Author POV
Kinal sibuk dengan dunianya sendiri selama di kantor. Ia memikirkan bagaimana wujud cucunya nanti. Ia tidak menyangka bahwa sebentar lagi ia akan mempunyai seorang cucu.
"Apa ini waktunya untuk pengsiun?" ujar Kinal sendiri. Kemudian dia menggeleng.
"Tidak, aku masih menikmati kegiatan seperti ini." dia langsung bergegas membereskan mejanya dan pergi pulang untuk menemui Veranda.
_______________________
Ve sedang menyapu lantai di rumahnya dengan sapu. Kali ini dia memakai daster yang terkesan mirip dengan pembantu rumah tangga. Rambutnya dia kuncir kuda.
"Makan... Makan... Sendiri... Tidur... Tidur sendiri... Nyapu... Nyapu sendiri..." Ve menjadikan sapunya sebagai mic dan tubuhnya ia lenggokkan ke kanan ke kiri.
"Mami kenapa?" tanya Shani saat keluar dari kamar. Ve hanya cengengesan menampilkan rentetan gigi drakulanya.
"ngilangin bosen aja, Shan." ucap Ve. Sakti kali ini tidak ada di rumah, karena dia sedang mendaftarkan diri ke salah satu Universitas di Jakarta. Awalnya Shani ingin ikut mendaftar, tetapi ditentang keras oleh Kinal. Kehamilan Shani masih rentan dengan keguguran.
"Mi, dulu waktu mami hamil. Mami ngidam apa?" tanya Shani tiba-tiba.
"Ngidam? Emm waktu hamil kak Shanju, mami ngidam makan rujak cingur. Sayangnya di sana tidak ada, jadi mami ganti, pengen manjat pohon kelapa." Kata Ve yang masih sibuk dengan sapunya.
"Haaa..... Terus mami manjat beneran?"
"yeeee gak lahhh... Mami nyuruh papimu yang manjat pohon kelapa." Shani sedikit kesal dengan maminya.
"terus waktu mami hamil aku. Mami ngidam apa?" Shani memberi pertanyaan lagi.
"waktu hamilnya kamu mah, mami cuma pengen terjun dari ketinggian 100 m di kolam renang."
"weh, ngidam mami anti mainstream. Kalo Trio wek-wek?" tanya Shani lagi. Karena dulu Shani, masih kecil, dia tidak ingat apapun disaat maminya hamil adiknya.
"duhh, kalo ngidamnya trio wek-wek itu..." Ve menjeda, "paling mami benci saat mengingatnya. Dulu mami ngidamnya, pengen tinggal satu rumah sama banci selama 3 hari." Ve bergidik ngeri saat mengingat kenangan itu.
"haaaaa... Banci? Terus papi mami gimana?" Shani jadi kepo dengan cerita Ve. Ve duduk di sofa dengan Shani.
"Mami nyuruh papi untuk nyari banci 3 orang. Papimu menolak awalnya, dengan bujuk rayu mami. Akhirnya papi nurut dan nyari kawasan yang biasanya sebagai tempat mangkal para banci. Di situ papimu dapat 3 banci, seperti perintah mami. Papimu menawarkan uang ke mereka, dan mereka mau tinggal bersama kita. Selama di rumah, mami nyuruh mereka untuk nyanyi dan joget. Belum ada 3 hari mami usir mereka, karena waktu mami tidur. Mereka akan ambil kesempatan buat godain papimu dengan cara sensual. Yaaa mami marah lah, mereka cowok sedangkan papimu itu cewek. Kalo papimu hamil? Siapa yang repot nanti?" wajah Ve berubah merah padam saat mengingat kejadian itu.
Suara cempreng dengan keras menggema di rumah Kinal dan Ve,
"Aku pulang dengan selamat~~~" teriak Kinal, setelah tiba di rumahnya. Ve buru-buru turun untuk menghampiri Kinal.
"kenapa kamu pulang? Seharusnya kamu pulang jam 4. Kamu sakit? Apa ada yang ketinggalan? Atau sedang ada masalah di kantor?" rentetan pertanyaan keluar dari bibir indah Ve. Kinal langsung membekapnya dengan gumpalan kertas yang berada di saku celananya.
"bisa diem gak sih!?" Kinal menyumbat mulut Ve.
"kamu gilaaaaa?!!" teriak Ve, setelah berhasil mengeluarkan kertas di dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.