Author POVAnak-anak kini telah mulai masuk ke sekolah. Sekolah Joyful 48, sekolah itu terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA. Sekolah tersebut adalah salah satu sekolah swasta favorite di Jakarta, orang yang bisa sekolah tersebut juga tidak sembarang orang, kebanyakan murid di situ adalah anak duta-duta besar dari berbagai negara.
Rumah mereka pun menjadi sepi ketika penghuni yang lainnya sekolah dan bekerja. Karena bosan di rumah, akhirnya Ve memutuskan untuk jalan-jalan bersama teman-temannya yang kemarin gagal gara-gara ulah salah satu anaknya.
'Sayang aku mau minta ijin pergi, boleh ya? Aku bosan di rumah' -Ve
'Boleh kok, asal jangan lama-lama sebentar lagi anak-anak pulang' -Kinal
'Makasih sayang :* kamu baru apa? Udah makan? ' -Ve
'Baru mengerjakan beberapa berkas kok, udah tadi. Udah ya! Aku masih ada meeting. Bye love you :* ' -Kinal
Setelah mendapatkan ijin, Ve langsung memberitahukan teman-temannya dan berganti pakaian.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ve POV
Lelah sekali saat mengurus ke-5 anakku ditambah lagi dengan Kinal hufft tapi aku begitu bahagia dan sayang sekaligus cinta dengan ke-6 orang tersebut.
Karena bosan aku memutuskan untuk pergi jalan-jalan dengan temanku. Ah sudah lama sekali aku tidak ke tempat asalku ini, tempatnya masih sama, kemacetannya pun masih sama, atau bahkan lebih macet tapi bangunannya yang berbeda dengan yang dulu saat aku meninggalkan kota kelahiranku ini.
Oh iya aku belum cerita tentang orangtuaku sama mertuaku(?) ya? Entahlah sekarang mereka di mana? Aku tidak tau keberadaannya. Orangtua kita menentang begitu keras saat tau kalo aku dan Kinal akan menikah. Aku memberontak begitu pun dengan Kinal sampai akhirnya mereka lelah untuk menasihatiku dan Kinal. Setelah dapat persetujuan dari kedua orangtua kita, kita langsung pergi ke Belanda tapi ada satu syaratnya untuk itu yaitu kita harus melepas semua fasilitas yang diberikan orangtua dan harus bisa menafkahi keluarga. Setelah kita menikah, Kinal mulai mencari pekerjaan dengan ijazah s3-nya, aku juga mencari pekerjaan. Dan akhirnya kita sama-sama sukses tanpa bantuan orangtua dan kita memulainya dari nol, Kinal memilih membuka perusahaan sendiri sedangkan aku harus mengurus rumah karena saat itu aku mengandung Shanju.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author POV
Pak Satrio bertugas untuk menjadi supir pribadi anak-anak Kinal, di rumah yang luas kira-kira 1000 m2 (Luas gak sih? Soalnya masih bingung dengan ukuran rumah) hanya terdapat 1 supir, 3 tukang kebun dan 2 pembantu. Kinal memilih sedikit pembantu, bukannya pelit tetapi Kinal ingin mengajarkan mandiri kepada anak-anaknya.
Pak Satrio sedang menunggu majikkannya keluar dari kelasnya, sambil menunggu pak Satrio memilih untuk minum kopi dengan satpam sekolah tersebut. Setelah majikkannya keluar pak Satrio menyudahi minum kopinya dan berucap terimakasih dengan satpam tersebut karena mau menemani dan memberikan kopi kepadanya.
"Duhh ayo pak! Cepet pulang udah gak tahan lagi nih! Panas!" Ucap Shanju sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Ahh elah gegayaan banget lu kak! Gini aja dibilang panas, ini mah dingin," Celetuk Gerry.
"Eh oon, ini itu anget tau," Timpal Jojo.
"Duhh punya adek kok oon semua sih!" Pisah Shanju karena sudah tidak tahan dengan cuaca sama tidak tahan dengan kelakuan adiknya.
Di dalam mobil pun trio wek-wek begitu bawel sakali, hal gak penting pun mereka ributkan sedangkan Shani mah tetep adem Shani. Saat di lampu merah mereka membahas something.
"Ehh liat di depan deh," Ucap Nabilo sambil menunjuk di depan mobil, semua arah mata pun tertuju pada arah tunjuk Nabilo.
