Annora-12

9.7K 540 4
                                    

Aku dan Mike sudah berada di tempat kerja Annora aku sedang menunggu Annora datang dan melayani kami untuk memesan sesuatu.

Ah itu dia, hanya dia yang paling bersinar dari pelayan lainnya. Pantas mengapa ia dibayar mahal oleh mereka dan aku baru menyadarinya bahwa Annora begitu bersinar dan begitu menarik perhatian pengunjung disini mengingat itu membuatku menggeram marah pada mereka.

"Hey bung ada apa? Mengapa wajahmu seperti itu?"

"Aku tak apa"

"Santailah bung Annora akan segera kesini ia hanya memberikan champagne ke meja yang berada disana" tunjuk Mike dan aku hanya menganggukan kepalaku

"Maaf aku telat mengantarkan pesanan kalian"

"Tak apa Annora, apa kau tidak keberatan untuk bergabung dengan kami?"

"Kurasa tidak Mike aku masih harus bekerja, aku permisi"

Aku menarik lengannya "Kau harus pergi dari sini Annora disini bukan tempat yang aman untuk kau bekerja kau masih bisa mencari pekerjaan yang cocok untukmu bukan di tempat seperti ini"

Annora menghembuskan nafas lelahnya dan memijit pangkal hidupnya yang terasa sakit "Dengar Dave jika aku berhenti dari pekerjaan ini lalu aku akan membayar uang pengobatan ayahku dengan apa?"

"Kau masih bisa mencari di tempat yang tidak terlalu banyak pria brengsek disini. Aku tak ingin kau di lecehkan oleh mereka semua Annora"

"Dave dengarkan, aku bisa menjaga diriku sendiri dan aku berjanji aku tidak akan di lecehkan oleh mereka semua"

Aku menyipitkan mataku "Mengapa kau begitu yakin Annora?"

"Lihat Mike apakah Mike melecehkan ku?"

"Hei!! Aku tersinggung mengapa aku kau sebut-sebut dalam obrolan kalian? Aku tidak akan melecehkan seorang temanku Annora"

Dave menyentuk wajah Annora agar wanita itu mau melihat kedalam matanya "Dengar Annora jika kau dalam bahaya atau apapun itu untuk selalu menghubungiku aku tidak ingin kau terluka, apa kau paham?"

Annora hanya menganggukan kepalanya dan pergi

"Waw bung kau bukan lagi seorang pria brengsek melainkan pria sungguhan"

"Aku akan pulang Mike"

"Hei, mengapa kau pulang? Apa kau tak ingin menemaninya sampai waktu kerjanya habis?"

Aku menimang-nimang apah aku harus menunggunya? "Aku rasa tidak Mike aku percaya dia akan baik-baik saja"

"Yasudah terserahmu sajalah aku masih ingin disini mencari wanitaku"

"Ya Mike teruslah mencoba sampai kau terkena penyakit HIV"

"Sialan kau Dave!!!!!"

*****
Kepalaku berdenyut hebat saat aku memikirkan cara agar Annora mau berhenti dari pekerjaan itu aku harus membuatnya yakin bahwa pekerjaan itu tidak layak untuknya.

Sial mengapa kepalaku sakit sekali, sesaat lamunanku berhenti karna suara ponselku dan aku melihat nomor asing

"Hallo Dave?"

Aku terkejut saat suara itu menyapaku
"Ya adapa An?"

"Mengapa kau tak masuk hari ini?"

"Aku merasa tidak fit untuk pergi ke kampus hari ini kepalaku sakit sekali"

"Apakah kau sudah meminum obat?" Dia terdiam sesaat "Dave? Bolehkah aku datang kerumahmu?"

Aku terkejut saat Annora mengatakan itu dan aku cukup lama berdiam diri

"Baiklah jika kau tidak mengizinkannya-"

"Tentu kau boleh datang kesini Annora, aku akan sangat senang jika kau mau datang kemari dan merawatku"

"Baiklah Dave sampai jumpa"

Astaga aku senang sekali bahwa Annora akan datang dan merawatku

*****
"Astaga Dave, mengapa tubuhmu panas sekali?"

Aku terbangun saat mendengar suara itu "Ah kau rupanya sudah datang" ucapku parau sial mengapa pusingku tak kunjung hilang

"Dave kita harus kerumah sakit kau harus pergi kesana agar kau diperiksa"

"Tidak An, aku hanya perlu istirahat"

"Baiklah aku akan membuatkanmu bubur"

Annora datang dan membawa baki makanan

"Mengapa kau membuatkanku bubur sialan ini An?"

"Lalu? Kau ingin aku membawakan mu steak? Sayang sekali apakah kau tidak mengingat keadaanmu saat ini?

"Tapi kau tahu An bahwa aku tidak pernah menyukai bubur ini"

"Ya aku tahu itu" aku mendengar Annora mengucapkan itu dengan sangat pelan

Aku menghembuskan nafas berat "Baiklah aku akan memakan bubur ini untuk mu"

Setelah aku sudah memakan makananku Annora hendak beranjak pergi namun aku memengang tangannya "Jangan pergi"

"Waktuku bekerja Dave"

"Kumohon tetap tinggal"

"Aku tidak bisa Dave aku harus pergi"

"Kau bisa mengambil cuti untuk hari ini An, kumohon"

Ia menggelengkan kepalanya "Tidak Dave aku tidak bisa, lekas sembuh Dave. Sampai jumpa"

Aku menatap langit-langit kamar ini dengan perasaan kesal mengapa Annora selalu menolak permintaanku?

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang