"Sema, jam makan siang hampir habis dan kau belum menyentuh makananmu sedikitpun."
"Sebentar lagi, Minhyuk oppa."
"Jangan salahkan aku jika suamimu kemari dan marah melihat makananmu masih utuh."
"Dia sedang meeting sekalian makan siang dengan kliennya."
"Tapi tidak mungkin tidak kemari setelah selesai untuk memastikan si ibu hamil ini sudah menghabiskan makanan dan susunya."
"Hah, baiklah.."
Sema akhirnya menyerah. Dia membereskan beberapa lembar berkas di hadapannya lalu menarik keluar kotak makan siangnya yang selalu dia bawa dari rumah.
"Lagipula masih ada waktu satu minggu lagi."
"Aku hanya ingin semua selesai sebelum waktunya."
"Tapi tidak dengan mengesampingkan jam makanmu, Sema. Ingat, kau tidak sendiri sekarang. Ada dua nyawa di dalam perutmu."
"Mana bisa aku melupakan mereka." Balas Sema sambil mengelus perut yang sudah terlihat membuncit meski belum terlalu besar.
"Kalau begitu jangan ulangi lagi sulit di ajak makan siang seperti hari ini. Aku seperti di beri tanggung jawab besar hanya karna harus memastikanmu menghabiskan makan siang oleh Sehun."
Sema tertawa kecil sambil melahap kentang rebus dengan saus keju pedas.
"Sehun hanya terlalu berlebihan. Ini bukan pertamakalinya aku tidak makan siang dengannya."
"No. No." Minhyuk mengacungkan tangan yang sedang mengapit sumpit di hadapannya, "ini pertama kalinya saat kau hamil."
"Oppa kenapa mengingatnya sekali?"
"Karna aku baru makan siang lagi denganmu seperti ini."
Mereka memang hampir setiap hari makan siang bersama di meja kerja Sema sebelum Sema menikah. Entah itu Sema yang terkadang membawa bekal untuk dirinya sendiri dan Minhyuk atau terkadang Minhyuk juga membawakan bekal untuk mereka makan bersama. Hanya jadwal Sema makan siang di panti asuhan yang membuat mereka absen makan bersama. Setelah Sema menikah, tentu saja Sema memilih makan siang bersama Sehun tapi terkadang mereka mengajak sekretaris mereka untuk makan bersama. Tapi setelah Sema mengandung, Sema setiap hari makan berdua di ruangan Sehun. Satu-satunya alasannya adalah karna masa mengidamnya Sema yang tidak bisa melihat atau mencium bau nasi.
"Kau belum bisa makan nasi?"
"Bahkan untuk melihatnya pun aku belum sanggup. Terimakasih untuk tidak makan nasi siang ini."
Minhyuk mengangguk tanda ia tidak masalah dengan menu makan siangnya hanya dengan setumpuk burger dengan doubel beef. Lalu mereka kembali melahap makanan mereka masing-masing tanpa ada yang membuka suara lagi sampai makanan mereka habis.
"Seleksi satu minggu lagi tapi kita belum mendapat kandidat. Apa mereka tidak ada yang berminat untuk mengganti posisimu?"
Sema mengedikkan bahu, "aku sudah melihat beberapa tapi aku menolak mereka. Aku sudah punya calon kandidat sendiri."
"Serius? Siapa?"
"Oppa."
"Oh-APA?!"
•AnotherREASONLOVE•
"Jadi mulai minggu depan kau sudah menempati kursi Sema. Apa perlu untuk sedikit perayaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Love (ff Sehun)
FanficEND - Reason Love On Going - Another REASON LOVE •ReasonLove• Oh Sehun, seorang CEO muda berstatus duda dan mempunyai anak tampan bernama Oh Haowen. Bertemu dengan dokter anak bernama Han Sema karena ketidak sengajaan takdir yang membawa Haowen untu...