Nabilo POV
Aku ini, anak yang sering bangun pagi. Yang lainnya masih molor sedangkan aku sudah bangun dan cakep tentunya. Tugasku kalo mami belum bangun dahulu, pasti aku yang bangunin .
"Mi.... Pi... Bangun!!!" Aku menggedor-gedor pintu tapi tidak ada jawaban. Tanganku mencoba membuka pintu.
"Ternyata tidak terkunci"
Aku langsung melangkahkan kakiku untuk mendekat ke mereka. Wah-wah mereka menyembunyikan diri ke selimut ternyata. Aku langsung naik di atas kasur lalu tidur di tengah-tengah mereka.
"Bangun pagi, kuterus mandi~~ tidak lupa menggosok gigi~~~ habis mandi kutolong ibu~~~ membangunkan bayi dugongku~~" Aku mersenandung ria agar mereka terbangun. Di samping kananku terlihat ada pergerakan kecil yang ditimbulkan oleh mami. Selimut yang menutupi wajahnya sudah tidak ada lagi.
"Nabilo!! Ngapain kamu di sini?" Tanya mami.
"Nyanyi sambil bangunin mami" ucapku sambil memainkan tangan kiriku di atas hidung papi.
"Mami mau cuci muka dulu, kamu bangunin papi ya!" Suruh mami.
"Dengan senang hati ibu putri" ucapku ala-ala dongengnya papi.
Tanganku masih lihai bermain di atas hidung papi yang terbalut selimut, hingga tidak berselang lama, kepala papi muncul lalu.
"Hhaaacimmm" bersin papi tepat terkena wajahku. Aduh mukaku kena ingus papi.
"Ihh papi jorok sekali!!" Kataku sambil membersihkan muka dengan selimut papi.
"salah sendiri kamu ngerjain papi, udah tau kalo papi baru kena flu. Keluar sana! Nanti kamu tertular virus flu" Papi menarik tanganku agar keluar dari kamar.
"Ehh bentar pi!" Aku menahan papi
"Apa?" Tanyanya
"Itu kenapa merah-merah?" aku menunjuk leher papi yang merah-merah.
"Ehh ini kegigit serangga hahah iya serangga" Muka papi berubah menjadi merah, wah sepertinya papi terkena virus spiderman.
"Kamu keluar sana!" Papi kembali mengusirku.
"Tunggu dulu pi!" Aku menahan pintu kamarnya lagi.
"ada apalagi?" Papi membukakan pintu. Badanku langsung menerobos di antara badan papi dan pintu.
"Ini apa pi? Terus kalo yang ini?" aku mengambil sebuah benda yang berada di bawah kasur. Benda tersebut seperti kolor celana, tapi celana apa? Dan yang satunya seperti kain belum jadi, warnanya ungu terawang.
"Ehh sudah sana kamu!!" Papi merebut kain tersebut lalu benar-benar menarikku keluar. Yah padahal aku ingin meneliti kain apa itu tadi.
________________________________
Kinal POV
Parah!!! Nabilo kenapa matanya bisa seteliti itu? Padahal tadi malam sudah aku bersihkan deh, kenapa masih ada sisanya?
"Ve, parah Ve parah!!" Kataku dengan mondar mandir setelah melihat Ve keluar dari kamar mandi.
"Parah? Ada apa Nal?"Tanya Ve
"Pokoknya parah ini Ve" Aku masih cemas dan takut bila Nabilo bertanya-tanya tentang 2 benda tersebut.
"parah? Apasih Nal?" Ve mulai kesal dengan ulahku
"Nabilo, Ve Nabilo" Kenapa aku menjadi sok cemas gini?
"Iya iya, Nabilo kenapa?"
"Nabilo tadi nemuin ini!" Aku menunjukan 2 benda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.