Author POV
Saat ini Kinal berada di atas kasur yang sedang bermain game Mobile Legends yang baru hits, dia juga tidak mau kalah dengan remaja-remaja muda untuk masalah game. Ve yang sedang masuk ke dalam kamar dan melihat kebiasaan Kinal hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Nal, mainnya udahan," perintah Ve namun Kinal seolah tidak mendengarkannya. Ve naik ke atas ranjang dan duduk di sebelah kanan Kinal.
"Nal... Ih kamu denger gak sih." Ve masih sabar.
"Hm..." Dehaman Kinal membuat darah Ve naik dan langsung merebut hp Kinal dan membantingkan ke arah tembok kamar.
Pyaarr
Kinal melongo tak percaya wajahnya ia pegang dengan kedua tangannya.
"VERANDAAAAA......" Teriak Kinal kencang, Ve mendengus.
"Salah kamu sendiri bisanya main terus..." Ve menjewer telinga kanan Kinal.
"Aw... Adaw... Sakit ihh." Kinal berusaha melepaskan tangan Ve dari telinganya.
Ve melepaskan tangannya kemudian kedua tangannya ditaruh di depan dadanya sambil membuang muka tidak mau menatap Kinal.
"Adoh Ve itu padahal mau menang," Kinal turun dari kasurnya dan menghampiri hp-nya yang sudah tidak berbentuk.
Kinal berdiri dengan lututnya sambil menatap hpnya dengan mengenaskan, "Hpku... Hpku... Aaaaaaa..." Kinal teriak kembali.
"BERISIK KINAL!!! INI UDAH MALAM!!!" Ve pun tak mau kalah dengan Kinal.
Kinal meneteskan air matanya, badannya bergetar menahan air matanya agar tidak jatuh namun air matanya lolos, dia menghapus air matanya, "Hiks... Hiks..."
Ve mendengar tangisan Kinal menjadi tidak tega, dia menghampiri Kinal lalu memeluknya dari belakang.
"Sayang, maaf." Ve merasa sangat bersalah karena telah membuat pasangan hidupnya menangis gara-gara ulahnya.
"Nal, jangan nangis ih. Nanti aku ganti deh sama yang baru." Bukannya Kinal berhenti, Kinal semakin terisak.
"Huaaaa..." Suara tangisan Kinal.
Ve menjadi bingung sendiri lalu membawa Kinal ke dalam dekapannya, ia mengelus kepala Kinal.
Ve menuntun Kinal ke arah kasur, Kinal masih menangis.
"Nal, aku minta maaf ih, jangan nangis," Ve mengusap air mata Kinal.
"Tidur ya, besok aku ganti yang baru." Ujar Ve.
"Hiks... Hiks..." Tangis Kinal sedikit mereda.
"Kamu mau minum?" Tanya Ve ke Kinal yang saat ini sedang duduk di tepi kasur.
Kinal mengangguk, "Mau minum apa? Aku buatin sekarang." Ve masih setia menghapus air mata Kinal.
Kinal menatap wajah Veranda, "Minum susumu Ve,"
Ve mendelik ke arah Kinal lalu menampol kepala Kinal.
"Adohh Ve, HAHAHAHA." Kinal tertawa puas menatap wajah Veranda yang ketakutan.
"Gak lucu, Nal." Ve malas dengan Kinal lalu tidur dan membelakangi Kinal.
"HAHAHAHAAHAHA Kamu lucu amat sih WKWKWK, jadi sayang deh," Kinal masih tertawa.
Karena sebal dengan lelucon Kinal, Ve menutup seluruh badannya dengan selimut.
Kinal menaiki kasur lalu memeluk Ve dari belakang, "Ve, mau minum apa? Aku buatin sekarang," Kinal mengulang ucapan Ve.
Selimut yang membungkus wajah Veranda diturunkan Kinal dan terlihatlah wajah Ve.
"Minum air comberan, tahu ah. Sebel sama kamu, sana ah jangan deket deket aku." Ve berusaha menyingkirkan Kinal dengan menendang Kinal.
"Heh, daritadi kamu aniaya aku, dikira gak sakit digituin."
