Ve POV
Kinal sudah mulai cuti hahah, aku bisa menyuruhnya untuk mengantarkan aku belanja ke pasar. Anak-anak mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing, seperti Shanju yang sedang menggaruk tembok; Shani menghitung bulu kakinya; Jojo guling-guling di atas sofa; Gerry dan Nabilo sedang smackdown di kamar mereka. Untuk kali ini, aku biarkan mereka mau ngapain, mau makan beling juga gpp.
Kalo Mas mah masih ngorok di ranjang. Mulutnya kebuka lebar banget, ilernya netes-netes lagi.
"Massssss, bangun! Antarkan aku ke pasar!" Aku menepok-nepok pipinya.
"Ahhhh sama Pak Satrio aja sana!" Loh loh dia kok berani-beraninya menolak ajakanku?
"Bangun atau gak kamu?!! Massss aku sudah mandi nihhh!" Aku berteriak tepat di telinganya.
"Woyyy gak usah teriak bisa gak sih???!! Emangnya gue budek?" gilaaa bangun-bangun udah nyolot.
"Kamu berani sama aku??!" Aku naik ke atas ranjang dengan bersimpuh dengan ke-2 lutut kaki.
"Ehhh gak kok gak!" Kinal duduk, lalu menampilkan ketawa begonya.
"Gak usah ngeles kamu! Sini kalo berani!" Aku mendekat ke arahnya lalu aku kunci kepalanya dengan lengan tanganku.
"Veee ampunnn Ve! Aku nyerah!" Teriaknya sambil berusaha melepaskan tanganku yang berada di lehernya.
Aku menjatuhkan badannya ke ranjang lalu aku tindih (bukan mau apa-apa loh :8) tiba-tiba badannya berbalik menghadapku. Kini posisiku masih berada di atasnya tetapi Kinal menghadap ke arahku.
"Ok, karena aku dulu sebagai atlit barongan, dengan ini aku akan melawanmu Jessica Veranda." Ucapnya dengan nada sinis.
"Aaaaaaaaaa Kinal.... Aku nyerahhhh." kakinya mengunci badanku, tanganku juga terkunci dengan tangannya.
"Bodo amat." wajah Kinal berubah menjadi merah.... Jangan-jangan dia keserupan?.
"Ampunnnnnnnnnnnn aku kalah." badanku di oyak ke kanan kiri, mau muntah rasanya.
"ampunni aku mbah," Aku kalah telak, "Aku minta maaaaffff!." Teriakku.
Aku terlepas dari kunciannya, Kinal langsung berdiri di atas kasur, lalu berkata, "hahahahahaha kalah kan sama aku? Kinal dilawan ya pasti bebes lah." cihhhh ini mah untung.
Aku menarik kakinya, badannya terjatuh dan menindihku. O'ow ini mah bakal beda lagi. Matanya menatap mataku dengan lembut lalu beralih ke bibirku.
"Mau apa kamu?" Cegahku dengan menutup mukanya saat wajahnya mendekat ke arahku.
"mau morning kiss." Ujarnya dengan sok imut, menjijikan.
"Kamu belum mandi mas, sana kamu mandi! Terus antarkan aku ke pasar!!" Aku mendorong tubuhnya lalu beranjak dari kasur untuk membenarkan rambut dan pakaianku.
"Iya iya." nurut banget, jadi pengen aku daftarin TKI ehhh jangan.
Untuk menunggu Kinal mandi, aku keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang keluarga bersama Jojo, Gerry dan Nabilo. Wajah mereka terlihat sangat lelah sehabis bertarung sepertiku dengan Mas Kinal.
"capek?" Tanyaku sambil mengganti chanel TV.
"Gak Mi, udah tau masih ngos-ngosan, pakek ditanyain lagi." Ucap Gerry.
"berarti Mami itu, Mami yang baik, perhatian ke anaknya." kataku.
"Terserah Mami, IQ Mami memang MANTAFFF." Jojo memberikan tanda sip ke arahku.
"Kamu baru nyadar, kalo Mamimu ini IQ-nya mantaf? Ketinggalan jaman banget, jadul." Aku mengikuti kata 'Mantaf' seperti Jojo bilang.
Shanju datang-datang langsung menjatuhkan bokongnya ke sofa dan duduk di sampingku, "udah garuk temboknya?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga VeNal
FanfictionBagaimana bila Ve dan Kinal harus mengasuh ke-5 anaknya? ditambah lagi dengan tingkah laku anak mereka yang kembar? mungkin keluarga mereka dibilang aneh! jika penasaran! BACALAH FANFIC GAJE INI!! Terima Kasih :-D.