"Ada apa Bil?" Tanya Jojo penasaran.
"Gak ada apa-apa kok, emang kenapa Bil?" Tanya Gerry yg penasaran juga.
"Itu tuh itu!" Tunjuk Nabilo lagi dan tidak ada apa-apa.
"Kenapa sih Bil? Elu liat hantu ya?" Ucap Gerry.
"Heh bego mana ada hantu di siang bolong begini!" Timpal Jojo sambil menjitak kepala Gerry.
"Eh kutu kupret sakit tau!" Eluh Gery sambil mengusap-usap kepalanya.
"Ehh emang lu gak liat?" Nabilo bertanya, mereka hanya menggelengkan kepala.
"Serius?" Tanya Nabilo lagi dan dibalas anggukan kembali.
"Oh ya udah kalo gitu!" Ucap Nabilo itu membuat saudara kembarnya darah tinggi.
"Emangnya ada apaan sih?" Tanya Jojo makin penasaran.
"Gak ada papa kok cuma ngetes kalian doang," Ucap enteng Nabilo lalu beralih bermain gadgetnya, karena sudah tidak tahan menahan amarah akhirnya Jojo dan Gerry mengeroyok Nabilo.
Lampu merah berganti hijau itu bertanda mobil boleh jalan.
"Ah elah sakit tau! Iya deh maap maap, ga bakal out ulang deh piss," Ucap Nabilo dengan pakaian berantakan sambil meletakan dua jari di dekat pipinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Karena Kinal sudah selesai dengan pekerjaannya, akhirnya dia memutuskan pulang ke rumah untuk bertemu dengan keluarga tercintanya.
Setelah mobil Kinal sampai, mobil untuk menjemput anak-anaknya ikut sampai dan bergegas turun untuk menemui papinya.
"Papi," Ucap mereka bersamaan lalu memeluk Kinal.
"Ehh duhh papi sesek nih!" Beritahu Kinal ke Anak-anaknya karena sesak nafas.
"Eh maaf pi kita gak sengaja," Ucap Shanju sambil tesenyum eyes smile.
"Sekolah kalian gimana?" Tanya Kinal seperti orang tua pada umumnya.
"Seru pi tapi ya gitu orangnya jutek- jutek" Akhirnya Shani bersuara.
"Haha kalian belum terbiasa nanti kalo udah lama gak kok. Emm ya udah yuk kita masuk untuk makan siang!" Ajak Kinal.
Setelah sampai mereka masuk ke kamar masing-masing untuk mengganti seragam sekolah menjadi baju biasa.
"Loh pi, mami ke mana?" Tanya Nabilo yang baru turun dari tangga dan menuju ke Kinal yang berada di dapur untuk menyiapkan makan siang.
"Mami baru pergi sama temen-temennya jadi sekarang papi akan memasak untuk kalian. Tapi gak papa kan cuma nasi goreng saja?" Tanya Kinal untuk memastikan.
"Gak papa kok, kita mah kalo udah laper gak peduli siapa yang masak? Rasa masakkannya gimana?" Timpal Jojo yang baru saja turun.
"Jadi maksud kalian, masakkan papi gak enak?" Canda Kinal sambil pura-pura ngambek.
"Udah deh pi mukanya jangan dibuat makin jelek, udah jelek juga," Canda Nabilo, Kinal pun mendengus kesal lalu melanjutkan masaknya yg tadi terhenti.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Aku pulang, duhh maaf ya," Ucap Ve saat melihat anak-anaknya yang berada di ruang keluarga.
"Gak papa kok mi! Kita ngerti, pasti mami bosan kalo di rumah terus" Ucap Shani.
"Kalian ini memang pengertian deh," Ucap Ve sambil mengusap-usap kepala anak-anaknya.
"Tadi kalian makan apa? Terus siapa yang masak?" Tanya Ve.
"Kita makan nasi goreng, yang masak papi," Balas Shanju.
"Terus papi di mana sekarang?" Tanya Ve lagi.
"Tuhh!" Jawab mereka dengan serempak.
"Pantas saja tidak ada suaranya ternyata tidur, bisa-bisanya habis makan langsung tidur" Batin Ve sambil mengelus rambut Kinal.
TBC
REVISI III
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.