Setibanya kami dirumah setelah keajadian tadi membuat emosiku terselut kembali mengingat Julian datang ketempatku dan wanitaku berada. Aku tidak bisa menahan emosiku saat itu dan aku langsung bergerak untuk pergi meninggalkan cafe itu namun Julian menahan dan mengatakan bahwa makananku belum habis. Damn you Julian! Mengapa aku harus mengingat kejadian yang tadi. Aku tersentak dari lamunanku dan aku merasakan seseorang baru saja membelai wajahku dengan lembut, aku melihat siapa yang membelai wajahku dan aku langsung tersenyum dikala wanitaku lah yang melakukan hal selembut itu.
"Mengapa kau melamun?" Aku tersenyum padanya dan menarik dirinya agar ia mau duduk disebelahku
"Aku tidak melamun sayang"
"Lalu jika kau tidak melamun mengapa wajahmu tegang seperti itu?"
Aku mengambil tangannya dan kukecup tangannya beberapa kali dan aku memilih untuk tidak menjawab pertanyaannya. Aku masih terus mencium telapak dan punggung tangan wanitaku karena diantara kami berudua saling berdiam diri.
"Dave"
"Hm"
"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?"
Aku menghentikan kecupanku pada tangannya dan beralih untuk melihatnya dan mengangguk bahwa ia boleh bertanya padaku.
"Mengapa kau tadi begitu emosi dengan Julian?"
Sungguh aku malas menjawab pertanyaannya, apakah ia tak tahu bahwa aku tidak menyukai si brengsek itu.
"Dave?"
Aku menghembuskan nafasku dan kembali menatapnya "aku tidak menyukai dirinya" ucapku datar
"Tapi mengapa Dave? Apa kalian memiliki masalah"
"Mengapa kau ingin tahu sekali hm?"
"Tapi Dave-"
"Aku ingin mandi" aku dengan segera memotong ucapannya dan pergi meninggalkannya.
Setelah selesai dengan membersihkan diri aku melihat kamar ini kosong, dimana Annora? Aku mengangkat bahuku bahwa aku tidak perduli karena aku masih kesal dengannya, aku berjalan kearah walk in closet untuk memakai celana piyama ku dan memilih untuk tidak mengenakan baju. Aku berjalan kearah kasurku dan merebahkan diriku disaat aku ingin terlelap aku mendengar suara pintu kamarku terbuka dan muncul sosok yang tadi ku cari. Aku melihat Annora menaiki kasurku dan aku memilih untuk berpura-pura tidur, Annora menaruh kepalanya diatas dadaku dan aku merasakan dadaku basah, apakah Annora menangis?
"Dave" ucapnya parau
"Dave aku minta maaf, aku tahu kau kesal ataupun marah padaku karena itu kau meninggalkanku sendiri. Aku sungguh minta maaf Dave aku tidak akan menanyakan yang dapat menimbulkan kau marah, aku tidak ingin kau meninggalkanku Dave. Aku mencintaimu dan selamat malam" ia mengatakannya dengan sangat parau dan setelah ia mengatakan itu yang aku rasakan selanjutnya adalah bahwa Annora mencium bibirku dengan lembut dan ia kembali merebahkan kepalanya pada dadaku dan aku melihat bahwa Annora sudah tertidur di depan dadaku. Aku memeluknya dengan sangat erat dan mencium keningnya dengan penuh perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.