"Tidak mampir?"
"Tidak."
"Sehun.. kau marah?"
Sehun hanya menggeleng.
"Maaf kalau aku melakukan kesalahan yang tidak aku sadari. Aku.. pulang dulu."
Sema keluar dari mobil setelah mengecup bibir Sehun yang tiba-tiba menegang. Membuat Sehun menghela nafas setelah memastikan Sema masuk ke dalam rumahnya. Lalu dia pergi dari sana.
"Sayang, Sehun tidak mampir?"
"Tidak bu."
"Bagaimana cincin kalian?"
"Bagus."
"Hey, kenapa tidak terlihat senang begitu?"
"Sehun terlihat marah, tapi aku tidak tahu kenapa, bu. Aku memikirkannya sepanjang perjalanan pulang."
"Kau sudah bertanya pada Sehun?"
Sema mengangguk, "tapi dia hanya menjawab dengan gelengan kepala. Aku merasa tidak enak hati bu."
Inha mengelus rambut panjang Sema yang kini menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja makan. Ia tahu, hubungannya dengan Sehun merupakan hal baru, Sema tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lelaki manapun selain sekarang ini bersama Sehun. Jadi untuk pengalaman seperti ini pasti sangat membuatnya bingung.
"Apa yang membuat Sehun seperti itu?"
"Aku tidak tahu, bu. Tadi kami baik-baik saja sebelum mengambil cincin dan bertemu dengan temanku di sana."
"Teman?"
"Iya, teman kuliah. Kami bertemu di toko perhiasan. Aku sempat berbincang dengannya sebentar."
Inha sepertinya mengerti.
"Kalian membicarakan apa?"
"Em, hanya tentang masa saat kuliah dulu. Dia berkata bahwa dia selalu duduk di belakangku ketika di kelas. Dan dia juga ternyata yang sempat memberikan bunga di hari kelulusan. Ibu ingat ada yang memberiku bucket bunga mawar merah yang di simpan di atas mobil? Ternyata itu dari dia yang tidak sempat memberikannya langsung padaku."
Inha mengangguk, dia sangat mengerti sekarang. Ah, dia sepertinya harus memberi pengertian pada anaknya ini yang masih terlihat polos pada suatu hubungan di umurnya yang sudah dewasa ini.
"Sayang."
"Ya?"
"Bagaimana Sehun saat kalian mengobrol?"
"Dia menemaniku, di sampingku."
"Tidak ikut berkata apa-apa?"
Sema menggeleng, "tapi setelah itu Sehun banyak diam. Menjawabku seadanya, terlihat marah."
Inha tersenyum sebelum merain tangan Sema dan menggenggamnya lembut.
"Sehun cemburu."
"Huh?"
"Sehun cemburu karna melihat interaksi kau dengan temanmu yang terlihat secara terang-terangan menyukaimu."
"A-apa?"
"Temanmu itu menyukaimu. Atau mungkin sempat menyukaimu dan Sehun cemburu. Ini pendapat ibu setelah mendengar ceritamu."
"Tunggu bu, kenapa Sehun cemburu? Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan temanku. Bahkan aku baru bertemu dengannya setelah... Entah sejak kapan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Love (ff Sehun)
FanfictionEND - Reason Love On Going - Another REASON LOVE •ReasonLove• Oh Sehun, seorang CEO muda berstatus duda dan mempunyai anak tampan bernama Oh Haowen. Bertemu dengan dokter anak bernama Han Sema karena ketidak sengajaan takdir yang membawa Haowen untu...