Pulang?

3.4K 302 5
                                    

sebelumnya peringatan! ini teramat pendekkkk....

untuk orang-orang yang kangen elang.

dan saya tidka tahu jika ada yg masih menunggu story ini wkwkwkwk

but, thank youuuu......


--------------------------------------

                  

@Stefan's Oma Home

"bunda!" rengek elang. Yuki pun terbangun mendengar suara elang. Ia segera melepaskan tangan stefan yang melingkar di pinggangnya. Yuki mendudukan tubuhnya meski sulit karena stefan yang tidur stengah menindihnya.

"apa sayang?" yuki mengulurkan tangannya meraih elang kedalam pangkuannya.

"ayo pulang bunda..."

"loh kok pulang sih, kenapa?"

"pengen pulang..." ucap elang yang kini menangis. Yuki langsung memeluk elang dan menenangkannya.

"sstt.. jangan nangis. Ini udah malem loh kasian ntar orang-orang pada kebangun" yuki terus mengusap punggung elang yang kini tengah menyembunyikan wajahnya di dada yuki. stefan yang tengah tertidurpun terusik dengan suara menangis elang.

"kenapa?" tanya stefan dengan suara serak khas orang bangun tidurnya.

"pengen pulang" elang terus mengatakan hal tersebut sambil menangis.

"mungkin udah kangen sama rumah kali yah" ucap yuki. tangisan elang kini semakin kencang. Stefan dan yuki terus menenangkan elang. Hingga yuki harus berdiri sambil menggendong elang yang kini menyederkan kepalanya di bahu yuki. Saat ini mereka tengah menginap di rumah oma Stefan karena beberapa hari lagi adik Stefan –jenifer- akan melangsungkan pernikahannya. Jadinya semua keluarga Stefan datang dan berkumpul di rumah oma Stefan. Karena acara pernikahan di kota kampung halaman keluarga Stefan.   Termasuk Keluarga kecil Stefan. Elang jarang menginap selain dirumahnya sendiri, dan rumah kedua neneknya jadi wja saja jika malam pertama kedatangan mereka dirumah ini elang merasa asing dengan tempatnya berada.

"bobo lagi yuk sayang! Udah malem" perkataan yuki tidak membuat elang berhenti menangis. Stefan bangun dan mendekat ke arah yuki. meminta elang untuk berpindah ke gendongannya.

"bunda bikinin susu mau?" stefan yang kini mencoba membujuk. Tapi elang menggeleng.

"terus maunya apa dong?"

"mau pulang"

"ini udah malem, masa pulang jam segini. Elang tidur lagi gih, besok ayah ajakin berenang sama lincoln. Elang mau ngak berenang?" tanya stefan lagi. Elang mengangguk.

"udah dong nangisnya. Kan besok mau berenang. Sekrang elang tidur lagi. Ayah temenin" suara tangis elang perlahan menghilang. Stefan terus menimang elang hingga elang tertidur lagi. Setelah beberapa lama stefan menidurka elang diranjang. Dan ia pun ikut berbaring disamping elang.

"eh udah tidur lagi" yuki yang baru saja kembali dari arah dapur untuk memberi elang minum tersentak karena melihat elang sudha tenang kembali dan kini tengah tertidur. Tinggal stefan yang masih berbaing menyamping menghadap elang. Ia melipat tangan kanannya untuk menopang kepalanya sedangkan tangan kirinya sesekali mengusap peluh yang ada di kening elang.

"abis darimana?" tanya stefan yang baru menyadari bahwa sedari tadi yuki tidak ada bersamanya. Yuki berjalan menghampiri stefan. ia memberikan gelas berisi air putih itu kepada stefan tanpa perlu menjawab pertanyaan dari stefan. stefan duduk dan meraih gelas dari tangan yuki. dengan sekaligus dia menghabiskan isi dari gelas tersebut. Dan meletakan gelasnya di nakas disamping tempat tidurnya dan kembali berbaring. Yuki juga ikut berbaring menghadap elang.

"dibujuk pake apa?" seperti sudah mengetahui sifat anaknya. Yuki tahu jika elang dengan cepat menurut seperti ini pasti ada imbalanya. Yuki tahu ia sudah hapal betul tabiat anaknya tersebut.

"berenang" yuki terkekeh dan hanya mangut-mangut.

"bobo lagi yuk yah" yuki mencium pipi stefan sekilas dan menarik tangan Stefan untuk ikut berbaring bersamanya. Stefan balas dengan senyuman dan menuruti semua perintah istrinya. Hah! Malam ini dia harus istirahat untuk mengumpulkan tenaga nya untuk hari esok menemani dan mengajarkan kembali elang berenang.

------

pendek kan?


sampai jumpa di part-part selanjutnya!!!!!!

This Is Just About Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang