10 - Dream

8K 572 14
                                    


Dengan sedikit tergesa Sema melangkah cepat menuju ruang rapat departemen anak di rumah sakit ia bekerja.

Cklek.

"Akhirnya kau datang sebelum profesor datang Sem" sambut Yoona.

"Hahh.. Mianhe sun.. Bae" ujar Sema dengan terengah-engah.

"Kau seperti habis lari maraton Sem" Yonghwa menghampirinya dengan botol minum.

"Gomawo sunbae" ujar Sema setelah menerima botol minum itu, tanpa pikir panjang ia meneguknya habis.

Tidak lama kemudian profesor Jung datang. Ia mengumumkan sesuatu yang mampu membut semua tercengang.

"Kalian tahu aku sudah tidak muda lagi. Aku sudah mengajukan surat resign pada pihak rumah sakit dan ya.. Mereka memberiku waktu dua minggu untuk mencari pengganti untuk posisiku"

"Mwo? Kenapa secepat itu prof?" Tanya Yonghwa.

"Sebenarnya aku sudah mempersiapkan ini sebulan kemarin. Maaf.."

"Tapi prof.." Kini Sema yang mengeluarkan suara. Tapi setelah itu dia hanya terdiam kembali.

"Kalian di wajibkan untuk memberikan profosal diri kalian sendiri. Aku sendiri yang akan menseleksi kalian. Aku tunggu besok sore di mejaku.."

Semua terdiam.

"..aku tahu kemampuan kalian. Aku bangga menjadi kepala dari dokter-dokter hebat di sini. Baiklah.. Rapat ini aku tutup. Maaf sudah mengganggu waktu kalian dan selamat malam"

Rapat mendadak itu di tutup dan profesor Jung keluar, ruangan itu masih tetap bergeming. Tidak ada yang bergerak sedikitpun selain helaan nafas panjang.

Tapi kemudian Yonghwa mulai beranjak dari tempatnya dan akhirnya semua yang berada di ruangan itu kembali pada aktifitasnya.

"Sema" panggil Profesor Jung yang mendatangi ruangan Sema.

"Iya prof silahkan masuk."

"Apa kau terkejut dengan keputusanku Sem?"

Sema mengangkat wajahnya yang sedari tadi ia sembunyikan. Terpancar raut kesedihan yang nampak jelas.

"Kau tahu aku sudah tua Sem. Aku ingin menikmati masa tuaku bersama anak dan cucuku"

Deg. Hati Sema berdenyut sakit. Ia sudah terlanjur menganggap pria tua yang ada di depannya ini sebagai ayahnya sendiri di rumah sakit dengan segala perhatian yang pria itu berikan. Sekali lagi Sema merasa kehilangan..

"I-iya prof saya mengerti sekali. A-anak anda pasti akan senang sekali orangtuanya akan me-menemaninya" kata Sema dengan sedikit terbata.

"Maaf Sem.. Maafkan aku dan kepala perawat" profesor Jung tertunduk. Ia dan istrinya sangat menyayangi Sema seperti anak kandungnya sendiri. Tapi kembali pada kenyataan bahwa mereka juga mempunyai anak yang membutuhkan mereka di sampingnya.

Sema menarik nafas panjang sejenak menutup matanya lalu berucap, "anda tidak perlu meminta maaf prof. Ini jalan yang terbaik untuk anda dan saya sangat sadar dengan posisi saya di sini. Saya hanya bisa berterimakasih selama ini sudah menerimaku dengan baik dengan segala perhatian yang anda dan kepala perawat berikan kepadaku yang seperti orangtua kandungku sendiri" jelas Sema panjang lebar dengan senyuman di bibirnya.

"Aku dan istriku sungguh menyayangimu seperti anak kandung kami sendiri"

'Kalau begitu bisakah kalian tetap tinggal dan terus berperan sebagai orangtua untukku di sini?' Bisik hati Sema.

"Kau harus berbahagia nak"

'Nak'

Kata yang sudah lama ia tidak dengar selama beberapa tahun ini meluncur dari mulut kedua orangtuanya.

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang