"...melindungimu"Sema terkekeh tapi dia tidak memungkiri bahwa jantungnya sedang berdetak cepat kali ini.
"Aku sedang tidak dalam bahaya Dan. Ayolah, aku sudah sangat lapar"
Sema berbalik hendak membuka pintu mobil tapi tangan Daniel menahannya.
"Kau tidak dalam bahaya tapi kau sedang mengalami hal buruk. What am I right?"
"Akan aku ceritakan setelah makan malam" sema tersenyum di akhir kalimatnya.
"Okay"
Daniel keluar dari mobil, memutarinya lalu membukakan pintu Sema.
"Thank's"
Mereka beriringan masuk ke dalam restoran. Salah satu pelayan menyambut mereka dan menuntun mereka untuk duduk di salah satu meja yang dekat dengan jendela. Mereka memesan makanan lalu menunggu beberapa saat sampai makanan tiba.
Hidangan pembuka sampai dessert sudah mereka makan dengan cerita masa kecil mereka.
Daniel merasakannya saat Sema sedikit enggan untuk membahas bagian dimana saat ia, Sema, dan Janse bermain bersama di halaman belakang rumah mereka. Atau di saat ia membahas makanan ibu Sema yang sangat ia sukai.
"Kau sudah kenyang?"
"Sangat" jawab Sema sambil mengusap perutnya.
"Jadi waktumu bercerita"
Sema terdiam menatap wajah Daniel yang terlihat sangat penasaran.
"Baiklah, bagian mana yang ingin kau ketahui?"
"Bagaimana dengan keluargamu?"
"Janse oppa kabur ke Indonesia, ayah dan ibu bercerai lalu ibu kembali ke Indonesia sedangkan ayah pindah ke Busan dan aku tinggal di Seoul."
Daniel tercengang.
"Is it true? But .. How can that be? I mean .. I don't think"
"Banyak yang terjadi setelah kau pergi, Dan. Hidupku sudah berubah. Ah tidak, tapi hidup keluargaku sudah berubah..hancur"
"Sorry, to make you remember all"
Sema tersenyum kecut.
"Tidak apa"
Daniel terlihat ragu tapi akhirnya ia bertanya kembali, "jadi kau tinggal sendiri?"
Sema menggeleng, "aku tinggal bersama Jongdae oppa dan Minsoek eoni. Mereka seniorku tapi aku loncat kelas dan jadi satu angkatan bersama mereka"
Daniel mengangguk lalu terkekeh, "sepertinya kau tumbuh menjadi gadis pintar"
"Jika aku tidak pintar, aku tidak akan menjadi dokter, Mr. Daniel.."
"Ya.. Ya. Aku salah memperkirakanmu. Jadi.. Kau tidak pernah berkomunikasi lagi dengan mereka?"
"Hanya dengan ayah. Dia satu-satunya yang tinggal dekat denganku. Maksudku Busan masih di Korea sedangkan Indonesia.."
"Aku tahu. Tidak perlu di perjelas. Bagaimana keadaan Kangin uncle?"
"Dia sehat, bahkan dia memiliki perut buncit kali ini" Sema terkekeh di ikuti Daniel.
"Pria yang sudah berumur berpotensi memiliki perut buncit jika tidak di jaga bentuk tubuhnya" ujar Daniel membuat Sema diam seketika.
"Seharusnya aku.." Gumam Sema yang tidak begitu terdengar oleh Daniel.
"Apa yang kau katakan Sem?"
Sema mengangkat wajahnya memandang Daniel, "seharusnya aku yang merawatnya bukan? Kewajiban seorang anak kepada orangtuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Love (ff Sehun)
FanfictionEND - Reason Love On Going - Another REASON LOVE •ReasonLove• Oh Sehun, seorang CEO muda berstatus duda dan mempunyai anak tampan bernama Oh Haowen. Bertemu dengan dokter anak bernama Han Sema karena ketidak sengajaan takdir yang membawa Haowen untu...