelah beberapa lama elang berjingkat kaget karena handphone yg sedang ia mainkan menampilkan sebuah panggilan. Elang tahu panggilan tersebut dari ayahnya karena tampilan ponsel tersebut menampilkan wajah dirinya dan ayahnya. 

Dengan cepat elang menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan. Pada telinganya. 
"Halo?  Ayah? " sapa elang

------------

"Ayah dimana?  Kapan pulang? " tanya elang.

-----------

Tiba-tiba elang mengangguk dan berjalan ke arah dapur untuk memberikan handphonenya kepada yuki. 

"Siapa kak yg telfon? " tanya yuki sambil melap tangannya yg basah. 

"Ayah bun... " yuki mengambil alih handphonenya dari elang. 

"Halo yah? Udah nyampe mana? " tanya yuki langsung. 

------------
Yuki yang tadinya menyambut telpon stefan dengan senyuman kini perlahan senyuman itu memudar. 

"Loh kok gitu sih? Kata kamu, kamu bakalan pulang hari ini"

-----------

"Terserah kamu deh" yuki langsung mematikan sambungan telfonnya.  Dan menyimpan handphonenya dengan kasar.  Tak sadar jika elang masih di sana memperhatikannya. 
Alhasil selama memasak dengan ART-nya yuki hanya diam membuat suasana dapur menjadi tak enak. 

......

17:12 pm

Setelah makan malam yuki langsung berdiam diri di kamarnya. Dirinya ingin mekuapkan rasa kecewanya pada stefan yg ingkar janji tidak pulang tidak tepat pada waktunya.  Padahal dirinya sudah dilanda rindu berat. Ingin rasanya meluapkan kekecewaannya pada stefan tapi bagaimana orang yg dituju juga tidak ada.  Alhasil yuki hanya berbaring telungkup dengan diatas ranjang berukuran king size nya bersama stefan. 

Sedangkan di ruang keluarga elang melanjutkan permainannya ditemani ART yg ada.  Saat sedang bermain handphone yuki kembali berdering. 
. Dan panggilan berasal dari stefan lagi. 

"Halo yah? " sapa elang kembali. 

----------

"Bunda di kamar"

---------

"Lagi nonton TV sama bibi"

---------

" ayah kapan pulang? "

----------

"Heemm,"elang mengangguk saat mendengarkan penjelasan stefan di sebrang sana. 

" ayah hati-hati ya! " kata elang membuat stefan terenyuh dab tersenyum. 

----------

" iyaaa,  daahh ayaahh" stefan memutuskan panggilannya dengan berat hati.  Elang beranjak dari duduknya dan berlari menuju kamar yuki sambil membawa handphonenya. 

Elang membuka pintu kamar yuki dab melongokan kepalanya.  Dilihatnya yuki yang bergelung dibalik selimut.  Elang berjalan dan menaiki ranjang mendekati ke arah yuki. 

"Bunda"kata elang sambil memeluk yuki yg masih menebggelamka. Kepalanya pada bantal. 

"Bunda jangan sedih,  kan ada kakak yg jagain bunda kalo ayah lagi kerja." kata elang dengan nada bicara persis ketika yuki atau stefan memberi pengertian kepadanya. 
"Ayah bilang,  kakak harus jagain bunda kalo ayah lg kerja,  terus tadi ayah juga bilang I Love You buat bunda" lanjut elang dengan yuki yg masih mengabaikan elang.
"Kakak sayang bunda,  jangan nangis tadi kata ayah kalo bunda nangis cantiknya bunda jadi ilang" kata elang masih dengan nada polosnya. 
Membuat yuki terkekeh dan menoleh kearah elang. 
Terlihat mata dan hidung merah yuki sesudah menangis. Elang menghapus jejak air mata yuki.  Yuki tersenyum dan langsung mendekap elang sehingga elang langsung menjerit karena didekap erat oleh elang. 
"Hmmmm,  anak siapa sih ini?  Kok gemesin banget." yuki mengusel-ngusek hidungnya pada leher elang membuat elang tertawa dan menjerit kegelian. 
"Hahahahahaha ampun bunda" kata elang sambil meronta minta di lepaskan oleh bundanya.  Dan Yukipun melepaskan elang. 

"Tidur disini temenin bunda? " elang mengangguk antusias.
"Pake di peluk ngak? " tanya yuki lagi. 
"Pakeeee" jawab elang langsung menghambur ke pelukan yuki.  Yuki hanya terkekeh dan mulai merebahkan dirinya bersama elang. 
"Malam ini peluk stefan junior ngak papa deh" kata yuki dipeluknya elang dan ia usap punggung elang hingga membuat anaknya merasa rileks. 

Yuki bersyukur memiliki elang dalam hidupnya. Pelipur laranya saat ia harus berjauhan dengan stefan.  Pelengkap hidupnya dab prlengkap keluarga kecilnya dengam stefan. 

-fin-

Ide cerita ini tiba-tiba lewat,  dan maaf klo typo dll karena di ketik di HP.... 

Tinggalkan komentar yaaa....

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang