Sabtu, 17 Januari 2015 ( 16:05 WIB )
Jalan Hagya Sopia, Yogyakarta
Rumah Sakit Permata Hijau, Yogyakarta
Di ruang tunggu depan ruang operasi...
"Maaf, saya harus mengatakan hal ini. Kalaupun suatu hari nanti Cakka sadar dari komanya, maka dia harus selalu menggunakan alat bantu pernafasan dalam hidupnya. Penyakit asmanya sudah sangat parah, apalagi ada bagian dari paru – parunya yang terkena peluru. Hal itu membuat paru – parunya yang memang sudah lemah menjadi semakin lemah dan tidak dapat berfungsi penuh untuk bernafas sendiri. Cakka tidak akan bisa bertahan dan bernafas tanpa alat bantu oksigen. Jadi, meskipun suatu saat dia sudah sadar, Cakka tetap harus menggunakan masker oksigen dalam hidupnya." Jelas dokter Duta. Shilla, Ify, dan kedua orang tua Cakka terkejut.
"Apa? Dokter bilang putra kami harus bergantung pada alat bantu pernafasan seumur hidupnya? Dokter serius kalau Cakka harus mengenakan masker oksigen sepanjang hidupnya? Bagaimana mungkin putra saya hingga separah itu, dok? " kata mama Cakka. Ia masih belum percaya kalau kondisi putranya hingga separah itu dan harus bergantung pada alat bantu pernafasan dalam hidupnya.
"Saya benar – benar minta maaf. Kondisi putra ibu benar – benar sangat kritis. Asma Cakka sudah sangat parah dan paru – parunyapun terluka dan semakin lemah, jadi Cakka tidak akan bisa hidup tanpa alat bantu masker oksigen. Meskipun saya berharap keadaannya tidak sampai seperti ini, namun pada kenyataannya sekarang apa yang saya takutkanpun terjadi pada Cakka. Saat ini kita hanya bisa berdoa agar Cakka dapat tersadar dari komanya." jawab dokter Duta dengan penuh penyesalan.
"Cakka... Nggak! Nggak mungkin Cakka sampai seperti itu. Dok, itu nggak benar kan? Asma Cakka masih bisa sembuh kan dok kalau dia sadar? Iya kan dok? Cakka masih bisa bangun dari komanya kan dok?" lirih Shilla. Ia berkata dengan lirih karena tenaganya sudah terasa habis. Tubuhnya lemas. Ia terkejut mendengar penjelasan dokter Duta. Shilla kembali meneteskan air matanya. Ify spontan memegangi lengan Shilla, gadis itu takut jika Shilla jatuh pingsan setelah mengetahui keadaan Cakka yang sedang koma dan kritis seperti saat ini.
."Shilla, asma Cakka sudah sangat parah. Asma adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan, asma hanya bisa dicegah untuk kambuh dengan menghindari faktor – faktor pemicunya, dan obat – obatan serta alat bantu masker oksigen yang selama ini digunakan Cakka, adalah untuk meringankan sesak nafas di saat serangan asmanya kambuh. Dan kini asma Cakka justru semakin parah di usianya saat ini. Apalagi dengan tembakan yang dialami Cakka di dadanya itu membuatnya sangat kritis. Dan satu – satunya yang bisa membantu Cakka bertahan adalah ia harus tetap menggunakan masker oksigen selama hidupnya meskipun sudah sadar dari komanya." Jelas dokter Duta, ia mengerti kekhawatiran Shilla. Walau bagaimanapun juga, dokter Duta mengenal Shilla karena kedua orang tua Shilla adalah rekannya sesama dokter dan sudah berteman sejak lama, meskipun dokter Duta baru tahu jika Shilla dan Cakka yang merupakan pasiennya itu saling mengenal.
"Separah itukah kondisi putra saya, dok? Hhh... Cakka, kenapa kamu yang harus menderita, nak?" kata papa Cakka, kemudian mama Cakka menghambur dalam pelukan papa Cakka sambil mengusap air matanya.
"Maafkan saya. Semua yang saya katakan adalah kondisi dan keadaan sebenarnya yang terjadi pada mas Cakka. Saya harap bapak dan ibu bersabar untuk menunggu mas Cakka bangun dari komanya. Tapi meskipun begitu, kami memiliki batas waktu kalau mas Cakka tidak kunjung sadar dari koma hingga waktu yang ditentukan, maka dengan terpaksa kamipun harus melepas semua alat – alat bantu medis yang terpasang di tubuh mas Cakka. Jadi, saat ini kita semua hanya bisa berdoa agar putra bapak bisa sadar dari komanya. Saya permisi dulu." Ujar dokter Duta, kemudian berjalan berlalu meninggalkan kedua orang tua Cakka dan juga Shilla beserta Ify yang masih bertahta di depan ruang operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner For Life
Novela JuvenilTELAH DITERBITKAN VERSI BUKU NOVEL CETAK Cakka, seorang pemuda tampan yang memilih pergi dari rumah kedua orang tuanya dan bekerja sebagai orang suruhan dari komplotan penjahat, hingga hidupnya tidak lagi teratur. Namun, semuanya berubah saat seoran...