Sabtu, 17 Januari 2015 ( 13:55 WIB )
Jalan Hagya Sopia, Yogyakarta
Rumah Sakit Permata Hijau, Yogyakarta
Di dalam ruang operasi...
Kini Cakka sedang berada di sebuah ruang operasi rumah sakit Permata Hijau, Yogyakarta. Setelah ambulance yang membawa Cakka sampai di rumah sakit, dokter Duta segera melakukan tindakan operasi untuk mengambil peluru yang masih bersarang di dada Cakka.
Operasi melibatkan dokter Duta yang memang merupakan dokter yang menangani asma Cakka sejak Cakka masih kecil, kemudian dua orang dokter lainnya beserta beberapa perawat untuk membantu para dokter di ruang operasi. Dengan mengenakan pakaian steril untuk operasi, para petugas medis itupun memulai segala persiapan operasi pada dada Cakka.
Alat – alat bantu medispun terpasang di tubuh Cakka. Kabel – kabel medis menempel di dadanya yang terhubung dengan monitor detak jantung untuk memantau detak jantung Cakka. Selang infus dan juga selang aliran darahpun terpasang di tangan Cakka. Pendarahan yang terjadi pada Cakka akibat luka tembaknya membuat pemuda itu kehabisan banyak darah sehingga ia harus menerima transfusi darah. Dan masker oksigenpun dengan rapi terpasang di wajahnya, menutup hidung dan mulut Cakka untuk alat bantu pernafasan.
Dengan profesional, dokter Duta mulai menyayat dada Cakka dengan sebuah pisau bedah untuk proses pengambilan peluru di dalam dada pemuda tampan itu. Dibantu oleh dua dokter rekannya dan juga beberapa perawat, operasi itupun kini masih berjalan. Cakka yang memang tidak sadarkan diripun sama sekali tidak memberikan respon apapun. Kedua matanya terpejam erat, tubuhnya hanya terbaring lemah di meja operasi. Hanya suara monitor detak jantungnya dan suara desahan nafasnya yang terdengar di dalam masker oksigennyalah yang menunjukkan bahwa pemuda tampan itu masih hidup.
Di dalam ketidaksadarannya dalam operasi itu, kini ingatan tentang kejadian beberapa hari yang lalupun singgah di alam ketidaksadarannya. Ia seperti bermimpi dalam kondisi komanya. Kejadian demi kejadian yang yang terjadi pada dirinya bersama Shilla beberapa hari ini. Hingga setetes air matapun keluar dari sudut matanya yang terpejam, perlahan mengalir jatuh ke pelipisnya.
"Heh, lepasin aku ! Kurang ajar !" Shilla menggerutu saat tubuhnya diambil paksa oleh Cakka. Dan ia memukul – mukul tubuh Cakka, berusaha sekuat mungkin untuk melepaskan tangan Cakka yang mencengkeramnya.
"Diem loe ! Sekarang loe ikut gue !" bentak Cakka kepada Shilla. Ia masih menyeret Shilla dan membawa Shilla ke mobil.
"Al... Alvin... tolong aku Al... Alviiiiiin..." Shilla berteriak kepada Alvin, namun apa daya, kini Alvin sudah tak mampu lagi berdiri karena tubuhnya sudah terasa remuk akibat pukulan.
"Masuk loe sekarang ! Masuk !"bentak Cakka, lalu Cakkapun memasukkan Shilla dengan paksa ke dalam mobilnya diikuti oleh Dayat. Ia membantu Cakka untuk menjaga sang gadis korban penculikan mereka itu.
***
"Gue nggak mau makan!" jawab Shilla. Jangankan memakan makanan itu, garpu yang diberikan Cakka malah ia letakkan di atas piring yang berisi sphageti itu.
"Hhh... Ya Tuhan.... gue harus gimana lagi sih buat ngurusin cewek kayak loe ?" Cakka menggerutu sambil berkacak pinggang. Ia mulai frustasi menghadapi Shilla.
"Siapa suruh loe ngurusin gue ? Gue nggak minta buat loe urusin !" sahut Shilla.
"Terserah ! Sekarang gue mau istirahat, gue capek , gue mau tidur, bisa – bisa asma gue kambuh gara – gara capek ngadepin cewek kayak loe ! Dan loe jangan coba – coba buat kabur dari sini !" Cakka berkata panjang lebar dengan muka kesal kepada Shilla, kemudian ia menuju tempat tidurnya dan merebahkan tubuhnya. Cakka menarik nafas dalam – dalam dan menghembuskannya perlahan, mencoba mengatur pernafasannya dan mulai memejamkan kedua matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Partner For Life
Teen FictionTELAH DITERBITKAN VERSI BUKU NOVEL CETAK Cakka, seorang pemuda tampan yang memilih pergi dari rumah kedua orang tuanya dan bekerja sebagai orang suruhan dari komplotan penjahat, hingga hidupnya tidak lagi teratur. Namun, semuanya berubah saat seoran...