48 - Before The Day

5.1K 330 17
                                    


"Aku tahu ada yang ingin kau katakan.." Kata Sehun sambil meraih tangan Sema, mengambil paperbag, menyimpannya di meja lalu meraih tangan Sema lagi dan menggenggamnya kali ini.

"Hm, memang ada yang ingin aku katakan" Sema maju selangkah.

Menghirup dalam-dalam aroma khas Sehun untuk memenuhi kerongkongan pernapasannya.

"Maaf membuatmu menunggu lama.." Ucap Sema sambil mengelus pipi Sehun yang bertambah tirus.

".. Aku terlalu lama mengabaikanmu dan tentu saja itu tidak menyelesaikan masalah"

Sema mengikis jarak, tangannya menelusup kedua samping tubuh Sehun dan menyandarkan kepalanya di bidang Sehun sambil terus berucap.

"Setiap orang punya rasa takut, seharusnya aku punya hati sedikit besar untuk mengerti"

Sehun melingkarkan tangannya di punggung sempit Sema. Mendekap erat tubuh wanitanya.

"Tidak. Seharusnya aku yang lebih mengerti di sini. Kau selalu melakukan yang terbaik untukku dan Haowen. Kau rela menekan traumamu untuk menerimaku dan Haowen dalam hidupmu. Dan bodohnya aku tidak bisa menyingkirkan egoisku. Akulah satu-satunya pihak yang pantas meminta maaf. Aku mencintaimu, Sem. Sungguh. Sangat mencintaimu"

Satu senyuman tulus menghias bibir Sema yang Sehun tidak bisa melihatnya karena lelaki itu mendekap erat tubuh Sema dengan kecupan bertubi-tubi di puncak kepalanya.

Awal peranan yang baik bukan?

Sema merasakan jantungnya berdetak cepat saat Sehun sedikit mengurai dekapannya. Ia tahu apa yang akan Sehun lakukan, sampai hembusan nafas Sehun mulai menerpa kulit wajahnya dan sentuhan halus terasa di atas permukaan bibirnya, sebuah ciuman tanpa ada lumatan.

Mata Sema bergulir pada mata Sehun yang terpejam dengan tenang. Jantungnya masih berdetak, ini bukan ciuman pertama bagi mereka tapi ada perasaan berbeda yang Sema rasakan kali ini. Maka terasa di sisi Sehun yang menciumnya tanpa ada nafsu tapi di balik itu Sehun seperti mengutarakan sesuatu dalam ciumannya dan Sema dapat menangkap dengan baik meski ia tidak begitu yakin.

Tangan Sehun beralih naik ke tengkuk Sema dan mulai mengulum bibir bawah Sema. Hanya sebuah lumatan pelan yang mampu membuat mata Sema ikut terpejam walau dirinya hanya diam, tidak membalas ciuman Sehun.

Di sela ciuman yang ia buat, satu tetes airmata mengalir dari sudut mata Sehun yang masih terpejam. Ia memberikan waktu yang Sema inginkan sementara dirinya menikmati penyesalan untuk kebodohannya. Sesulit dan sepahit apapun Sehun akan menanggungnya menggunakan seluruh hidupnya, namun tidak dengan kehilangan wanita ini.

~

Minsoek dan Jongdae masih melakukan aktifitas seperti biasanya meski pernikahan mereka tinggal menghitung hari. Semua persiapan sudah matang dan tinggal menunggu harinya. Maka dari itu, Minsoek masih bisa tenang melihat laporan keuangan cafe Sema di sudut ruangan cafe dan Jongdae sudah siap perform dengan Taehyung. Ini weekend dan masih secara rutin melakukan live musik, meski si pemilik sudah beberapa minggu ini absen mengeluarkan suaranya.

Tapi tidak dengan malam ini, si pemilik sejak sore tadi mengurung diri di ruang pribadinya di atas cafe. Sepulang makan siang di kantor Sehun, Sema memaksa pulang dengan alasan sudah lama tidak berada di cafe dan Sehun dengan menghela nafas berat mengijinkan Sema. Menekan egoisnya dan menghindari sesuatu yang bisa membuat Sema menjauhinya lagi karena kebodohannya.

Tidak ada yang Sema lakukan awalnya. Hanya berdiam diri di atas sofa bed sambil terus mengelus perut cembungnya tanpa memikirkan apapun. Setelah di rasa lelah akhirnya Sema merebahkan diri dan terlelap.

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang