#Part 33
"Kisah Kita Belum Usai"
By. ElWaktu pun berlalu.. Pari menghirup nasafnya pelan, seharian dia menghabiskan waktunya di depan layar komputer.. untuk makan siang saja harus Rajat yang memaksa.. yaah keadaan seakan berubah begitu cepat, pari merasa untuk tidak ada salahnya untuk membuka hatinya untuk rajat, toh benar kata rajat, selama dua bulan ini tidak ada komunikasi yang berarti antara rajat dan lavina.. setiap pari mengingat pernyataan itu, dia merasa melayang ke langit ke tujuh, apalgi ketika mengingat perhatian rajat yang sungguh tak pernah dia duga sebelumnya kalo lelaki macan rajat mempunyai sikap perhatian yang berlebih.. bahkan ketika dengan lavina pun rajat terkesan cuek.. jam sudah menunjukan pukul 4 sore.. pari bersiap-siap untuk pulang.. dan hari ini dia harus pulang sendiri karena ankita lagi-lagi akan lembur. Setelah selesai beberes, pari meninggalkan ruangannya, dan 'klek' suara pintunya tertutup.. pari menekan tombol 1 di depan pintu lift.
Dan ketika sudah tiba di lobbi, ada seseorang yang menghampiri pari.
"Heeyy cantik, tunggu...!" Teriak orang itu. Pari pun membalikkan badannya ke arah sumber suara.
"Tanmay bhai.. (jiaahh tanmay di panggil "bhai" sama pari).. kya hua?" Pari menghampiri tanmay.
"Hey my lady rose.. mau pulang?" Tanya tanmay.
"Haan bhai.. aku mau pulang" jawab pari manja (manja kakak-adek loh yaah)
"Emm.. pulang bareng aku aja yaah.. aku anter" ajak tanmay.
"Boleh! jika tak merepotkan mu" pari pun menerima ajakan tanmay dengan senang hati.
tanmay pun tersenyum puas dan tiba-tiba sebelah tangan tanmay memggandeng sebelah tangan pari, pari berniat berontak, karena lagi-lagi dia merasa risih dengan siapapun lawan jenis yang menggandeng tangannya di depan umum.. dan ketika berada di depan parkiran tangan pari di rebut oleh seseorang..
"Maaf bro.. hari ini dia pulang dengan ku" rajat langsung membawa pari ke dalam mobilnya. Pari pun mau tak mau manut saja dengan perlakuan rajat..
"Rajat kau harusnya tidak boleh begitu" ucap pari dengan wajah cemberutnya.
"Aku tak suka kau di gandeng cowok lain, kau hanya milik ku!" Rajat mengultimatum pari.
"Tapiii..." ucapan pari terpotong karena bungkaman telapak tangan rajat ke mulut pari. Pari pun cuma bisa cemberut melihat keras kepalanya rajat.
"Kau cantik kalau sedang cemberut" ucap rajat sambil menghidupkan mobilnya. Dan lagi-lagi pari hanya bisa memonyongkan bibirnya cemberut sebal.
"Jika kau monyongkan bibir mu seperti itu, akan ku cium kamu" ucap rajat gemas melihat wanitanya tersebut.
"Coba saja kalo berani" ucap pari menantang. Dan rajatpun memarkirkan mobilnya ke pinggir jalan... rajat memegang pundak pari dan mendekatkan wajahnya ke arah pari, posisi mereka sangat dekat..ekspres pari sangat ketakutan.. dia terbungkam tidak menyangka jika rajat akan senekat itu terhadapnya. Melihat ekspresi lucu pari rajat pun terkekeh..
"Emm sepertinya miss cerewetku ini harus di beri pelajaran seperti ini ya" ledek pari.
"Isshh kamu ini...." rengek pari manja..
"Heeiiyy mulai lagi, bibir mu itu sungguh seksi,dan membuatku bernafsu untuk mencicipinya" rajatpun kembali terkekeh, dia sangat menikmati moment-moment barunya dengan pari, meski sampai sekarang pari belum juga menjawab pernyataan cintanya, namun sudah cukup dengan perlakuan manja pari setiap kali rajat bersamanya. Rajatpun kembali memacu mobilnya ke jalan kota Agra menuju sebuah komplek kecil tempat kediaman pari.
20 menitan kemudian mobil rajat kembali terparkir mulus di depan rumah pari. Kali ini rajat berniat mampir sebentar untuk menjenguk ibunya pari, ketika akan memasuki rumah, rajat merasa ada yang terlupakan, dia berlari kecil ke arah mobilnya dan membuka pintu belakang audi hitamnya itu, pari bingung apa yang sedang di ambil rajat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita Belum Usai
Fiksi PenggemarSebuah kisah berbeda dimensi. Kisah cinta antara seorang Raja dr kerajaan besar di masa dan Sang Ratu yang merupakan piala kemenangan ternyata menjadikan sang raja angkuh menjadi bijak karenanya. "Jalaluddin Akbar - Jodha Bai" "Cinta mampu melunakny...