22 - Accident

7.1K 458 4
                                    



Sema sedang sibuk menyiapkan pancake dan Haowen sedang bersenandung ria menyebut mommy saat Minsoek keluar dari kamarnya.

"Eoh Minsoek eoni?"

"Pagi Sem. Pagi Hao" sapa Minsoek sambil mendudukan dirinya di sebelah Haowen.

"Pagi Minsoek imo!" Pekik semangat Haowen dan di hadiahi acakan rambutnya oleh tangan Minsoek.

Sema menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan eoni nya itu. Aah.. Ia tahu, sepertinya Jongdae sudah menjalankan aksinya.

"Oppa belum bangun?"

"Dia tidak pulang dan aku tidak peduli" Minsoek menjawab dengan nada datar.

"Oh benarkah? Apa terjadi sesuatu padanya?" Sema hampir memekik kencang.

"Aku tidak tahu dan aku tidak peduli" sedikit tekanan pada jawaban Minsoek.

Sema meronggoh ponselnya di saku dresnya untuk menghubungi Jongdae.

"Ponselnya tidak aktif eoni" Sema memberikan nada khawatir.

"Aku tahu, aku sudah mencobanya semalaman dan aku tidak peduli" kesal Minsoek mulai keluar dari suara bicaranya.

"Kenapa tumben sekali. Apa benar tidak terjadi sesuatu pada oppa? Semalam terlihat dia sangat buru-buru, eoni kemana Jongdae oppa semalam?"

"Aku tidak tahu dan aku tidak peduli!" Minsoek menjatuhkan kepalanya pada meja makan dengan lipatan tangan menjadi tumpuan kepalanya.

"Aku tidak peduli. Aku tidak khawatir.. Bahkan aku tidak tidur semalam." Gumamnya, sangat jelas terdenar bahwa ia mengkhawatirkan Jongdae. Bahkan kalimat terakhirnya begitu lirih.

Ini kedua kalinya Jongdae menghilang dan sulit di hubungi. Terakhir terjadi karena ia jatuh sakit saat masih tinggal di flat seorang diri saat kuliah dulu. Ponselnya mati dan beruntung Minsoek segera cepat menemuinya.

"Aargh dimana bebek jelek itu!!"

Sehun baru turun saat Minsoek menjerit. Ia baru selesai mandi, rambutnya masih menitikan air dan di lehernya ada handuk kecil menggantung.

"Noona wae?" Tanya Sehun saat ia sudah duduk di samping Haowen.

Minsoek tidak menjawab. Sema yang angkat bicara, "Jongdae oppa tidak pulang semalam Sehun. Bahkan ponselnya tidak aktif, aku khawatir"

Bohong.

Minsoek masih bertumpu pada meja hingga ia tidak melihat bagaimana Sehun, Sema, bahkan Haowen menahan tawa.

"Benarkah? Apa perlu aku menyuruh orang-orangku mencarinya?"

Minsoek langsung menegakkan kepalanya.

"Tidak. Tidak. Itu tidak perlu. Biarkan dia sesukanya." Minsoek beranjak dari kursi.

"Eoni sarapan dulu!" Pinta Sema.

"Tidak Sem. Aku akan ke rumah teman kerjaku. Annyeong!" Minseok melambaikan tangannya tanpa berbalik untuk melihat Sema.

Setelah terdengar suara pintu tertutup, Sema dan Sehun tertawa. Haowen malah sibuk mengeringkan rambut daddy nya.

"Jongdae hyung sepertinya sudah memulai aksinya"

"Iya. Sepertinya begitu"

Sema meletakan tiga piring berisi pancake saus madu dan jus jeruk.

"Woaah! Pancake!" Haowen bersorak riang dan meninggalkan handuk yang ia pakai untuk mengeringkan rambut di kepala daddy nya lalu duduk manis di kursinya.

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang