Sabtu, 17 Januari 2015 ( 13:35 WIB )
Jalan Wilhelmina, Yogyakarta
Sebuah mobil ambulance baru saja berjalan dari arah jalan Wilhelmina dengan suara sirinenya yang keras dan mencuri perhatian semua orang. Ambulance itu sedang berjalan dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk menuju ke rumah sakit Permata Hijau. Rumah sakit di mana Cakka tadi pagi terbaring koma. Beberapa saat setelah insiden penembakan terhadap Cakka oleh Rio, ambulance langsung didatangkan untuk segera melakukan pertolongan untuk Cakka. Dan Rio beserta Ray, Debo, Ozy, dan Dayat kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Ya, mereka telah ditangkap setelah insiden penembakan terhadap Cakka.
Di dalam mobil ambulance putih itu sedang terbaring tubuh tegap Cakka yang tidak sadarkan diri. Entahlah, nyawa pemuda tampan itu masih berada dalam tubuh tegapnya itu ataukah telah pergi. Yang jelas, kedua mata Cakka terpejam erat, tubuh tegapnya hanya terbaring lemah di dalam ambulance putih itu dengan luka tembak di dadanya yang terus mengalami pendarahan. Di dalamnya seorang petugas medis berpakaian putih sedang memasangkan alat – alat medis pada tubuh Cakka.
Dan dengan setia pula, kedua orang tua Cakka dan juga Shilla duduk di dalam ambulance menemani Cakka. Sedangkan Ify, ia ikut menyusul menuju ke rumah sakit dengan menggunakan mobil papa Cakka yang tadi digunakan oleh kedua orang tua Cakka dan Ify saat menyusul Cakka untuk menyelamatkan Shilla. Mobil papa Cakka yang dikemudikan oleh Ify kini sedang berjalan berada di belakang ambulance itu.
Dada bidang Cakka kini telah terpasang oleh kabel – kabel pendeteksi detak jantung yang terhubung pada sebuah monitor detak jantung, serta masker oksigen sudah terpasang menutup hidung mancung dan mulut Cakka sebagai alat bantu pernafasan untuk pemuda tampan itu. Di sebuah monitor detak jantung terlihat garis zig zag yang menunjukkan detak jantung Cakka, jantung Cakka masih berdetak meskipun semakin melemah.
Kemudian petugas medis itu segera membersihkan darah yang melumuri dada Cakka dengan kapas steril, kemudian menutup luka itu dengan perban untuk sementara saja, untuk sebentar saja berharap pendarahan yang dialami Cakka bisa berkurang, meskipun pandarahan masih saja terjadi pada luka tembak di dada pemuda tampan itu.
Kedua orang tua Cakka hanya bisa memandang tubuh putra mereka dengan mata yang sendu dan hati yang terasa disayat oleh ribuan pisau tajam, karena melihat secara langsung putra tampan mereka ditembak hingga peluru sadis itu bersarang di dalam dada putra mereka. Mama Cakka sudah menangis sedari tadi, ia berada duduk di sebelah kiri Cakka bersama ayah Cakka. Wanita itu membelai rambut Cakka dengan tangan bergetar, sedangkan ayah Cakka menggenggam jari – jari putranya yang sama sekali tidak bereaksi itu. Kedua mata papa Cakkapun meneteskan air mata dalam diamnya.
Sedangkan sang gadis cantik yang dilindungi oleh pemuda tampan yang kini terbaring tidak sadarkan diri itu kini duduk di samping kanan Cakka di sebelah petugas medis yang sedang membalut luka di dada Cakka. Shilla duduk dengan tenaga yang sudah tidak lagi kuat. Ia menggenggam tangan kanan Cakka yang sangat lemah seperti tidak lagi bernyawa.
Shilla menangis seenggukan sedari tadi melihat tubuh tegap laki – laki yang dicintainya itu terbaring tidak sadarkan diri dengan alat – alat medis di tubuh tegapnya hanya karena untuk melindunginya dari tembakan Rio. Shilla tidak menyangka jika Cakka lah yang justru akan mengalami kondisi di ambang kematian seperti ini.
Gadis itu benar – benar tidak tahu jika Rio seberani itu mengarahkan pistolnya. Dan parahnya justru Cakka memilih untuk melindunginya dan mengorbankan dirinya untuk terkena peluru tembakan dari Rio. Padahal, dengan sangat jelas Shilla tahu kondisi Cakka yang masih sangat lemah karena baru saja sadar dari koma, dan penyakit asma parah yang diderita Cakkapun masih menyiksa Cakka hingga pemuda tampan itu merasakan sesak nafas saat menolongnya tadi. Dan dengan teganya, peluru tembakan Rio berhasil masuk dan bersarang di dada Cakka yang dicintainya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/61808961-288-k437701.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner For Life
Teen FictionTELAH DITERBITKAN VERSI BUKU NOVEL CETAK Cakka, seorang pemuda tampan yang memilih pergi dari rumah kedua orang tuanya dan bekerja sebagai orang suruhan dari komplotan penjahat, hingga hidupnya tidak lagi teratur. Namun, semuanya berubah saat seoran...