Kisah Kita Belum Usai

dendam terpendam ruqayah

#Part 39
"Kisah Kita Belum Usai"
By. El

"Pariii... pariii kau di mana?" Rajat panik dan berteriak sebisanya.. tanmay yang baru menyadari truk terbalik itu langsung berlari menuju tumpukan pohon hias yang terguling.. ketika sampai di tempat kejadian, tanmay melihat rajat yang sedari tadi berteriak memanggil-manggil nama pari, tanmay pun mendekati rajat dan sebisa mungkin dia menenangkan jiwa sahabatnya itu, tanmay mengerti betul apa yang bakal terjadi pada sahabatnya itu jika benar-benar terjadi hal yang tak di inginkan itu.

"Rajat.. heeyyy kamu harus tenang. Jangan panik dulu.. kita belum tau apakah pari memang sedang berada di dekat truk terbalik itu atau tidak.. please calm down bro..!" Tanmay mengelus pundak rajat berharap jika sahabatnya itu bisa sedikit tenang.

"Bagaimana aku bisa tenang hahahh! Pari ada di sana sebelum kejadian, apakah kau lupa! Dia kan pamit untuk melihat taman itu!" Rajat berteriak histeris, rambut gondrongnya acak-acakan karena sedari tadi meronta ketika tanmay berusaha menenangkannya.

"Thik hai bro.. ayo kita sama-sama mencari di mana keberadaan pari" tanmay mengulurkan tangannya memberi topangan kepada rajat.

Rajat dan tanmay pun berjalan menuju truk besar itu, terlihat sudah ada team evakuasi yang sudah mulai mencari apakah ada korban yang tertimpa truk itu.. ketika tiba di tempat yang di tuju, mereka di hampiri oleh seorang petugas yang dikepalanya terdapat helm putih.. dia adalah kepala keamanan Hotel.

"Mr Singh... I'm sorry for the mistakes... untung truk itu tidak menimpa Seorang pun tuan.. kami masih menyelidiki penyebab truk terbalik itu" ucap sang ketua keamanan melaporkan pekerjaannya.

"Thanks Mr. Chand atas laporannya.. lanjutkan lagi pekerjaan mu" perintah tanmay kepada bawahannya, mr chand pun pamit.

"Pari tidak ada di sana kan bro..." tanmay menepuk pundak rajat membenarkan omongannya beberapa saat lalu.

"Tapi sebelum kejadian itu aku melihat bahwa pari sedang berada di dekat sini" rajat merasa ada sesuatu yang aneh.

"Sudah lahh bro.. kau terlalu berlebihan... pari tidak akan pernah meninggalkan mu!" Hibur tanmay.. dia tak tau dapat kekuatan dari mana mengatakan kata-kata menenangkan itu.

"Kita ke kafe dulu sembari menghubungi pari.. mungkin dia masih melihat-lihat sesuatu." Tanmay lagi-lagi berusaha menghibur sahabatnya lagi.

Di tempat lain, masih di lingkungan hotel.

"Aaaww.. sakiiiittt.." pari memegang sikunya yang memar karena kejatuhan benda berat.

"Aap thik tu hai na?" Tanya seseorang yang telah menyelamatkan nyawanya. Pari belum begitu menyadari kejadian kilat itu, kejadian ketika truk bermuatan pohon-pohon hias itu tiba-tiba terbalik ke arahnya, dan kejadian ketika ada yang menarik tubuhnya..

"Aap..?? Shahenshah??" Pari kaget ternyata yang menolongnya barusan adalah jalal, bukan karena kebetulan, namun karena memang saat ini jalal dan jodha sedang mengikuti setiap kegiatan pari dan rajat, jiwa seorang shahenshah dan malika e hind yang kini sedang mengukir kisahnya sendiri, mengetahui ada hal bahaya yang akan mendekati Jalal dan jodha memutuskan untuk menjadi pelindung bagi pari dan rajat.

"Shahenshah...kya hua? Pari heran ketika melihat ke arah lain yang ternyata di sana berdiri dua orang wanita yg berbeda busana, yang satu adalah jodha, dan yang satunya pari tak begitu jelas melihat karena terlindung pohon.

Di tempat jodha berdiri.
"Kau mau melakukan apa kepada wanita itu hahh? Belum cukupkah kau menyakiti ku selama hidup ku?" Ucap jodha berderai air mata, tubuhnya bergetar menahan gejolak amarah.

"Jodha kau harus ingat!! Aku tidak akan membiarkan orang lain memiliki lelaki pujaan ku, aku harus membunuhnya segera!!" Ucap sang wanita lantang..