Another REASON LOVE - 14

392 47 16
                                    




Sema turun dari mobil dengan keadaan tidak baik-baik saja. Wajah sembab, pucat dan berkeringat. Tangannya memegang perutnya dengan ringisan kecil. Ia khawatir pada bayi-bayinya dan ia membutuhkan ibunya.

"BU~" panggil Sema sedikit berteriak.

Inha yang sedang berada di dapur segera ke ruang depan setelah mendengar suara Sema.

"Astaga, Sema!"

Inha segera meraih tubuh Sema yang hampir merosot jatuh ke lantai.

"Bu~ hiks. Ibuu.."

"Iya, ibu disini sayang.."

Sema tidak menjawab. Dia semakin erat memeluk Inha dan semakin menangis kencang tapi sakit perutnya kembali terasa hingga ia meringis.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

Inha tidak pernah sekhawatir ini terhadap Sema. Anaknya ini tidak pernah menangis sekencang ini. Di tambah kondisi Sema yang sedang mengandung membuatnya tambah khawatir jika terjadi sesuatu pada cucu-cucunya.

"Kenapa? Perutmu sakit?"

Sema mengangguk dan itu sukses membuat Inha kalang kabut. Dia membawa Sema duduk di sofa terdekat lalu beranjak kembali untuk menghubungi suaminya sebelum Sema mencekal tangannya.

"Aku ingin bicara sebelum ibu memberitahu ayah atau Sehun."

Inha duduk di samping Sema sambil mencoba menekan rasa khawatirnya.

"Tapi kau kesakitan sayang. Ibu khawatir dengan cucu-cucu ibu."

Sema menggeleng, "mereka akan baik-baik saja bu. Aku hanya merasakan tegang di perutku."

"Sebenarnya ada apa?"

Di tanya seperti itu mata Sema kembali memanas. Ia kembali menangis tapi kali ini tidak sampai terisak. Sema meraih tangan Inha lalu menggenggamnya.

"Bu, aku minta maaf."

"Kau tidak melakukan kesalahan sayang." Inha mengulurkan tangannya untuk mengusap air mata Sema.

Sema menggeleng, "aku sudah lancang, bu. Pada ibu dan ayah, pada Sehun juga."

Inha tidak memberi reaksi, ia masih tidak mengerti apa yang di ucapkan Sema. Lalu Sema mulai menceritakan apa yang terjadi setelah tidak sengaja melihat ponsel Sehun sampai dengan pertemuannya dengan orangtua kandungnya beberapa saat yang lalu.

"Maafkan aku bu.. hiks."

"Oh, sayang.. seharusnya kau tidak perlu seperti itu. Bagaimana pun mereka tetap orangtua kandungmu."

Sema menggeleng, "Aku tidak menyangkal itu, bu. Meskipun aku ingin. Tapi aku tidak bisa menerima mereka begitu saja. Yang aku tahu hanya ayah dan ibu orangtuaku."

Inha mengerti. Ia juga akan melakukan apa yang Sema lakukan jika orangtuanya tiba-tiba datang dan membeberkan kenyataan bahwa dia adalah anak yang di buang karna tidak di harapkan.

"Oh, sayang, kau pasti sakit sekali." Inha tidak membayangkan seperti apa perasaan Sema saat ini setelah mengetahui kenyataanya.

Mata Sema kembali memanas, ibunya ini yang paling mengerti dirinya. Ia kembali memeluk Inha.

"Aku tidak ingin bertemu kembali dengan mereka tapi tadi sebelum pergi aku malah berkata bahwa aku membutuhkan waktu."

"Kau memang membutuhkan waktu untuk menenangkan dirimu, hatimu, dan pikiranmu dulu. Pikirkan dengan baik-baik. Karna ibu yakin, setelah ini, setidaknya di hati kecilmu akan ada keinginan untuk melihat mereka."

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang