ANNORA-42

4.6K 175 1
                                    

Aku terbangun saat merasakan rasa mual di perutku, aku segera menuju toilet untuk menghilangkan rasa mualku yang terus menyerang perutku. Aku merasakan pijatan lembut dari arah tengkukku, aku mengangkat wajahku dan menatap cermin.

"Maaf aku mengganggu tidurmu" ucapku seraya mengusap sudut bibirku.

"Tidak apa-apa" jawabnya seraya terus memijat dengan lembut. "Ingin pesan sesuatu? Mungkin untuk menghilangkan rasa mualmu?" Aku menggeleng padanya.

"Tidurlah kembali, ini masih terlalu dini"

Ia menggeleng seraya mengusap pipiku. "Tidak, aku akan menjagamu"

Aku menuntunnya keluar dan menyuruhnya untuk berbaring kembali dan aku menyusulnya.

"Kau tidak ingin sesuatu? Biar aku pesankan" aku menggeleng seraya merebahkan kepalaku diatas dadanya.

"Aku hanya ingin tidur di pelukanmu" ucapku seraya mengecup dadanya yang terbuka.

"Baiklah, aku akan terus menjagamu hingga kau terlelap" aku mengeratkan pelukanku dan mendongakan wajahku seraya tersenyum lembut padanya. "Aku mencintaimu" ungkapnya seraya mencium bibirku.

"Dave, bisakah kau menghubungi Bli kita"

"Untuk apa?"

"Tentu saja untuk berkeliling"

"Berkeliling?" Tanyanya seraya mengernyitkan keningnya. Aku hanya mengerucutkan bibirku.

"Kau lupa?" Ia hanya menggangguk. "Yasudahlah aku ingin tidur" aku melepaskan pelukanku pada pinggangnya dan beralih untuk tidur memunggunginya.

"Hei, katakan padaku" aku merasakan pelukan hangat yang ia berikan.

"Ini sudah larut, aku mengantuk esok hari saja kita bicarakan" aku merasakan pelukannya semakin mengerat pada pinggangku.

"Katakan padaku, please" ia mengecup leherku berulang kali. "Please, mommy"

Aku menyikut perutnya. "Lepaskan pelukanmu aku tidak bisa bernafas" aku merasakan ia hanya menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya. "Dave kumohon aku ingin tidur"

"Katakan padaku" ia membalikan tubuhku untuk menghadapnya.

"Aku sudah tidak ingin membahasnya"

"Ayolah, sayang" ia mengusap perutku. "Hei, jagon daddy katakan apa yang kau inginkan?" Aku hanya mendengus saat melihat tingkahnya.

"Ia tidak akan bisa menjawabmu" ia menatapku namun segera mengalihkan pandangannya pada perutku dan mendekatkan telinga nya pada perutku. Aku mengerutkan keningku apa yang ia lakukan?

"Ah baiklah, jagoan sekarang dad mengerti apa keinginanmu" ia mulai menatapku dengan seringainya.

"Apa?"

Ia hanya menggeleng dan tersenyum. "Istirahatlah, esok kita akan berjalan-jalan" ia mengecup perutku dengan lembut dan menarikku untuk ia dekap. "Selamat malam, my lovely little wife. Te amo"

***
Aku merasakan tidurku diusik oleh seseorang dan memaksaku untuk segera membuka mataku. Aku perlahan-lahan membuka mataku untuk menyeimbangi cahaya lampu yang berada di kamar.

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang