Author POV
Kemarin hari Jum'at sebelum hari Sabtu ada kabar bahagia dari keluarga VeNal, kabarnya adalah Nabilo memenangkan doorprize berhadiah di acara jalan sehat yang di adakan oleh camat daerahnya.
Nabilo mendapatkan satu kulkas dua pintu, wow lumayan bukan jika digunakan berjualan es? Iyaa itu lumayan, Nabilo menjadi ingin berjualan es lilin di rumahnya.
Sebelum berjualan Nabilo meminta izin ke Kinal dan Ve, mereka langsung menuju keinginan anaknya karena keinginan cukup berfaedah itung-itung dapat menjadi pembelajaran Nabilo juga dalam usaha membangun bisnis.
Kini malam setelah selesai belajar Nabilo membuat es lilin kemudian di taruh di freezer-nya sendiri dengan jangka waktu semalam agar membeku, setelah pulang sekolah Nabilo akan menaruh esnya ke dalam baskom yang untuk es. Nabilo menjajakan esnya ke mushola daerah rumahnya dikarenakan banyak anak kecil yang mengikuti ngaji.
Jika dagangannya habis, uang dari hasil jualannya akan ditaruh di celengannya yang berbentuk miniatur bajay.
Nabila senang dengan pekerjaan sampingannya, bahkan Kinal sangat mendukung anaknya dan berpikir akan membuatkan toko untuk berjualan es dan memproduksi es lilin untuk dijual di seluruh Indonesia kalo perlu di seluruh dunia.
Kinal juga mengajarkan cara berbisnis dengan benar ke Nabilo, yaa bidang yang ditekuni Nabilo dan Kinal ini sama, sama-sama seorang pebisnis.
"Nah kalo kamu sudah punya uang yang lumayan, coba kamu ditaruh di bank terus diinvestasikan, mungkin akan lumayan, Bil." Kinal dan Nabilo sedang berada di teras rumah sambil duduk di karpet yang sempat diambil mereka, mereka ditemani cemilan seperti kacang, kuaci, kentang goreng dan teh hangat.
"Ooooo gitu yah, pi? Terus kalo udah aku investasikan, hasilnya buat apa, Pi?" tanya Nabilo.
"Yaaa terserah kamu, lebih baik dibikin menyewa ruko kecil-kecilan dan membeli freezer lagi untuk memproduksi es lilin yang lebih banyak." Kinal berkata seperti itu sambil memakan kacang dengan santai begitu pula dengan Nabilo.
"Nal, Bil, kok kalian malah ada di sini?" istri tercinta Kinal ikutan duduk di samping Kinal.
"Hehehehehe di sini enak mi udaranya dingin, apalagi ditemani dengan cemilan beginian mantep deh." Jawab Nabilo.
"iyaa Ve mantap di sini, ajeb ajeb deh pokoknya," giliran jawab Kinal.
"iya, tapi 'kan di sini dingin, nanti kalian kalo masuk angin, gimana dong?" tanya Ve dengan khawatir.
" 'kan ada mami,"
" 'kan ada kamu,"
Kinal dan Nabilo menjawab dengan kompak, Ve mendengus kesal karena anak sama bapak (?) sama aja :v
"ehh Bil, gimana dengan bisnis es lilin kamu?" Ve bertanya dengan serius sambil membuka kulit kuaci dengan giginya.
"baru aja dibicarakan sama papi, mi. Katanya papi hasilanya lebih baik diinvestasikan terus aku bakal membeli beberapa freezer lagi dan menyewa ruko untuk memproduksi es lilin aku." ujar Nabilo.
"Ooooo begitu tohh, terus saat ini hasil kotor dari penjualan kamu dapet berapa?" lagi Ve bertanya lagi, kini sambil memakan kacang.
"hasilnya yaa lumayan dapet 50rb setiap hari, itu cuma hasil kotornya saja."
"Wahhhhh lumayan tuh, bagus tuh jika dikembangkan terus membuka pabrik besar, bisa-bisa kamu bisa jadi kayak papi," ucap Ve sambil meminum teh Kinal.
"Aamiin Mi, Aamiin."
[...]
Kebetulan besok libur jadi Nabilo bisa tertidur agak malam. Saat ini mereka keasikan mengobrol di teras, mereka membicarakan berbagai topik dari yang gak penting sampai gak penting banget... Contohnya saat ini.
