#Part 10
"Kisah Kita Belum Usai"
By. ElDi tempat rajat n shaheer istirahat.. mereka di kagetkan oleh teriakan salah satu pengunjung taman.
"Dia pingsan" teriak salah satu pengunjung yg tengah memeriksa seseorang yg tengah pingsan tersebut.
Rajat n shaheer pun berlari kearah kerumunan pengunjung, setelah di lihatnya.. rajat n shaheer pun kaget melihat yg pingsan tersebut adalah pari.
"Ada apa, mengapa dia bisa pingsan" tanya rajat berusaha meminta kejelasan kpd para pengunjung.
"Aku tidak tau persis, tp sebelum aku melihatnya pingsan begini, dia sedang memegang kepalanya n berteriak tak jelas" ucap salah satu pengunjung.
"Kau kerabat wanita ini?, sebaiknya cepat kau bawa wanita ini ke rumah sakit, takut terjadi apa-apa dgnnya" ucap pengunjung lain menyarankan.
"Iya saya kerabatnya, saya akan membawanya ke rumah sakit segera" ucap rajat sembari merengkuh tubuh mungil pari yg sedang tergeletak di tanah.
"Shaheer kau bisa bantu aku? Tolong kau ambil mobil ku di parkiran, kau bisa nyetir kan? Ucap rajat buru-buru.
Rajat pun menggendong tubuh ringkuh pari, di lihatnya wajah pari begitu pucat."Ada apa sebenarnya dengan mu pari" ucap rajat lirih.
"Tiiiiiinnn" bunyi sebuah klakson mobil yg ternyata itu adalah shaheer.
Rajat menggendong tubuh pari di bantu shaheer membukakan pintu.
"Bhaiyya, biar aku yg nyetir, aku sudah punya SIM kok, bhaiyya di belakang saja menemani bhabi cantik klo terjadia apa-apa pd nya di perjalanan.
"Oke shaheer" angguk rajat.
"Kita kerumah sakit mana nih bhaiyya?" tanya shaheer bingung.
"Rumah sakit terdekat aja shaheer. Agra Hospital!!" Perintah rajat.
"Baik bhaiyya" sahut shaheer cepat.
Di dalam perjalanan, rajat memandang wajah pucat pari, ada begitu byk hal yg tidak dia ketahui ttg wanita ini, dua bulan bukanlah waktu yg cepat utk mengenal wanita yg dia sebut dgn Miss.Cerewet ini.
"Apa yg sebenarnya terjadi dgn mu pari? Apa yg sedang kau sembunyikan?" Bisik hati rajat sembari memandang wajah pari.
"Kenapa bbrp hari ini kau tak lagi cerewet, mengapa bbrp hari ini kau pun terlihat pendiam, tidak seperti biasanya, ada maslahkah? Apakah itu karena aku pari" dalam lubuk hatinya, tersimpan naluri kagum terhadap pari, tidak ada wanita yg bersikap dingin ataupun cuek ketika berhadapan dgn nya. Setiap cewe selalu saja mencari perhatian yg sungguh sangat memuakkannya. Apakah krn sipat cueknya ini pula pak humayun memasangkan pari & rajat sbg partner kerja.
Meski rajat adalah pewaris tahta The Agra Pers & bbrp perusahaan yg di tangani bbrp anak buah kepercayaan humayun, Rajat tak akan bisa menduduki posisi paling penting the agra pers sebelum dia mampu menemukan wanita sbg pendamping hidupnya, itulah tekat sang ayah.
Rajat kembali memandang wajah teduh pari yg masih tak sadarkan diri.
20 menit kemudian.
"Bhaiyya kita sudah sampai" ucap shaheer sambil membukakan pintu mobil."Shaheer cepat kau panggilkan salah satu perawat." Perintah rajat kpd shaheer.
Rajat pun kembali menggendong tubuh lemah pari sampai menuju subuah kamar.Terlihat shaheer sudah bersama salah seorang dokter & bbrp perawat.
"Dok tolong periksa teman saya" pinta rajat kepada sang dokter.