"Bodo amat," Ujar Ve dengan dingin.
"Dih dih pundung, udah tua juga masih pundung. Inget cucu udah banyak Ve jangan suka ngambek nanti makin keriput kamu." Kinal mengingatkan Ve yang sudah berumur.
"Mang napa kalau aku keriput? Gak suka? Iya?" Ve menatap wajah Kinal dengan tatapan yang sangat dingin, Kinal yang melihat wajah Ve begitu hanya menelan ludah.
Glek
"Eee suka kok, aku mah sayang dan cinta sama kamu apa adanya," Kinal menggaruk tengkuknya.
"Ya udah," Ve kembali menutup wajahnya dengan selimut.
***
Kinal POV
Sejak anak-anak makin besar, mereka jarang ke rumah ini, trio wek-wek pun sekarang jarang karena sibuk dengan dunia musiknya. Rumah hanya berisikan aku dengan Ve dan para pekerja rumahku saja. Kurang dari lima bulan yang lalu aku memutuskan untuk pensiun dan menunjuk Boby suami Shanju sebagai pengganti posisiku. Saham-sahamku juga telah aku bagi rata untuk anak-anakku.
Kali ini aku sedang berada di rumah bersama kesayanganku siapa lagi kalau bukan dengan si bidadari khayangan yang nyasar di bumi ini dan jatuh cinta kepadaku.
Sepertinya ia masih kesal dengan ulahku yang tadi malam. Ya habis gimana, padahal aku mau menang, dengan seenak jidatnya dia ngambil hpku terus dibuang ke arah tembok. Yang gak mau nangis siapa coba? Awalnya nangis beneran, tapi lihat wajah Ve yang lucu minta dicium itu jadi pengen ngerjain dia aja.
Orangnya saat ini baru mandi, nah karena hpku hancur lebur, aku memutuskan mengambil hp Ve sebagai gantinya sementara, btw Ve gak tahu ini kalau hpnya baru aku pegang.
Aku mencari play store kemudian mengetikkan Mobile Legends dan menekan tulisan download. Ve kalau mandi itu lama hehe mumpung gak ada orangnya.
Pemasangan aplikasi tadi udah kelar, nah asek ini baru. Saat mau pencet tu aplikasi tiba-tiba notifikasi dari WA-nya Ve muncul di atas. Orang yang mengirimkan pesan ke Ve bernama Sulistyo. Sulistyo siapa yak? Karena penasaran aku buka deh.
Sulistyo
Dek, mas besok gak bisa ketemuan sama kamu, soalnya kerjaan mas masih numpuk. Maaf ya dek, mas sayang kamu, love you:*
Ini pesan apaan? Mungkin salah kirim pikirku, dan tiba-tiba sebuah ide datang dari pikiranku
JessVe
Mas, aku hamil. Kamu harus pulang mas, aku gak mau tahu, kalau kamu gak pulang. Aku akan cari pengganti dirimu mas.
Aku tertawa saat membaca kembali kalimatku, pesanku langsung dibaca oleh Sulistyo.
"Nal, kamu kenapa ketawa? Terus ngapain kamu pegang hpku?" Aku kaget dengan suara Veranda yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar mandi yang hanya menggunakan handuk saja untuk menutupi badannya.
"Oh ini ada orang salah kirim, terus aku bales deh. Gak apa-apa kan Ve?" Aku bertanya seperti itupun sebenarnya sudah tidak berlaku karena aku sudah menjawab pesan dari Mas Sulistyo.
"Owalah ya udah," Ve langsung berjalan ke arah lemari. Aku menatap Ve yang sedang memilih baju yang akan dia pakai, tapi kefokusanku terganggu oleh pesan masuk dari mas Sulistyo.
Sulistyo
Loh dek, bukannya seminggu yang lalu kamu baru melahirkan anak kita yang kesepuluh? Kamu beneran hamil lagi? Kamu gampang banget.
Yak anjir anaknya sepuluh, aku ngakak lagi. Kemudian malas menanggapi, aku memblokir kontaknya kemudian menghapus chatnya.
***
TBC
Maaf ya sedikit, udah ngantuk soalnya :v wkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.