ANNORA-29

4.6K 202 2
                                    

ANNORA POV

Aku terbangun di pagi hari dengan senyum yang merekah dari bibirku, kembali mengingat apa yang terjadi semalam dengan Dave. Aku mencari keberadaan dirinya namun nihil entah ia kemana. Aku memutuskan untuk menyalakan tv yang berada di kamar ini dan selang beberapa menit aku melihat Dave datang dan membawa baki makanan untukku.

 Aku memutuskan untuk menyalakan tv yang berada di kamar ini dan selang beberapa menit aku melihat Dave datang dan membawa baki makanan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum padanya saat ia menaiki kasur dan menaruh baki makanan di tengah kasur.

"Selamat pagi, sayang" ia berucap dengan suara lembutnya.

"Pagi Dave" aku mengecup bibirnya dan mengelus pipinya dengan lembut.

"Bagaimana tidur mu?"

"Sangat nyenyak" ucapku malu.

Ia mengelus rambutku, "Apa aku menyakitimu?"

Aku menggeleng dan menatap wajahnya. "Tidak, kau begitu lembut semalam"

"Aku sangat senang bila aku melakukannya dengan lembut padamu"

Aku menundukan wajahku malu padanya, ia selalu saja menggodaku dan selalu saja membuat pipi ku merona oleh ucapannya itu. Aku merasakan ia tersenyum padaku dan mengelus rambutku.

"Aku ingin mengajakmu berlibur"

Aku mengangkat wajahku untuk menatapnya. "Berlibur?" Ulangku.

"Ya" jawabnya, "Apa kau setuju?"

"Kemana?"

Ia mengangkat bahunya, "Mungkin pantai? Atau kau mempunyai tempat berlibur yang menarik?"

Aku berfikir sejenak untuk memikirkan tempat yang menarik untuk dikunjungi. "Hmm, bagaimana dengan maldives?"

"Aku tidak keberatan untuk pergi kesana"

"Apa kau serius?"

Ia menganggukan kepalanya, "Tentu aku serius" ucapnya sembari mengolesi roti dengan nutella. "Buka mulutmu"

Aku membuka mulutku dan langsung menerima suapannya, "Apa kau tidak sibuk?"

Ia memberikan segelas orange juice padaku, "Telan makanan mu terdahulu"

Aku mendengus padanya dan meminum orange juice yang ia berikan, "Apa kau tidak sibuk?" Ulangku.

Ia membersihkan sudut bibirku dengan telunjuknya. "Well, sebenarnya aku sibuk. Namun aku tidak ingin membuat tunanganku mati kebosanan di penthouse yang besar ini"

"Lalu jika kau sibuk mengapa kau mengajakku berlibur?"

Ia mencium sudut bibirku, "Sudah ku katakan aku tidak ingin kau mati kebosanan, sayang".

Aku mengerucutkan bibirku, "Tidak perlu berlibur jika memang kau sibuk. Kita bisa berlibur lain kali, aku tidak ingin membuat perusahaanmu bangkrut"

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang