Bu meina.

303 21 0
                                    

#Part 20
"Kisah Kita Belum Usai"
By. El

"Setidaknya aku bisa terbebas dari bayang-bayang mu beberapa minggu ini lavi" ucap rajat dalam hatinya dan diapun beranjak menuju meja kerjanya lagi, hari ini dia akan kembali melaporkan kegiatan yang telah dia dan pari teliti, karena hari ini pari serang tidak fit, dia memutuskan untuk mengerjakannya sendiri.

Namun tiba-tiba rajat teringat dengan kejadian siang tadi, kejadian yang kembali membangunkan akal sehatnya untuk berpikir lebih.

"Jika yang pari maksud dengan perempuan yang dia lihat itu adalah 'Jodha'.. lalu laki-laki yang pari maksud adalah suami dari jodha, shahenshah.. yaa pari memanggil laki-laki itu dengan sebutan shahenshah.. shahenshah berarti yang mulia dan itu artinya jodha yang aku lihat adalah seorang raja" rajat masih asyik dengan pikirannya, sedang laporan yang dia targetkan selesai sore ini pun dia abaikan.

"Beberapa kali pari pingsan di area yang tak jauh dari area kerjaaan.. mungkinkah shahenshah yang pari maksud adalah Raja Akbar? Kemungkinan itu 80% pasti benar, karena suami dari Ratu Jodha adlah Raja Akbar. Lalu kenapa penampakan yang pari lihat justru wajahnya mirip aku dan dia? Apakah itu cuma halusinasi pari saja?..... Arrgghh rasanya tidak mungkin, jika itu halusinasi, mengapa justru pari sampai shock begitu?" Rajat masih asyik dengan teka-tekinya. Otaknya sudah terkuras penuh untuk memikirkan hal-hal misterius tersebut. Tanpa dia sadari jam sudah menunjukan pukul 16.00 karena tidak dapat melanjutkan laporannya dia pun memutuskan untuk mengerjakannya lain waktu, dia sudah merasa lelah dan memutuskan untuk pulang saja. Dia membereskan meja kerjanya dan melangkah keluar, ketika di lihatnya meja kerja sang ayah, eia hanya mendapati sang penghuni sudah meninggalkan meja tersebut dan itu artinya ayahnya juga sudah pulang.

Rajat pun melajukan audi hitamnya di jalanan yang sudah nampak macet lalu layang kendaraan. Ketika melewati sebuah terminal di lihatnya seorang ibu-ibu yang membawa tas besar dan sedang kebingungan mencari sesuatu. Rajat pun menghampiri sang wanita, nalurinya selalu meleleh ketika melihat wanita paruh baya seperti itu, dia selalu mebayangkan almarhumah ibunya setiap kali melihat sosok ibu di manapun dia.
Rajat memarkirkan audinya ke tepi jalan dekat sang wanita berdiri dan berjalan menghampiri sang wanita.

"Salam.. ada yang bisa saya bantu? Sepertinya ibu sedang kebingungan!" Ucap rajat kepada sang ibu, rajat melihat raut wajah wanita itu seperti penuh waspada, dalam artian takut.

"Ibu tidak perlu takut, aku di sini untuk membantu itu, sepertinya ibu bukan orang sini ya? Ibu baru datang" tanya rajat masih dengan nada sopannya. Sedang si wanita sepertinya percaya kalau laki-laki di hadapannya adalah lelaki yang baik, si wanita pun tersenyum hangat dan menjawab semua kebingungan rajat.

"Haan beta, ibu baru di sini, ibu berasal dari Indore, ibu berniat ke Agra tampa sepengetahuan anak ibu, sebelumnya ibu membawa alamat rumah anak ibu, namun tadi ketika ibu cari-cari alamatnya sudah tak ada. Ibu bingung harus kemana, ibu sama sekali tak hapal seluk beluk kota ini dan handphone yang ibu bawapun batrainya habis, ibu lupa mengisinya saking semangatnya ibu ingin bertemu anak ibu" jawab si wanita penuh penghayatan.

"Kalau begitu ibu ikutlah dulu denganku, kerumah ku.. ibu pasti lelah seharian di jalan, nanti aku bantu ibu menemukan alamat anak ibu" ajak rajat kepada si wanita dan tanpa di iyakan pun rajat meraih tas besar yang dia bawa dan memasukannya ke dalam mobil bagian belakang.

"Ayoo silahkan masuk bu!" Rajat membukakan pintu depan mobilnya utk sang wanita. Tanpa penolakan pula si wanita memasuki mobil mewah itu

"Makasih nak, kamu baik sekali" ucap si wanita kepada rajat.

"Jangan sungkan ibu, aku senang bisa membantu mu" ucap rajat.

Rajat dan sang ibu pun melaju ke kediamannya.

Kisah Kita Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang