Kejadian malam itu -saat Sehun mengetahui semuanya dan mengerang seolah pecandu yang kehilangan morfinnya- merupakan titik awal bagi Minji untuk melihat kehancuran lagi dari sepupunya. Jika dulu ia hanya bisa melihat setelah takdir yang merengut kebahagiaan dan hidupnya maka berbeda untuk saat ini.Minji perlu membantu Sehun mengembalikan kendalinya dalam batas normal. Sudah cukup keras ia menampar Sehun tapi pria yang terlihat begitu malang di hadapannya ini masih tetap mengerang di atas kesakitan luar biasa yang menguar di setiap suaranya.
"Cukup Sehun. Aku mohon"
Setelah itu, Minji mendapati kepala Sehun terjatuh di atas pahanya. Minji tidak mendapati ekspresi Sehun kali ini, hanya airmata yang masih mengalih membasahi celana yang ia pakai dan ini yang ia takuti.
"Apa aku terlihat seperti lelaki pecundang yang tidak pantas bertanggung jawab atas kehadiran anak kandungku sendiri?"
Minji menggeleng cepat, "Tidak Sehun. Kau pantas, kau sangat pantas."
Minji melihat tangan Sehun yang mengepal erat dengan buku-buku memerah bahkan beberapa bagian tergores dan berdarah.
"Bangun dan bangkitlah Sehun, Sema dan calon anakmu membutuhkanmu saat ini. Tunjukan tanggung jawabmu atas hak memiliki mereka pada ayah Sema."
Seperti robot yang mendengarkan perintah, Sehun bangun dan jalan terhuyung masuk ke dalam mobil Minji.
Blam.
Minji menutup pintu dan suara Sehun langsung menyambutnya.
"Antarkan aku ke apartemenku"
Tidak menjawab, Minji menyalakan mobil dan membawa laju kendaraan dengan kecepatan sedang menuju apartemen Sehun.
Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Hanya satu yang bisa di pastikan bahwa keduanya memikirkan satu orang yang sama. Han Sema.
~
Setelah perjalanan cukup lama, Kangin dan Sema tiba di sebuah rumah, di Busan. Selama perjalanan tidak ada percakapan apapun yang terlontar hingga Sema bisa menstabilkan emosinya dan akhirnya tertidur lelap dengan peluh yang membasahi wajahnya.
Kangin baru memberanikan diri menoleh ke arah Sema dan mengutuk dirinya sendiri membiarkan anaknya terluka untuk kejadian hari ini. Kangin mengusap keringat yang keluar di sekitaran kening Sema. Saat kulit itu bersentuhan, Kangin merasakan jantungnya berpacu cepat tiba-tiba.
Tubuh Sema panas dan itu tidak baik untuk kehamilannya.
Membawa tubuh Sema masuk kedalam rumah dan membaringkan tubuh lemah Sema adalah hal pertama yang Kangin lalukan. Hal kedua yang ia lakukan adalah menghubungi keponakannya yang berprofesi seorang dokter.
Kim Seokjin. Anak dari adik sepupu perempuan Kangin, merupakan seorang dokter umum dan dia lebih muda 2 tahun dari Sema.
"Yeobseyeo"
"Jin. Apa kau masih di Busan? Bisa bawa seorang dokter kandungan ke rumah paman saat ini juga? Paman membutuhkannya"
"A-pa? Yak! Paman kau menghamili siapa?!"
"Cukup dengar perintahku kali ini Kim Seokjin. Kau akan berterimakasih saat melihat siapa yang membutuhkan pertolongan dokter kandungan saat ini"
"Baiklah. Kau harus membayarku untuk ini dengan-"
"Paman akan memberikan apapun yang kau mau jika kau membawa dirimu sendiri beserta dokter kandungan yang bisa di percaya ke rumah paman dalam waktu 30 menit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Love (ff Sehun)
FanfictionEND - Reason Love On Going - Another REASON LOVE •ReasonLove• Oh Sehun, seorang CEO muda berstatus duda dan mempunyai anak tampan bernama Oh Haowen. Bertemu dengan dokter anak bernama Han Sema karena ketidak sengajaan takdir yang membawa Haowen untu...