Sesuai apa yang mereka sepakati dari awal, Sehun memiliki tugas untuk meyakinkan Sema dalam hubungan ini. Dan Sehun melakukannya dengan baik.
Di mulai dengan dirinya yang tidak pernah absen untuk menjemput Sema di pagi hari dan selalu menyempatkan mengantar Sema pulang kerja meski setelahnya beberapa kali ia harus kembali ke kantor karena pekerjaan yang belum terselesaikan. Kadang juga mereka menghabiskan makan malam bersama di restoran romantis atau di kedai pinggir jalan. Sema ataupun Sehun tidak pernah merasa risih dimanapun tempat mereka makan, selagi tempatnya masih bisa di toleransi kebersihan dan tentu saja selagi makanan itu lezat.
Dan semua itu sudah berjalan dua minggu lamanya.
Sehun sudah mantap sekali dengan perasaannya yang semakin hari semakin terus berkembang setelah ia lebih mengenal Sema. Dimatanya, Sema memiliki kepribadian yang sangat mempesonanya. Bukan hanya karena paras cantiknya, namun segala sifat yang Sema tunjukan selama ini benar-benar membuat kerja jantung Sehun sering bekerja lebih cepat.
Begitupun dengan Sema yang semakin hari semakin menata dengan baik perasaan apa yang muncul dalam hatinya untuk sosok Sehun, calon suaminya. Sejauh ini, ia merasa nyaman. Getaran gugup ataupun tersanjung oleh segala sikap dan perhatian Sehun padanya sudah ia rasakan. Ini memang pertama kalinya ia dapatkan dari seorang pria tapi Sema tahu jelas jika Sehun melakukan semua ini dengan tulus, maka ia tidak perlu mencari perbandingan bukan?
Mungkin ini hari libur biasa di penghujung minggu. Namun sudah dua kali hari libur sekarang terasa berbeda. Jika Sema biasanya akan menghabiskan bersama ibunya untuk sekedar bereksperimen di dapur atau berbelanja, kali ini setengah dari harinya ia habiskan bersama Sehun. Begitupun dengan Sehun, hari libur sebelumnya selalu ia pakai untuk berolahraga di gym lalu bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Namun sekarang waktu untuk sahabat-sahabatnya tergantikan untuk ia habiskan bersama Sema.
Hari libur adalah waktu untuk mereka mempersiapkan pernikahan mereka yang akan terjadi dalam dua bulan kedepan, meski untuk tanggal pernikahan belum mendapat keputusan yang pasti. Sesuai permintaan mereka pada kedua orangtua mereka bahwa mereka ingin melakukan semua ini sendiri.
Hari ini sudah terjadwalkan oleh mereka untuk mengunjungi pihak penyedia makanan untuk memilih menu apa saja yang akan tersaji di hari pernikahan mereka nanti. Untuk itu, Sema sudah memperingati Sehun untuk tidak makan siang terlebih dulu karena mereka akan menikmati beberapa macam makanan nanti. Sehun terus mengembangkan senyumnya jika teringat bagaimana antusias Sema saat membicarakan beberapa makanan yang di sukainya saat menghadiri pesta pernikahan.
Dan Sehun berjanji, ia akan mewujudkan apapun yang Sema inginkan.
Celana jeans dengan atasan berwarna biru langit berhias renda putih terlihat serasi dengan kemeja santai berbahan denim yang Sehun pakai. Sema sempat tercengang melihat keserasian pakaian mereka hari ini, sedangkan Sehun dengan sengaja menggodanya.
"Ah.. Apa kau membuat eomma menjadi mata-matamu dan melaporkan jika hari ini aku memakai baju berwarna apa agar kau bisa menyamakannya dengan pakaian yang akan kau pakai?"
Sehun mendapat delikan tajam saat rentetan kalimat pertanyaan panjang itu terlontar dari mulutnya.
"Jangan mengada-ngada tuan Oh, eomma sedang berada di Daegu."
Sema dengan telak membuat Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gagal untuk menggoda. Ia lupa bahwa kedekatan ibunya dengan calon istrinya ini tidak bisa di ragukan lagi.
"Jadi, kita pergi sekarang?" Sebenarnya kali ini Sema sudah siap dengan tas selempangnya dan heels yang tidak terlalu tinggi. Tidak seperti minggu-minggu sebelumnya, yang entah Sehun memang sengaja datang lebih awal karena dirinya pasti membuat Sehun menunggunya yang belum rampung untuk sekedar merapihkan rambut panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Love (ff Sehun)
FanficEND - Reason Love On Going - Another REASON LOVE •ReasonLove• Oh Sehun, seorang CEO muda berstatus duda dan mempunyai anak tampan bernama Oh Haowen. Bertemu dengan dokter anak bernama Han Sema karena ketidak sengajaan takdir yang membawa Haowen untu...