"Ehhh terus-terus orang gilanya dibawa sama satpol pp gimana?" tanya Ve antusias saat Kinal meceritakan orang gila yang sempat dilihatnya tadi pagi.
"Yaaa gitu, orang gilanya senang, ketawa bahagia sambil bilang, 'Aku ini raja, makanya aku digotong hahahahaha, prajurit yang teladan.' gitu hahahaha aku ketawa banget dengernya." ujar Kinal.
"HAHAHAHAHAHAHA ihhh kok lucu sih? Mau lihat deh jadinya hahahaha, coba kalo itu kamu, Nal, mungkin aku ketawa sampai gelinding-gelinding di GBK sepuluh kali, Hahahahaha." Kinal memasang wajah kecut saat Ve mengatakan seperti itu.
"seneng yah seneng??" tanya Kinal dengan sinis.
"HAHAHAHAHAHA seneng banget lah, pi wkwkwkwkwkwkwk." Nabilo senang begitu senang saat mengatakan itu.
"uhhh aduhhh aku sampai nangis hahahaha, besok cari orang gila lagi yuk, Nal, Bil." ajak Ve.
"hahahaha iya mi, yuk."
"ehh ngapain cari orang gila? Di daerah sini juga ada orang gila." beritahu Kinal.
"Haaaa di mana? Siapa?" tanya Nabilo dan Veranda dengan kompak.
"Deket daerah sini dan itu adalah KALIAN WAHAHAHAHAHAHAHA," Kinal langsung lari masuk ke dalam rumah sebelum Kinal terlempar.
[...]
Mereka tidur di atas jam 12 dan hasilnya adalah Ve telat bangun, Ve lupa membuat sarapan untuk keluarganya, alhasil Kinal, Shanju, Shani, Sakti, Jojo, Gerry, Nabilo dan dirinya sarapan jam 11.
"Mau makan mau makan mau makan..." bukannya membantu Ve, Kinal dan gengnya bernyanyi.
Tung tung dung dung *suaraemborpancidipukul
"Kita lapar kita lapar kita lapar... Butuh makanan..." bait keduanya.
Tetapi, Shanju melesetkan lagunya dengan seenak udel bodongnya sendiri, "Caniya cantik Caniya cantik Caniya cantik... Itu beneran..." Kinal dan kawan-kawan yang mendengarkan itu langsung menatap tajam Shanju setajam silet ulalala.
"Caniya tante Caniya tante Caniya tante... Tante kegirangan..." Jojo menyanyikan sendiri sambil memukul embor bekas.
"Hahahahahahahahahahaha lucu lucu lucu pas pas pas wkwkwkwkwk cocok." tiba-tiba Ve tertawa dengan sangat keras sambil memasak... Karena sedari tadi dia hanya mendengarkan saja.
"ihhhhhhh kok kalian jahat sama aku sih? Huft," Shanju kesal dengan mereka karena mereka tidak menerima bahwa Shanju itu cantik.
"Sorry sorry aja yah kak, enzim dediksi kita dengan dediksi kakak itu berbeda, kita berezim air sedangkan kakak berenzim minyak sendiri, jadi tidak bisa cocok, walaupun kakak ngotot ngaku cantik, tapi bagi kita kakak itu adalah... Apa Jo?" penjelasan Saktia berakhiran tanya ke Jojo.
"TeRang tanTE giRANG." jawab Jojo dengan jelas dan detail.
"HAHAHAHAHAHA TERANG HAHAHAHAHA TANTE GIRANGG hahahah ih kok lucu sihh hahahaha." Ve kembali tertawa makin keras malah saat mendengarkan ejekan untuk Shanju. Shanju kesal karena tidak ada orang yang membelanya.
***
Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga sambil bernyanyi yang tradisi wajib bagi keluarga mereka. Walaupun Shani hamil tua, tetapi semangat dalam hal berjoget dan bernyanyi harus diacungi jempol gajah. Shani masih luwes berjoget ria di hadapan keluarganya. Perut buncit, megal-megolnya membuat orang yang berada di situ tertawa bersama-sama. Shani begitu senang dan bahagia agar tidak gugup saat melahirkan mungkin (?). Dan tiba-tiba saja
"Aarrghhhh..." teriakkan Shani membuat orang yang berada di dekat situ langsung mendekat ke arahnya....
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.