"Tentu tuan, tuan silahkan menunggu di luar" perintah dokter
Rajat pun meninggalkan ruangan.
15 menit kemudian sang dokter keluar ruangan.Rajat & shaheer menghampiri dr. Shanti..
"Dokter apa yg terjadi dgn teman saya, dia tidak apa-apakan?" Tanya rajat bernada khawatir."Kalian tenang saja, dia hanya mengalami shock ringan (kira-kira pari abis liat ntil kali ngelus dadanya njat, sampe shock gitu *abaikan) dia sudah saya beri suntikkan penenang (dduuh apa an suntikkan penenang segala) bbrp jam kedepan dia akan sadar, saya sarankan dia utk istirahat bbrp hari" jelas sang dokter.
"Syukurlah dia tidak apa dok" ucap rajat lega.
"Oya sebelumnya apa yg membuat nona itu sampai pingsan?" Tanya dokter kpd rajat.
"Aku juga tidak tau persis dok, tiba-tiba saja kami sudah menemukannya dalam keadaan tak sadarkan diri" jelas rajat.
"Eemmmm" angguk dr shanti
"Oya sebaiknya anda menghubungi kluarganya" saran sang dokter kembali."Baik dok" ucap rajat di balas dgn senyuman sang dokter.
"Baiklah tuan saya pergi dulu, jika perlu saya, anda bisa menghubungi saya lewat resepsionist di depan" jelas sang dokter kemudian meninggalkan rajat n shaheer.
"Bhaiyya cepetan hubungi kluarganya bhabi cantik" desak shaheer.
"Kluarganya?? Aaarrrghhh bodoh! Aku bhkan tak tau keluarganya siapa & di mana" sambil memegang kepalanya krn mengetahui hal bodohnya, dia pun berpikir ulang.
"Aaaahh ya ankita"
Rajat pun cepat memencet salah nomor kemudian menekan dial pd layar handphone nya."Halo ankita, cepat kamu ke Agra Hospital, td pari pingsan tp sekarang dia sudah tidak apa-apa, cepatlah kesini temani dia" pinta rajat rajat pun mematikan telponnya.
"Shaheer terimaksih kamu sudah byk membantu kami hari ini, besok2 kami hubungi kamu, kami masih memerlukan mu." Ucap rajat sembari menepuk punggung shaheer.
"Jangan sungkan bhaiyya, aku senang membantu kalian" ucap shaheer tulus.
"Sekarang kamu pulanglah, maaf aku tidak bisa mengantar mu pulang" sesal rajat
"Tidak apa-apa bhaiya, baiklah aku pulang dulu, tolong jagakan bhabi cantikku!" Pesan shaheer bernada memerintah.
"Emmmm!" Sahut rajat tanpa suara.
Shaheer pun pergi meninggalkan rajat sendiri, dia urungkan niatnya urk menemani pari di dlm kamar.
20 menit kemudian ankita tiba dan langsung menuju kamar tempat pari di rawat.
"Tuan, apa yang terjadi dengan pari? Dia sakit apa?" Ankita meminta kejelasan kpd rajat yg dr td diam.
"Aku pun tak tau ankita, waktu di lokasi dia baik-baik saja, sepertinya tidak sedang sakit, namun ketika aku tinggalkan utk istirahat sejenak, tiba-tiba saja aku di kagetkan pengujung, pengunjung yg terakhr mlihatnya pun tak tau persis apa yg sebenarnya terjadi" rajat berusaha menjelaskan secara detail kpd ankita.
----bersambung dulu yaa capeeekk bangeeet **cappeeek abis nangis krn di tinggal akdha..

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita Belum Usai
Hayran KurguSebuah kisah berbeda dimensi. Kisah cinta antara seorang Raja dr kerajaan besar di masa dan Sang Ratu yang merupakan piala kemenangan ternyata menjadikan sang raja angkuh menjadi bijak karenanya. "Jalaluddin Akbar - Jodha Bai" "Cinta mampu melunakny...