49 - THE DAY (Sema side)

6.2K 373 24
                                    

7k, alur lambat. Happy reading!
______________________________________

Aku terbangun di pagi hari karena terganggu oleh sinar matahari yang menerpa wajahku. Saat itu pula aku merasa pegal di tangan kananku dan terasa berat d pinggangku. Perlahan -mencoba menyesuaikan cahaya yang menerobos pada mata kantukku- aku membuka mata. Di luar udara begitu membekukan, tapi saat terbangun di suguhi kedua pria tampanku, seketika rasa hangat menjalar di tubuhku. Haowen dan Sehun. Mereka tidur menghadapku. Haowen memakai lengan kananku sebagai bantalnya -pantas terasa pegal. Dan tangan Sehun bertengger di pinggangku, melintasi tubuh kecil Haowen yang berada di antara kami -pantas terasa berat. Wajah mereka.. Tentu tampan seperti biasa. Tapi mereka terlalu-begitu-sangat mirip jika sedang tertidur pulas seperti ini. Tampan dan polos. Aku bahkan tidak menemukan perbedaan dari fisik wajah mereka jika sedang tidur ini. Kecuali kebiasaan mereka. Haowen selalu tidur dengan mulut sedikit terbuka dan kadang terdengar dengkuran halus darinya, Sehun bilang jika itu kebiasaan yang di wariskan dari ibunya. Sedangkan Sehun, dia cenderung tipe orang yang tertidur tenang dan pulas. Tapi jangan sesekali menyentuh wajahnya jika sedang tertidur, karena Sehun akan membuatmu merona dengan tiba-tiba berkata bahwa ia tahu apa yang kau lakukan bahkan dengan mata masih terpejam.

Aku jadi sedikit penasaran, ah tidak, tapi begitu sangat penasaran akan mewarisi kebiasaan tertidur siapa anak yang sedang aku kandung kelak? Seperti Sehun kah? Atau sepertiku yang tidak akan pernah diam sebelum mendapat tempat yang nyaman untuk terlelap?

Dengan sadar dan gerakan perlahan, aku menuntun lengan kiriku ke atas perutku dan mengelusnya pelan. Bergumam dalam hati untuk menyapa anakku yang tersembunyi di balik sweater tebal yang aku pakai dan menyelipkan doa untuk memulai hari ini dengan baik.

Semoga hari ini bayiku kuat dan tidak rewel. Aku akan menjalani hari yang melelahkan hari ini. Pernikahan Minseok eoni dan Jongdae oppa dan aku di haruskan mengikuti setiap acaranya. Aku menyanggupi.

Aku melirik jam dinding kamarku. Sudah pukul 8 pagi tapi kedua priaku ini masih tampak pulas. Jadi aku memutuskan untuk bangun terlebih dahulu.

Dengan perlahan aku menyingkirkan tangan Sehun di pinggangku dan meletakkannya di pinggang kecil Haowen. Lalu mengangkat kepala Haowen agar tangan kananku bisa ku tarik dan berhasil. Aku bangun dari ranjang tanpa mengusik tidur nyenyak ke dua priaku. Aku meregangkan otot-ototku yang terasa kaku dan mengelus perut cembungku lalu pergi ke kamar mandi.

Badanku sudah segar dan aku sangat lapar jadi aku putuskan untuk bergegas membuat sarapan tanpa repot membangunkan kedua pria yang masih bergelung di bawah selimut yang tadi aku benarkan letaknya.

Cream sup, pas untuk cuaca dingin di pagi hari. Aku meminum susu -khusus ibu hamil yang di sembunyikan di pojok dalam lemari- sebelum mulai membuat sup, cukup mengganjal perut laparku.

Aku sedang mencicipi sup cream yang sudah matang saat mendengar rengekan suara Haowen. Aku mencuci tanganku lalu berajalan cepat menuju arah suara.

"Mommy~"

Sedikit terpekik kaget ketika aku menemukan Haowen yang sedang menuruni tangga dengan mata setengah tertutup, rambutnya acak-acakan dan piamanya begitu kusut.

Astaga..

"Haowen buka matamu jika sedang menuruni tangga!" Aku berjalan lebih cepat menghampiri Haowen yang sudah terdiam di tempat dan berusaha membuka mata.

Aku ingin marah, sungguh turun tangga dengan mata setengah tertutup dan mengantuk itu bukan ide bagus. Jika Sehun, oh aku tidak peduli. Dia sudah besar. Jatuh dari tangga di rumahku tidak akan membuat tulangnya patah kembali, tapi Haowen.. Astaga.. Dia masih anak-anak!

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang