Author POVUsia kandungan Shani kini sudah pada tahap akan melahirkan. Kinal dan keluarga sibuk menyiapkan peralatan-peralatan bayi dan kebutuhan untuk kelahiran buah hati Shani.
"Ve... Ini taruh di mana?" tanya Kinal dengan mengangkat box bayi bewarna putih.
"Di sana, Nal!" Ve menunjuk ke arah pojok kanan kamar. Dengan nurut Kinal mengikuti perintah si Nona Besar.
Kinal sudah menaruh box bayi itu, tiba-tiba...
"Jangan di situ deh, gak cocok. Pindah lagi, Nal." perintah Ve lagi. Kinal melotot karena sudah 5x ia memindahkan box bayi itu dan hasilnya selalu 'Gak cocok'.
"Cocok kok Ve cocok, udah bagus dan pas kok kalau ditaruh di sini." sebenarnya ini hanya alasan Kinal agar tidak disuruh memindahkan lagi.
"ihh gak cocok Kinal, lihat deh, kalau ditaruh di situ keliatan kamar ini terlalu besar dan lebar, pindah!" ujar Ve.
"Iya Pi, kalau ditaruh di situ gak cocok, coba lihat deh, masa' box bayi ditaruh di pojok-pojok 'kan gak baik," celetuk asal Nabilo yang sedari tadi hanya melihat saja. Kinal menatap Nabilo dengan tatapan tajam.
"hehehehehe piss, Pi. Jangan gitulah, nanti matanya copot loh," Nabilo mengangkat dua jari, "wahhh iya ada PR, daaaadaaa Pi, semangat." Nabilo memukul kecil pundak Kinal dan Kinal hanya menghela nafas kasar.
"Capek tau Ve, tenaga aku udah gak kayak dulu lagi, apalagi sebentar lagi mau punya cucu." Kinal memasang wajah kelelahan agar Ve tidak menyuruhnya.
"uuuutukutukutuk... Kasihannya," sahut makhluk ghoib alias si Jojo, "aduhh pi, gini aja udah lelah, tapi kalau malem kenapa gak cepat lelah?" ucap Jojo asal, kemudian pergi entah kemana.
Pipi Kinal terasa panas ketika ia diejek oleh anaknya, sedangkan Ve ngedumel gak jelas.
"Ngapain kamu senyum-senyum? Gak ada yg lucu, udah deh sana kerjain pekerjaan kamu."
"Ve Ve... Tau gak..." belum sempat mengakhiri pembicaraan, Ve sudah memotongnya.
"Udah deh Nal, kerjain, jangan bawel deh. Aku pusing." kedua tangan Ve memegang kepalanya, seolah-olah ia sudah sangat pusing.
Kinal telah menuntaskan pekerjaannya, kemudian ia membuka hpnya yang penuh dengan notif dari salah satu group kicker, iyaa Kinal ternyata diam-diam menjadi owner kicker di group chat. Ia senang dengan pekerjaan itu, menurutnya dengan menghancurkan sebuah group, pikirannya akan tenang, belum lagi jika ada member yang lawak.
8JKT4 (7)
Tahi[ALAN]d: Boss kemana dahhh ~~
Ita[LYA]: iya dah, tumben kagak muncul... Kan dd kangen :(
[MEK]siko: boss tadi nge-pc gue katanya, baru ada urusan keluarga... Padahal dia gak punya keluarga :(
[INDI]a: Mek jangan gitu dong sama boss :( boss dd kan punya keluarga... yang hampir punah :(
[MALA]dewa: Boss jangan dibecandain! Disantet baru tau rasa kalian!!
Ita[LYA]: Iyaa ih, boss dd punya keluarga dan dd salah satu keluarganya.
Den[MARK]: apaan dahhh kalian, bentar lagi kita mulai yee, siap-siap kibar apa langsung intinya?
Tahi[ALAN]d: ini lagi... Dateng-dateng langsung ke intinya... Ck ah nanti sakit tau!
[MEK]siko: uhhh I c, Mark ternyata to the points... Wkwkwk
DvKnlPtr: sssssttttt berisik kalian, ini malem Jum'at jangan gitulah. Bye
![](https://img.wattpad.com/cover/54917447-288-k136595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.