Author POV
Sejak melihat pertandingan bola anaknya, Kinal membelikan sebuah bola agar anak-anaknya dapat bermain di rumah maupun di lapangan.
Libur sekolah sehabis UAS itu membuat anak-anak menjadi sering bermain bola di lapangan pada sore hari, Ve sering uring-uringan kalo mendapati wajah dan kaki anaknya kotor.
Jojo, Gerry dan Nabilo pulang ke rumah dengan kaki berlumpur karena lapangan sedikit becek sehabis hujan. Ve pergi ke kamar kecil sebentar, saat selesai dia mendapati lantai kotor jejak kaki anak-anaknya.
"Kalian!!!" Ve menunjuk ke arah anaknya, lalu berjalan mendekat ke Trio Wek-wek.
"Kalo kaki kotor itu harusnya dicuci dulu, baru boleh masuk!! Mami capek kalo ngepel terus!!" Ve berdecak pinggang, Trio Wek-wek hanya diam menunduk takut.
"Kalian dengar gak sih??!" Tanya Ve dengan nada tinggi. Mereka tidak berani menjawab.
"Sudah dibilangin berapa kali!! Masih aja bandel!!" tangan Ve siap-siap menjewer telinga anaknya tetapi gagal.
"Ve... Apa apaan sih kamu!" Kinal habis pulang dari kantor dan mendapati suara Ve sedang marah-marah. Dirinya menghalangi Trio Wek-wek agar Ve tidak melakukan tindakan kekerasan.
"Kalian masuk ke kamar ya! Biar papi yang bersihin." Ujar Kinal lembut, anaknya menurut lalu menaiki tangga. Setelah itu Kinal menatap Ve kembali.
"Tadi kamu mau ngapain?" Tanya Kinal. Ve membuang muka ke arah lain, Kinal menghela nafas lembut, "kekerasan itu tidak baik untuk pertumbuhan anak Ve. Mereka kalo melakukan kesalahan, beri nasihat saja, tidak usah melakukan kekerasan!" Ujar Kinal.
"Aku sudah menasihati mereka secara terus-menerus Kinal! Tetapi mereka mengabaikan aku. Memangnya kamu tau apa yang mereka lakukan saat di rumah?" Tanya Ve. Kinal hanya diam harus menjawab apa, karena Kinal memang tidak tau apa yang dilakukan anak-anaknya.
"Makanya jangan mikirin pekerjaan melulu! Kamu gak tau kan?" Ucap Ve.
"Aku kerja juga demi kalian." Kata Kinal sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"kerja... kerja... kerja... Dan kerja terus yang kamu pikirin!!" Ucap Ve dengan ketus lalu menaiki tangga, masuk ke kamar.
"Ve Ve, kamu mau kemana?" Tanya Kinal setelah melihat Ve mengambil tasnya. Ve tidak menghiraukan Kinal.
"Jangan seperti anak kecil deh Ve! Kalo ada masalah jangan langsung pergi, tapi selesaikan masalahnya dulu sampai beres, baru pergi." Kinal mencegah Ve dengan menggegam tangan kanan Ve.
"Lepasin! Gue kalo kemana-mana juga bukan urusan lu." Ucap Ve dengan dingin sambil menepis tangan Kinal.
"Pulangkan saja... Aku pada Ibuku atau Ayahku... Uuu~~~"
"Kampret, kenapa lagu ftvnya mendukung gini???" batin Kinal.
Eratan tangan Kinal mulai tidak erat lagi, itu dimanfaatkan Ve untuk pergi dari kamarnya.
"Ve.. Ve..." Kinal langsung menarik tangan Ve lagi, tetapi Ve dapat melepaskannya. Karena kesal akhirnya Kinal langsung menggendong Ve di punggungnya, lalu dibawa masuk ke kamar dan menguncinya.
"Lepasin...!" Teriak Ve sambil memukul punggung Kinal. Ve menggigit punggung Kinal.
"Auwww..." ringis Kinal sambil menurunkan Ve.
"Jangan seperti anak kecil dong Ve." Ujar Kinal lembut.
"Bodo, terserah gue dong." Ucap Ve dengan dingin.
"Jangan ngambek Ve, jadi jelek tau." tangan Kinal terangkat lalu mengusap pipi Ve.
"Ihhh jahat!! Tadi ngatain aku seperti anak kecil sekarang jelek!!" Ve menepis tangan Kinal lalu cemberut. Kinal tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.