Sangar!

5.7K 408 169
                                    


Author POV

Usai mandi, Kinal langsung menuju ke dapur untuk sarapan bersama keluarga kecilnya. Di meja makan sudah tersajikan berbagai macam makanan yang dibuat Ve.

Kinal tempat duduknya seperti biasa, yaitu di ujung. Sarapan dilakukan secara nikmat tanpa ada hambatan.

"bersiap-siap lah, kalian semua! Sebentar lagi, papi akan mengantarkan kalian ke gereja." ujar Kinal.

"tumben, ada apa pi? Biasanya juga di rumah." tanya Jojo.

"agar kalian lebih dekat dengan Tuhan, jadi gak usah banyak tanya dan komentar, Cepetan."

Anak-anak langsung membubarkan diri menuju kamar masing-masing, begitu pula dengan Ve Kinal. Mereka menuju kamarnya lalu mengganti pakaian.

"Nal, kamu kenapa?" tanya Ve sambil memilih baju di lemari. Kinal hanya merenung sambil menatap langit kamarnya dengan posisi terbaring di atas kasur, kepalanya ia sanggah dengan kedua tangannya.

"setannya baru baik, Ve." sahut Kinal.

"ouh, nih baju kamu." Ve memberikan kemeja ke Kinal.

Setelah selesai, mereka semua keluar dari kamar masing-masing kecuali Shani, Ve tersenyum sendu saat melihat kamar anak satunya yang tidak ikut seperti biasanya.

"Sudah siap kan?" tanya Kinal ke keluarganya.

"Siap, Komandan!" Trio Wek-wek memberi hormat ke arah Kinal. Kinal dan Ve tersenyum melihat tingkah anaknya.

"ya udah, yuk!" Ve langsung memeluk lengan Kinal.

Mobil bermerek Pajero Sport mulai meninggalkan perkarangan rumah. Perjalanan mereka tidak lancar, karena terjebak macet. Sang supir yang mengendarai dari tadi hanya bisa ngedumel-dumel.

Tinn tinn

Klakson mobil ia bunyikan secara terus menerus, Ve yang melihat tingkah supirnya langsung menasihatinya.

"Gak usah bunyiin klakson bisa gak sih, Nal? Berisik banget sih dari tadi. Yang terjebak macet ini bukan cuma kamu doang, Nal," peringat Ve ke sang supir.

"tapi kan-" belum sempat Kinal berbicara, sudah terpotong dulu oleh Nabilo.

"udahlah, pi! Namanya juga Jakarta. Jakarta tanpa macet itu bagaikan masakan tanpa bumbu, hambar." ujar Nabilo dengan santai.

"aahh, kalo gini mah, mendingan aku beli jet pribadi." ucap Kinal.

"kayak punya uang banyak aja," sindir Ve melihat ke arah jendela.

"punya lah, tinggal kamu dijual, nanti aku dapet uang banyak." ujar Kinal dengan santai sambil mengelap peluh yang berada di keningnya dengan sapu tangan.

"kamu mau jual aku? Idih seperti berani aja." sewot Ve.

"ngapain gak berani, malahan aku senang." Kinal sebenarnya hanya ingin bercanda saja, tetapi tidak dengan Ve. Dia menganggap itu seriusan.

"Makasih Nal, untuk selama ini." ujar Ve, kemudian turun dari mobil.

"Lohh, Ve Ve! Aku cuma bercanda sayang!" teriak Kinal dari mobil.

"hayoloh hayoloh mami ngambek, siap-siap gak dikasih jatah." kata Jojo.

"papi, tinggal tunggu saja, tanggal main Tuhan ngutuk papi." Shanju menakut-nakuti Kinal.

"uang bulanan makin tipis, dompet kesita, kunci mobil kesita. Sungguh malang nasibmu, pi." Gerry juga menakuti Kinal.

"Wouyyy pi, Mami kejar! Kenapa malah bengong? Cepetan! Keburu diambil orang nanti!" Nabilo menyadarkan Kinal. Kinal langsung sadar, kemudian turun dari mobil dan mengejar Ve.

Rumah Tangga VeNalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang