istana untuk putri kecil

318 17 0
                                    

#Part 38
"Kisah kita Belum Usai"
By. El

Setelah bertemu dengan Tanmay, rajatpun pulang.. sebelumnya dia menelepon pari dulu.

Jam 16.30
"Hallo sayang.. kamu di rumah kan?" Rajat menelepon pari dengan menggunakan earphones yg di pasang di kedua belah telinganya.

"Iya aku di rumah.. kya hua?" Tanya pari sambil memencet tombol remote tv tak jelas.

"Aku ingin mampir ke rumah, kita makan malam bareng di rumah yaah.. aku kangen.." rajat bermanja-manja dengan kekasih yang baru tadi siang di antarnya pulang.

"Isshhh gembel (bukannya gombal ri? Xixii)" sahut pari di seberang telepon, rajatpun terkekeh mendengar tingkah pari ketika bete.

"Yaa udah 15 menit lagi aku sampai... dah sayang.. love u.. muaachh... tuutt" telepon langsung di tutup tanpa mengizinkan orang si seberangnya mengelak.

"Dasar kamu yaah.. awas ntar aku bejek-bejek" gemas pari dalam hati. Ketika baru saja pari meletekkan hapenya di meja ruang tamu, tiba-tiba bel berbunyi.

"Ting... ting.. tiiing.." bel berbunyi 3 kali.

"Pari tolong buka pintunya ya" perintah naina.

"Ji maa" sahut pari langsung berbegas menuju pintu. Karena beberapa kali bel tak henti-henti di pencet oleh sang tamu, pari pun berlari dengan mebiarkan rambut hitamnya tergerai, saat ini pari memakai baju terusan selutut yang membuat pari terlihat semakin imut..

"Waiittt...!" Teriak pari setengah berlari.

"Kleek.." pintu pun terbuka dan...

"Haaaahhhh...! Buukkk" pari menutup pintunya kembali.

"Sayaaanggg buka dooong, kok tamu di cuekin..!" Teriak sang tamu yang Ternyata itu adalah rajat.

"Sayaaangg.. buk..." tiba-tiba pari membukakan pintu lagi dengan memasang wajah kesalnya.

"Kya huaa sayang?" Rajat mendekati pari dan mengecup keningnya. Pari masih saja merengut.

"Heeyyy kamu terlihat semakin gemas ketika merengut sperti itu sayang" ledek rajat yang semakin membuat pari mengerucutkan bibir mungilnya.

"Kamu bilang 15 menit lagi sampai, tapi kok secepat ini.." ucap pari dengan nada merengek manja..

"Memang kenapa?" Tanya rajat

"Aku kan gak sempat dandan" jawab pari malu-malu..

"Gak usah dandan, wajahmu itu semakin terlihat cantik tanpa make up seperti ini.. it make me more love u my jodha" rajat menghibur kegugupan pari.

"Gak di suruh masuk nih.. kalo gak! Aku pulang aja deh" Rajat pura-pura marah.

"Silahkan masuk my shahenshah.." pari membungkukkan tubuhnya, meletakkan tangan tanannya di dada dan menjulurkan tangan kirinya menyilahkan masuk rajat seperti menyilahkan masuk seorang raja.

"Eiittt tunggu...!" Rajat menghentikan langkahnya.

"Kya hua?" Aku lupa.. lupa memberikan ini.. rajat mengeluarkan tangan kanannya dari persembunyiannya sejak di depan pintu tdi.

"Rajaatt.. makasiiihhh" pari senang karena rajat tak pernah lupa memberi sekuntum mawar putih untuknya. Rajatpun merangkul pari memasuki rumah.

"Kita masak apa...?" Tanya rajat.

"Kamu tunggu aja di sni, biar aku dan ibu dan ishita yang masak.." perintah pari mempersilahkan rajat duduk.

"Nahi.. aku ikut masak!... aku ingin memasak dengan calon istri dan ibu ku! " rengek rajat sudah sperti anak kecil.

Kisah Kita Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang