kerinduan rajat

351 16 0
                                    

#Part 35
"Kisah kita Belum Usai"
By. El

15 hari kemudian..
Diluar dugaan, keadaan pari lebih cepat membaik dari perkiraan dokter, mungkin karena begitu banyak orang di dekatnya yang begitu mendukung kesehatannya, ada naina yang setiap saat mendampingi pari begitu juga dengan kelima sahabatnya, meski tak bisa setiap saat menemani karena kesibukan mereka masing-masing..

Pari sudah bisa di ajak berkomunikasi, makanpun sudah bisa sendiri, meskipun begitu dia tak di perbolehkan bergerak di karenakan cidera tulang yang cukup parah, sehingga memerlukan kehati-hatian penuh..

Di pintu kamar pari..
Ada seseorang yang begitu merindukannya, dia menangis rintih karena tak mampu mendekati tubuh yang berada di pembaringan tersebut.. dia adalah rajat.

Flashback...
Setelah masa kritis pari berlalu, 4 hari kemudian pari untuk pertama kalinya dia mengedipkan matanya lagi, pandangan matanya masih kabur, kepalanya masih berat, tubuhnya pun berasa ngilu.. beberapa saat kemudian pandangannya mulai jelas, pari merasakan ada yang menggenggam tangannya erat.. kemudian dia edarkan sekali lagi memastikan wajah yang berada di dekatnya tersbut bukan orang yang saat ini dia benci.. namuunn

"Kauuu.. kenapa kau disini" pari melepaskan tangannya dari genggaman rajat.

"Pari ku mohooonn" rajat berusaha menenangkan diri pari..

"Tuan... ku mohon tinggalkan aku dan jangan tampakan lagi wajahmu di depanku.." ucap pari ketus, dalam hatinya masih saja trluka, dia bahkan meminta untuk di cabut saja ingatannya Sehingga dia tak harus mengingat lagi kejadian waktu sebelum dia kecelakaan itu.

"Aku ingin menjelaskan semuanya kepada mu" ucap rajat memohon..

"Aku tak perlu penjelasan.. sekarang aku mohon keluarlah dari sini tuan, atau akuu..... awwwww" pari berniat bangun dari tempat tidurnya namun tiba-tiba kepalanya begitu berat.

"Tuan aku mohon untuk saat ini mengertilah dengan keadaan yang ada, nanti jika sudah baikan.. dia pasti akan bisa berpikir lebih jernih, untuk saat ini anda harus lebih sabar menghadapinya, saat ini bukan hanya tubuhnya yang masih sakit tapi juga hatinya.. jadi aku mohon beri dia waktu" pragya memberi penjelasan kepada rajat.

"Baiklah pragya, aku akan menuruti apa yang kau katakan, tapi aku ingin kau dan yang lain selalu memberikan khabar terbaru mengenai perkembangan kesehatannya" pinta rajat dengan berat hati harus menjauh untuk beberapa saat dari pari belahan jiwanya.

Flashback end...

"Aku sangat merindukanmu pari, aku merindukan senyum manismu itu, aku merindukan suara mu, aku merindukan segalanya tentang mu" ucap rajat sedikit berbisik, pertahanannya selalu jebol mana kala harus melihat belahan jiwanya itu dari kejauhan tanpa bisa memandangnya secara langsung, dia ingin sekali menyandarkan tubuh lemah itu ke bahunya, dia ingin sekali menjadi kaki manakala kaki itu masih tak kuat untuk berjalan, dia ingin sekali menyuapkan makanan ke dalam mulut mungil itu.. namun saat ini rajat tak mampu, kehadirannya masih tak di inginkan oleh pari.. rajat memandang Belahan jiwanya dari kejauhan, tiba-tiba ada seseorang yang menarik baju rajat....

"Ammu.. ammu.. ammu ingin ikut aku menjenguk ammah pari-ku.." ternyata itu razi, selama pari terbaring di rumah sakit, razi terbilang rutin menjenguk pari, jika tidak dengan ayah ibunya, pasti razi minta temani jaddunya.. dan kali ini razi di temani abinya..

"Razi temuilah ammah mu, saat ini ammu tidak bisa ke sana" bisik rajat menunjuk ke arah kamar pari..

"Tapi tunggu... razi tidak lupa membawakan setangkai mawar putih dan puding coklatanya kan?" Tanya rajat melirik ke arah samping razi..

"Razi pasti ingat ammu.." jawab razi mengacungkan jempol mungilnya.. rajatpun sedikit mengacak rambut razi saking gemasnya.

Beberapa saat razi telah memasuki kamar pari..

Kisah Kita Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang