Semua Karena Hujan

3.8K 310 1
                                    

stefan berguling mengubah posisinya yang tadinya terlentang menjadi tengkurap berdampingan dengan anaknya yang juga dengan posisi yang sama sepertinya. hari ini mereka berdua hanya bermalas-malasan di rumah. elang sesekali melirik ke arah jendela melihat pemandnagan diluar yang mendung disertai rintik-rintik hujan yang tiada henti sedari tadi. "ayahhh aku bosann,kenapa hujan nya tidak berhenti, aku ingin bermain bola dengan ayah" beritahunya kepada stefan. stefan hanya memperhatikan wajah anaknya yang suntuk dan mulai memainkan rambut elang. "main bolanyakan bisa kapan-kapan, sekarang mendingan kita main yang lain aja, gimana?" tawar stefan sambil memainkan boneka bola yang ia pegang. elang mendecak sebal. "ngak ah, aku malas ayah, aku ingin sepak bola!".

"ada yang galau nih?" yuki mendekati stefan dan elang sambil cengengesan. diantara elang dan stefan tidak ada yang berinisatif untuk menjawab pertanyaan yuki. yuki terus mem[erhatikan wajah keduanya secara bergantian. tiba-tiba... "ayaahhh, aku punya ide..." pekik elang tiba-tiba. "apa?" tanya stefan. "bagaimana kalau kita main bola sambil hujan-hujanan, pasti seru ayahh,, bunda boleh kan?" stefan terlonjak dengan ide anaknya itu lalu ia melirik yuki ingin melihatreaksi yuki saat anaknya meminta hal seperti itu. yuki tersenyum membuat elang yakin bahwa idenya akan diterima oleh bundanya. 'oohh... tentu sajaa.....tidak boleh" jawab yuki dengan nada yang dibuat-buat membuat stefan terkekeh melihat elang yang tadinya berbinar menjadi murung kembali. "tapi bunda aku ngin main bola bersama ayah" elang mengubah nada bicaranya menjadi memelas. "tapi kamu juga lihat di luar masih hujan" yuki berbicara dengan nada menasihati. "kan main bola sambil hujan-hujanan juga bisa bunda" elang masih gencar membujuk yuki. "Tidak, sekali tidak tetap tidak. nanti kamu sakit kalau kehujanan. pokoknya bunda larang kamu buat main hujan-hujanan. main yang lain kan bisa" yuki berkata sambil berlalu meinggalkan ayah dan anak itu. elang menatap ayahnya meminta bantuan agar ikut membujuk bundanya tapi stefan hanya menggelengkan kepalanya kepada elang "bunda kamu benar, kalau kamu sakit bagaimana? bunda sama ayah pasti sedih banget kalau elang sampai sakit hanya gara-gara main hujan-hujanan. kita bisa main bola kalau di luar sedang tidak hujan kan?". "bunda jahat!" lirih elang. "bunda ngak jahat, justru bunda sayang banget sama elang, karena saking sayangnya dia ngak mau elang sampe sakit. kalau bunda jahat elang mungkin udah dipukulin sama bunda" ucap stefan sambil terkikik geli saat mengucapkan kata-kata terakhirnya. membuat elang juga ikut tertawa kecil. "jangan pernah bilang lagi kalau bnda jahat. emangnya elang mau punya bunda jahat?" elang menggeleng. "nah itu ngak mau... jadi bunda elang jahat ngak orangnya?". "bunda elang orang baik, cantik lagi" seru elang sambil menaiki punggung ayahnya. stefan tertawa saat punggungnya dinaiki elang.

beberapa saat kemudian yuki datang membuka kamera yang selalu ia pakai untuk mengabadikan setiap moment anak dan ayah itu. itu sudah menjadi hoby yuki sejak elang lahir. moment-moment elang bersama ayahnya merupakan moment terindah untuknya dimana dua orang yang sangat berarti di dalam hidupnya yang akan selalu mengisi hari-harinya.

=====

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang