Malam Pertama

1.1K 20 1
                                    

#Part 48
"Kisah Kita Belum Usai"
By. El

Rajat memandang wajah mulus wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya..
"Ya Khuda.. kau ciptakan dari apa istri ku ini sehingga dia mempunyai keindahan yang tak di miliki wanita lain" bisik hati rajat sembari menekuri setiap lekuk wajah pari, pari merasa canggung mendapati wajah rajat kini tinggal beberapa senti. Jantungnya berdegup begitu kencang, bahkan di rasakannya jantung itu seperti mau copot.. jujur dia sangat menikmati bisa memandang wajah suaminya sedekat itu, namun entah mengapa dia begitu takut memikirkan tentang apa yang akan suaminya lakukan terhadapnya malam ini.. pari mencoba tetap tenang, dia berusaha tersenyum di hadapan suaminya.

Rajat menyentuh wajah pari dengan jari jemarinya, mulai dari mata, hidung hingga bibir indahnya..

"Apakah aku boleh menagih sisa Dp tadi pagi?" Rajat berbisik di telinga pari dengan sedikit desahan yang tak ayal membuat pari gemetar tak tahan.. dengan seluruh kekuatannya agar tak terkesan meminta, pari menjawab dengan suara lembutnya..

"I'm yours..." senyuman yang semakin membuat rajat bernafsu menyatukan jiwanya dengan belahan hidupnya tersebut.

Pertama yang di lakukan rajat adalah dengan mencium kening istrinya, kebiasaan yang dia lakukan sebelum dia sah menjadi suami pari.

"Kau cantik sekali istri ku.." rajat mencium leher jenjang pari dengan lembut, tubuh pari kembali bergetar hebat, tangannya menggenggam erat bahu suaminya yang saat ini tepat berada di atasnya.. perasaannya Masih tak karuan, berpikir apa yang harus dia lakukan untuk memuaskan suaminya.

"Kya hua...?" Memahami wajah istrinya yang terlihat takut, rajat menghentikan aktivitasnya..

"Kuch nahi... cuuppp" tanpa di duga, pari mengecup bibir suaminya dengan sedikit keberanian, mendapati hal itu, rajat langsung membalasnya dengan lembut, tetap berusaha agar pari bisa menyeimbanginya..

Pari merasakan dirinya semakin rilex, sedikit demi sedikit dia bisa membalas ciuman bibir itu dengan irama yang semakin panas, tangannya merangkul kedua belah bahu rajat erat, semakin erat seiring dengan kencangnya desiran darah mereka.

"Kau siap?" Tanya tajat membelai bibir seksi istrinya.. pari mengangguk malu..

"Bimbing aku" desahnya memeluk dada terbuka rajat. Rajat pun tersenyum melihat wajah bersemu istrinya..

Malam semakin larut, bulan purnama bersinar dengan terang, seolah memberi signal bahwa malam ini adalah malam bersejarah untuk sepasang jiwa manusia di belahan bumi Agra.

Rajat mematikan lilin yang berada di sampingnya, kini hanya tinggal satu lilin yang menyala.. seolah mereka tak menginginkan para jin dan syaitan mengintip aktivitas mereka..

Aktivitas ranjang mereka, mereka lakukan di bawah temaram lilin dan dengan di tutupi selimut tebal berwarna gold, sbuah aktivitas yang di sunnahkan Rasul yang bertujuan agar para jin tidak mentertawakan ataupun mengganggu, dengan bertutup selimut itu pula mengisyaratkan bahwa umatNya masih menyimpan rasa malu kpd sang Maha Melihat sekalipun itu Dengan pasangan yang sah dan halal..

Selimut gold tebal kini menjadi saksi menyatunya dua tubuh dan jiwa pari dan rajat, jam berdetak meninggalkan angka demi angka, tak ada suara selain suara kedua insan yang saat ini sedang memadu kasihnya..

"Terimaksih honey, kau menghadiakan kesucian mu untuk ku, terimakasih karena kau telah menjaganya untuk ku" rajat memeluk tubuh pari yang saat ini tak sehelai benang pun menutupi tubuhnya..

Pari tersenyum haru..
"Aku bahagia telah memberikan kesucian ku untuk suami ku, hidup ku dan nafasku" aliran bening mengalir di pipi putih pari.. dengan cepat rajat menghapusnya..

Kisah Kita Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang