Berduaan II

2.9K 298 42
                                    

Ve POV

Untuk menempati janjiku, aku mengajak Kinal ke toko hp untuk membeli hpnya yang telah aku hancurkan kemarin, itu karena kesalahannya dia sendiri yang telah membuatku marah. Kita pergi ke salah satu mall yang dekat dengan rumah kita.

"Nal, nanti kita jalan-jalan sebentar ya, aku udah lama gak pernah belanja ke mall," Kinal menatap ke arahku kemudian menatap ke depan agar mobilnya yang dikendarai tidak nabrak.

"Belanja apaan?" Ih dia malah tanya lagi. Gak tahu apa kalau aku itu juga butuh memanjakan tubuhku. Mentang-mentang tua jadi harus di rumah gitu? Iyuh gak level.

"Kinal, aku itu juga butuh perawatan biar awet muda, gak keriput seperti orang tua lainnya. Aku awet muda juga kamu yang seneng."

Kinal melirik aku dengan tatapan remeh kemudian berkata, "Awet muda palamu, kamu awet muda yang susah aku. Nanti laki-laki pada suka kamu, aku yang susah." Hehe sepertinya ada bau kecemburuan nih, godain sekalian ah.

"Ya dong, seorang Veranda itu harus tetap cantik dan awet muda agar para fansku tidak berpindah hati, lagipula aku kalau cantik kan jadi mudah gebet bronis, brondong manis. Iyakan?" aku menaik turunkan alisku sambil menatap wajah samping Kinal.

"Heleh sok sok an bronis, kamu sama aku yang bentuknya begini aja udah klepek klepek," dih ini remehin amat.

"Gimana gak klepek klepek uang kamu kan banyak, jadi aku manfaatin itu uang buat belanja kebutuhan para selingkuhanku HAHAHAHA," Aku tertawa jahat, dia tidak membalas ucapanku. Apa mungkin dia tersinggung? Aku melihat dia yang baru minum air.

Byurrr

"Sadar Ve sadar, istigfar. Kalau mau diruqiyah jangan di sini." Ini apa-apaan? Wajahku basah semua karena semburan airnya. Aku langsung mengambil tisu.

"IH KINAL JAHAT, WAJAHKU JADI BASAH." Aku memukul badannya sangat kencang bodo amat aku sebal kepadanya.

"Aw aw sakit ih Ve, udahan ish aku nyetir ini." eluhnya tapi aku tidak peduli terus memukul badannya.

"Ve Ve...." Mobil yang dikendari Kinal mulai oleng, waduh. Aku menatap ke arah jalan.

"Nall.... Awasss."

***

Author POV

Citttttt

Suara ban mobil Kinal dengan aspal terdengar sangat licin di pendengaran. Mobil yang ditumpangi dua orang tersebut hampir saja akan menabrak trotoar yang ada di pinggir jalan.

"Hah hah hah," Kinal lega kemudian menatap wajah Ve yang sudah ketakutan.

"Nal, maaf." yang awalnya ingin memarahi Veranda, rasa itu diurungkan Kinal saat melihat wajah Ve yang ketakutan.

Tok tok

Suara ketukan kaca mobil Kinal diketuk dari luar. Kinal menurunkan kaca mobil.

"Kalian tidak apa-apa?" Tanya warga sekitar.

"Oh iya tidak apa-apa kok Pak, tadi ada masalah sedikit tapi udah bener sekarang." Alibi Kinal, tidak mungkin dia berkata kalau dirinya mau menabrak trotoar karena bercanda.

"Owalah, kalau begitu hati-hati, lain kali mobilnya dicek dulu." Nasihat orang itu.

"Iya Pak iya, makasih ya." Kinal menjalankan mobilnya kembali. Ia melirik Ve yang sedang menatap jendela.

"Udah gak usah sedih, lain kali jangan diulangi lagi." Ujar Kinal sambil mengelus rambut Ve dengan tangan kirinya. Ve mengangguk mengerti.

Mobil yang dikelajukan Kinal telah berhenti di parkiran salah satu mall yang ada di Jakarta. Dengan segera Kinal dan Ve turun dari mobil dan menuju ke dalam mall. Kali ini Kinal memilih pakai celana nike jogger pants, jaket saint laurent teddy, kaos Adidas di dalamnya, topi adidas dan kacamata. Itu semua adalah hasil karya Veranda, sedangkan Ve memakai blouse prada berwarna putih, dan kalung yang menghiasi lehernya.

Mereka berjalan berdampingan dengan tangan Ve mengalungkan ke tangan kiri Kinal. Mereka tak mau kalah dengan remaja-remaja zaman sekarang. Ve meminta Kinal untuk menonton bioskop lebih dahulu.

"Nal, kita nonton film Spiderman yah?"

"Iya deh, habis itu beli hp baru terus makan."

Ve diminta Kinal untuk duduk di tempat tunggu pembelian tiket. Terlihat banyak pengunjung yang membeli tiket juga.

"Ve, filmnya masih lama. Kurang 45 menit lagi, gimana kalau kita beli hp dulu?" Ve sedikit kaget dengan suara Kinal.

"Gitu ya? Hm... Yaudahlah ayo,"

***

Ve POV

Kita telah sampai ke toko hpnya, Kinal memilih hp yang akan dia gunakan. Dia memilih hp merek Apple. Karena aku yang merusakkan hp Kinal jadi aku yang bayar hpnya padahal mah sama aja, aku dapet uang juga dari Kinal.

"Nal, aku mau main timezone." aku mulai manja ke Kinal hehehe.

"Gak, harus makan dulu baru main." dih pikiran si gembrot ini makanan doang apa?

Akhirnya aku bisa nonton bioskop sama Kinay setelah lama gak keluar rumah gara-gara sibuk ngurus cucu. Maklum deh udah tua punya cucu banyak lagi, belum lagi ngurus bayi-bayi yang besar, siapa lagi kalau bukan Kinal-,-

Baru enak-enaknya nonton tiba-tiba ada panggilan masuk, aku menoleh ke arah Kinal.

"Nal, Shanju telepon nih,"

"Jawab aja, kenapa malah bilang?" Iya ya kenapa aku malah bilang. Aku keluar dari bioskop dan menjawab panggilan Shanju.

"Halo Shan, ada apa?"

"Mi, mami di mana ih?"

"Ada di bioskop, kenapa Shan?"

"Astaga, aku ada di rumah mami ini." Hm aku tahu maksud Shania apa.

"Apa? Mau nitip Ava?" Tanyaku memastikan.

"Iya hehehe,  gak apa-apa kan Mi?" huft padahal mau berduaan sama si Kinal tapi diganggu sama hal beginian yaudahlah mau gimana lagi?.

"Iya Shan, bentar lagi Mami mau pulang, tunggu sebentar ya."

"Hehehehe makasih mami, love you."

Aku mematikan telepon dari Shanju kemudian masuk ke dalam bioskop untuk menemui Kinal.

"Ve, kita pulang?" tanya Kinal setelah keluar dari bioskop. Aku mengangguk dengan rasa sedikit kecewa.

Author POV

"Udah dong cemberutnya, nanti kapan-kapan kita pergi berdua deh, kita ke Singapura, gimana?" Rayu Kinal saat melihat wajah Ve.

Ve menoleh ke arah Kinal, "Beneran?" Ujar Ve dengan antusias. Kinal mengangguk sambil mengelus kepala Ve dengan sayang.

Tbc

Rumah Tangga VeNalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang