Terserah Adek, Mas mah Nurut!

7.6K 417 128
                                    

Sepertinya saya akan mengambil sudut pandang dari Author untuk chapter-chapter selanjutnya, tapi nanti saya selipkan sudut pandang dari tokohnya juga kok walaupun sedikit.

***

Ve POV

Badanku memang sudah tidak terasa pegal lagi seperti kemarin, tetapi tetap saja anu(?)ku masih terasa sakit saat mengeluarkan urine. Apa aku pergi ke dokter saja ya? Ehh jangan deh, nanti kalo ada yang lecet dikira aku diperkosa lagi(?). Perasaan waktu melakukan itu Kinal tidak makan apa-apa. Terus kenapa dia bisa seliar itu? Mungkin dia bertapa dulu.

Saat ini rumah sepi sekali, soalnya anak-anak ada kegiatan di sekolah. Shanju les; Shani latihan debus gak deng, dia baru latihan biola; Jojo latihan group musik sekolah; Gerry belajar kelompok; Nabilo latihan pancak silat. Kalo sepi gini rasanya gak enak sekali, tapi kalo ada di rumah pasti membuatku marah, Aneh juga sih. Kinal baru apa ya? Telfon ahh.

"Tut.. Tut.. Tut..." Suara kentut (suara panggilan)

"Hallo, ada apa Ve? Tumben jam 9 nelpon? Kangen ya?" cerocosnya.

"Ngapain aku kangen sama manusia mbuluk seperti kamu? Gak ada gunanya tau."

"Kamu kutil kuda, ngapain sih? Ganggung banget." Ehh kok sensitif banget.

"Memangnya aku gak boleh nelfon kamu ya? Kamu kan suamiku(?)"

"suamimu dari Hongkong? Seperti Elsa gini kok suami, kuli yang bener! Mau apa kamu?"

"Mas.." belum selesai ngomong bibirnya udah nyerocos lagi.

"Aku bukan mas!!"

"tadi kamu bilang kuli, berarti kamu  mas mas dong."

"Ish terserah kamu lah, bidadari KW mah bebas. Udah cepetan mau apa?"

"Aku kepingin rujak."

"tumben? Kamu ngidam? Anaknya siapa? Kamu selingkuh?" fitnah banget ini.

"dengerin dulu deh! Jangan suka ngomong ngawur kamu! Pokoknya aku mau rujak yang pedassss." kataku.

"Iya iya, tapi nanti uangnya gantiin ya?"

"Gak!" tolakku

"bercanda kok sayang hahaha, kamu baru apa?" perhatian antimainstream keluar.

"baru nyikat gigi kuda nil, kamu?" Tanyaku

"sejak kapan di rumah kita ada kuda nil?"

"sejak kamu cerewet kayak ibu-ibu."

"galak banget sih kamu?"

"habisnya kamu nyebelin, kamu baru apa?" kepoku mulai keluar.

"baru jalan sama cewek, kamu mau kenalan? Atau mau titip salam?"

"Hehh ketek panda! Awas saja kamu jalan sama cewek! Aku bakal terjun dari ketinggian 2000m pakek terjun payung." Ancamku.

"Gak mati dong Ve?"

"Memangnya kamu mau aku mati? Tega ya kamu, mas." entah kenapa aku sekarang lebih cocok manggil Kinal 'Mas'.

"mas mes mas mes, gak usah manggil gitu lah! Jijik tau gak?"

"biar romatis tau!"

"Tapikan aku bukan mas mas Ve."

"Kenapa sih kamu gak mau nurut sama aku? Aku panggil kamu Mas kek, Om kek, Bencong kek. Itu urusanku." Gak bisa diajak kompromi si Kinal.

"Iya deh iya, terserah adek, mas mah nurut."

Rumah Tangga VeNalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang